Perselingkuhan – Setuju nggak, kalau dengar kasus perselingkuhan itu udah nggak aneh lagi, tapi tetap aja bikin speechless? “Kok bisa selingkuh, sih? Kenapa? ” Mungkin beberapa pertanyaan tadi cukup sering terbesit di benak kamu. Tapi pernah nggak sih, kamu benar-benar menemukan jawabannya? Daripada bingung, yuk kita cari tahu penyebabnya dari kacamata psikologi!
Apa Itu Selingkuh?
Oke, sebelum cari tau penyebabnya, kita cek dulu arti dari selingkuh itu sendiri apa. Menurut Hertlein, Wetchler, dan Piercy (2005) dikutip dari artikel Fenomena Selingkuh Menurut Psikologi: Bagaimana Perselingkuhan Bisa Terjadi? selingkuh adalah seluruh perilaku yang melanggar kontrak yang dimiliki antar pasangan. Tidak hanya itu, perselingkuhan juga menyangkut hubungan seksual dengan orang lain, perilaku cybersex, melihat pornografi, keintiman secara fisik seperti berciuman dan bergandengan tangan, serta keintiman secara emosi dengan orang lain selain pasangan.
Dalam sebuah penelitian, disebutkan perselingkuhan adalah kegiatan seksual atau emosional dalam bentuk ketidaksetiaan yang dilakukan oleh suami atau istri yang menjalani hubungan intim dengan orang lain dan melanggar komitmen atau kepercayaan antara keduannya.
Jadi, bisa disebut juga selingkuh adalah kegiatan apapun yang bisa melanggar komitmen atau kepercayaan antara pasangan. Selingkuh juga bisa dilakukan siapa saja. Nggak cuma public figure tapi juga pelaku bisa saja orang yang ada di sekitar kita. Ironisnya, meskipun selingkuh banyak dicap sebagai perbuatan yang salah tapi masih banyak yang melakukannya. Terus, apa ya yang mendorong seseorang buat selingkuh?
Kenapa Ada yang Selingkuh?
Selingkuh merupakan pilihan yang dilakukan secara sadar. Hal ini menunjukan kalau pelaku selingkuh tentu punya motif atau alasan tertentu. Menurut penelitian psikologi Extramarital Sex: A Review of the Research Literature, sebagian besar penyebab selingkuh karena merasa tidak puas dan tidak terpenuhi ekspektasinya dalam beberapa aspek di hubungan tersebut. Hal ini mendorong buat mencari kepuasan di luar pasangan utama, baik itu kepuasan fisik maupun batin.
Dalam penelitian lain berjudul What Do People Do, Say, and Feel When They Have Affairs? Associations between Extradyadic Infidelity Motives with Behavioral, Emotional, and Sexual Outcomes mengungkap ada 8 alasan utama terjadinya perselingkuhan, yaitu:
- Kemarahan
- Harga diri
- Kurangnya Cinta
- Komitmen rendah
- Kebutuhan akan variasi
- Pengabaian
- Hasrat seksual
- Situasi dan keadaan
Dalam penelitian ini juga menyebutkan kalau laki-laki biasanya cenderung selingkuh karena nafsu seksual, keinginan variasi dalam seks, dan faktor situasional. Sedangkan, perempuan cenderung selingkuh karena merasa diabaikan sama pasangannya dan kurang kasih sayang.
Bagaimanapun penyebabnya, selingkuh bukanlah solusi yang bisa dibenarkan begitu saja. Baik itu dilakukan oleh perempuan atau laki-laki. Hal ini juga menunjukan lemahnya komitmen yang dimiliki oleh seseorang terhadap sebuah hubungan dan pasangannya. Tentunya selingkuh juga punya dampak buat korbannya. Mulai dari dampak jangka pendek sampai trauma berat.
