Apa itu anorexia – Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa temanmu kurus sekali? Atau, kamu sendirilah yang merasa bahwa kamu kurang kurus—meskipun, berat badanmu telah turun drastis?
Namun, kamu tidak bisa untuk tidak membandingkan tubuhmu dengan tubuh temanmu yang lebih kurus, atau iklan majalah yang menampilkan model dengan pinggang kecil.
Kamu berpikir, cantik itu harus kurus. Makanya, kamu juga harus kurus.
Salah! Tidak ada standar kecantikan yang mengatakan bahwa cantik itu harus kurus. Itu hanyalah pikiran jahatmu yang menginginkanmu untuk menjadi anoreksik—dan dampaknya tidak main-main, lho.
Tapi, memangnya, apa itu anorexia? Mengapa dampaknya bisa membahayakan dirimu?
1. Anorexia tidak hanya tentang gangguan makan
Pertama, hal yang harus diapahami adalah anorexia termasuk ke dalam eating disorder (ED), atau gangguan makan yang mencakup anorexia nervosa, bulimia nervosa, binge eating disorder, untuk menyebutkan beberapa.
Namun, meskipun berkaitan dengan makanan, anorexia lebih tepat disebut sebagai gangguan mental. Saat kamu anoreksik, kamu memiliki mindset bahwa semakin kurus dirimu, maka self-worth kamu akan semakin tinggi pula.
Sehingga, pikiran itulah yang menodorongmu untuk membatasi makanmu dan mengontrol berat badanmu secara obsesif. Tentu saja, anorexia tidak hanya termanifestasi dalam pikiran, tetapi juga gejala fisik yang ditunjukkan.
2. Anorexia memiliki gejala fisik dan mental
Gejala fisik yang dialami oleh penderita anorexia:
- Turunnya berat badan yang ekstrem
- Tulang keropos (osteoporosis) dan otot mengecil
- Siklus menstruasi yang tidak teratur
- Rambut kering atau hair loss
- Kulit kering dan berwarna kekuningan
Gejala mental yang dialami oleh penderita anorexia:
- Insecure tentang penampilan
- Khawatir berat badan naik
- Mudah kesal
- Kurang merasakan emosi (flat emotion)
- Pikiran bunuh diri
FYI, penderita anorexia juga dapat meninggal akibat sakit jantung, lho, seperti Karen Carpenter, penyanyi band Carpenter yang telah lama berjuang dengan anorexia.
3. Anorexia memiliki banyak faktor
Salah satu faktor yang menyebabkan anorexia adalah genetik, terutama pada keluarga atau kerabat yang menderita depresi, anxiety disorder, dan obsessive-compulsive disorder (OCD).
Sifat-sifat yang termasuk ke dalam OCD, seperti perfeksionisme dan sensitivitas, juga sering kali diasosiasikan dengan anorexia. Tentunya, karena penderitanya merasa perlu untuk mengontrol berat badannya agar tetap berada di angka yang rendah sesering mungkin.
Selain faktor biologis dan psikologis, faktor lingkungan juga berpengaruh, seperti standar kecantikan orang Indonesia yang mengharuskan perempuan untuk memiliki tubuh kurus dan kulit putih.
4. Apa itu Anorexia? Jelas beda dengan bulimia
Mungkin, anorexia nervosa dan bulimia nervosa terdengar mirip dari nama ilmiahnya. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
Anorexia ditandai dengan keinginan berlebihan untuk kurus. Sehingga, konsumsi makanan dibatasi secara ketat agar penderitanya dapat mencapai berat badan yang menurutnya ideal.
Sedangkan, penderita bulimia cenderung makan dalam porsi banyak, lalu sengaja memuntahkannya atau mengeluarkannya dengan obat pencahar karena merasa bersalah akibat hilang kendali.
5. Apa itu Anorexia? Bisa sembuh? BISA!
Apa itu anorexia? Sebagai gangguan mental dan fisik yang serius, anorexia memerlukan diagnosis dan penyembuhan yang tepat. Apabila kamu memiliki gejala anorexia, kamu dapat berkonsultasi secara online dengan psikolog Riliv yang terpercaya.
Saat berkonsultasi, ceritakan gejala, pola makan sehari-hari, dan apa yang kamu pikirkan mengenai penampilanmu. Jangan ragu untuk menceritakan semuanya, karena psikolog Riliv tidak ada yang menghakimimu.
Jika kamu didiagnosis menderita anorexia, kamu akan mendapatkan bantuan untuk menyembuhkan gangguan anorexia tersebut. Terdapat metode penyembuhan yang beragam, mulai dari cognitive-behavioral therapy (CBT) dan obat untuk depresi dan anxiety disorder.
Jadi, buat kamu para pejuang anorexia, jangan menyerah! Selalu ada cara untuk membaik dari kondisi tersebut, dan Riliv siap membantumu dalam setiap langkahnya.
Ingat bahwa kamu itu cantik apa adanya, dan melakukan cara-cara untuk membuat badanmu lebih kurus malah mendatangkan lebih banyak bahaya fisik dan mental kepada dirimu.
Kalau kamu masih memiliki mindset bahwa perempuan cantik harus kurus, itu berarti mindset-mu yang harus diubah! Riliv punya solusinya, yaitu program #MakeItEQual yang bekerja sama dengan Indika Foundation dalam rangka menghargai perbedaan yang ada.
Riliv bekerjasama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
- mayoclinic.org. Anorexia nervosa – Symptoms and causes
- psycom.net. What is Anorexia, It’s Warning Signs, Symptoms & Treatment
- alodokter.com. Ketahui Perbedaan Anoreksia dan Bulimia
Ditulis oleh Adinda Mauradiva.
Baca Juga:
Mindful Eating, Cara Terbaik Menghargai Makanan