Dampaknya
Salah satu dampak selingkuh yang langsung terasa banget yaitu kerenggangan hubungan sama pasangan. Selain Itu juga memicu adanya kekerasan dalam hubungan, apa lagi kalau sudah berumah tangga. Menurut sebuah penelitian What Do People Do, Say, and Feel When They Have Affairs? Associations between Extradyadic Infidelity Motives with Behavioral, Emotional, and Sexual Outcomes dengan adanya perselingkuhan bisa memicu terjadinya kasus-kasus kekerasan juga di rumah tangga. Memutuskan buat berpisah memang nggak selalu jadi solusi terbaik dari kasus ini. Perasaan trust issue dan trauma masih tetap menghantui meskipun hubungannya sudah berakhir.
Dalam penelitian lainnya berjudul Dampak Perselingkuhan Suami Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik Istri juga disebutkan korban perselingkuhan punya perasaan berbagai negatif yang kuat dan intens. Dan perasaan-perasaan ini dirasakan dalam waktu yang bersamaan. Sampai akhirnya korban bisa jadi merasa marah, perasaan kehilangan, sampai merasa nggak berdaya. Hal ini bikin suasana hati korban cepat berubah dalam kurun waktu yang sebentar.
Wah, benar-benar besar juga ya dampaknya! Yang jelas, kasus ini pasti meninggalkan dampak negatif karena bisa mempengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan. Terus gimana dong caranya merawat sebuah hubungan supaya nggak terjadi dampak ini semua? Yuk lanjut scroll buat cari tau jawabannya!
Cara Menjaga Hubungan
Setelah tau dampak selingkuh yang begitu besar, jadi bikin semakin sadar tentang pentingnya keterbukaan dan komunikasi dalam hubungan, ya? Supaya saat masalah datang bisa tetap melaluinya bersama dan hubungan tetap terjaga. Tapi, buat menjaga hubungan nggak cukup jadi kuat pas menghadapi masalah aja. Diperlukan juga kemampuan merawat hubungan supaya tetap harmonis. Memang, merawat hubungan itu nggak mudah. Perlu usaha yang sama besar dari kedua belah pihak. Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan buat merawat hubungan. Mulai dari memperbanyak diskusi atau zaman sekarang sering disebutnya deep talk, punya quality time berdua, saling memahami & menghargai satu sama lain, atau bahkan konseling sama psikolog profesional.
Konsultasi sama psikolog nggak cuma buat satu individu aja kok. Kamu juga bisa melakukannya bareng pasangan buat konsultasi hubungan. Sekarang, udah ada banyak pilihan tempat buat konseling pasangan. Bahkan bisa secara online juga, seperti di Riliv. Cerita sama psikolog bisa bantu kamu dan pasangan buat cari jalan keluar dari masalah sesuai kebutuhan dengan memperhatikan aspek-aspek kejiwaan. Nggak perlu takut di judge karena psikolog Riliv bakalan siap dengerin dan ngertiin kamu sama pasangan. Selain itu, psikolog juga punya kode etik tertentu sama pasien. Jadi aman deh curhatan kamu dan pasangan nggak akan bocor.
Selingkuh itu pilihan yang dilakukan secara sadar. Jadi, meskipun kamu sempurna, tetap nggak akan bisa menghentikan dia yang memang memilih nggak setia. Ingat, kamu selalu lebih dari cukup di mata orang yang tepat.
Referensi:
Perselingkuhan dalam Kacamata Statistik. goodstats.id
Fenomena Selingkuh Menurut Psikologi: Bagaimana Perselingkuhan Bisa Terjadi?. kampuspsikologi.com
Motivations for Extradyadic Infidelity Revisited. semanticscholar.org
Extramarital Sex: A Review of the Research Literature. jstor.org
What Do People Do, Say, and Feel When They Have Affairs? Associations between Extradyadic Infidelity Motives with Behavioral, Emotional, and Sexual Outcomes. psyarxiv.com
Dampak Perselingkuhan Suami Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik Istri. journal.iain-ternate.ac.id