Penjelasan baby blues setelah melahirkan menurut sains
Baby blues setelah melahirkan atau juga disebut postpartum baby blues adalah hal yang lumrah dialami ibu yang baru melahirkan. Lebih dari 80% ibu baru mengalaminya, Dear!
Tapi tampaknya, hal tersebut nggak 100% benar nih, Dear. Karena ibu yang sudah pernah melahirkan pun ternyata juga masih bisa mengalami baby blues, lho.
Jadi, apa ya penyebabnya?
But wait, apa itu MAO-A?
MAO-A adalah enzim yang memecah neurotransmitter serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Komponen-komponen inilah yang sangat mempengaruhi dan mengatur suasana hati kita. Jika tidak seimbang, hal itu bisa menimbulkan perasaan sedih, marah, dan cemas.
Bagi kebanyakan wanita, peningkatan level MAO-A hanya bersifat sementara dan cepat kembali normal. Tetapi dalam beberapa kasus, level MAO-A bisa terus meningkat dan ini dapat menyebabkan postpartum depression.
Nah kira-kira begitu ya, Dear penjelasan baby blues secara saintifik. Sederhananya, karena perubahan hormon dalam tubuh si ibu. Lalu, jika ibu mengalami baby blues, bagaimana cara menghadapinya?
7 tips menghadapi baby blues setelah melahirkan yang bisa diterapkan
Memiliki bayi adalah perubahan besar yang terjadi dalam hidup seseorang. Kebanyakan ibu berpikir bahwa ini adalah momen yang sangat membahagiakan karena hadirnya anggota keluarga baru. Tetapi banyak juga nih ibu yang justru merasa murung dan kewalahan.
Ibu baru juga mungkin merasakan semacam stres yang belum pernah ditangani sebelumnya. Itu disebut juga dengan baby blues. Hmm… lalu bagaimana cara terbaik untuk menghadapinya? Yuk simak 7 tips menghadapi baby blues yang akan Riliv bagikan kali ini!
1. Membangun emotional bonding dengan si kecil
Proses membangun ikatan emosional antara ibu dan anak, yang dikenal sebagai attachment, adalah tugas terpenting dalam pengasuhan bayi.
Keberhasilan dalam membangun “hubungan tanpa kata-kata” ini memungkinkan seorang anak merasa cukup aman untuk berkembang sepenuhnya, dan percaya tidak percaya, ini bisa mempengaruhi bagaimana si buah hati akan berinteraksi, berkomunikasi, dan menjalin hubungan dengan ibu sepanjang hidupnya!
Ikatan ini bisa terbentuk dari bagaimana cara ibu merespons dengan hangat kebutuhan fisik dan emosional si bayi. Ketika bayi menangis, ibu bisa dengan cepat menenangkannya. Jika si bayi sedang tertawa, ibu bisa ikut tertawa bersamanya sambil menggelitiki perutnya.
Intinya, dengan membangun ikatan emosional yang baik, ibu dan si buah hati bisa selaras. Kalian bisa saling mengenali dan merespons sinyal emosional satu sama lain. Sweet banget ya, Dear!
2. Tidak ada salahnya meminta bantuan dan dukungan orang lain
Dulu, ibu biasanya menerima bantuan dari orang-orang di sekitar mereka ketika baru melahirkan, baik untuk merawat dirinya sendiri ataupun si bayi. Nah, sayangnya, sekarang ini banyak ibu baru yang mendapati diri mereka sendirian, lelah, dan kesepian.
Kalau ibu sudah merasa kewalahan, jangan ragu untuk meminta bantuan dan dukungan orang lain. Kamu bisa mengutarakannya pada suami, ibu, ibu mertuamu, atau siapapun yang kamu percaya.
Tenang, ini tidak akan menghilangkan hebatmu menjadi ibu kok, Dear! Bukankah ibu juga adalah anak dari ibunya?
3. Jangan lupa untuk merawat diri sendiri!
Kalau kamu lelah, nggak ada salahnya istirahat sejenak. Tidak masalah kalau kamu belum sempat mencuci piring kotor bekas sarapan pagi tadi. Tidak apa kalau setrikamu menumpuk, kalau terlalu lelah kirim saja ke tempat laundry.
Kamu juga bisa lho berlatih meditasi. Banyak riset yang membuktikan bahwa berlatih meditasi bisa membuat seseorang lebih tenang dan berenergi. Ini juga dapat membantumu menjadi lebih sadar akan apa yang kamu butuhkan dan rasakan.
4. Meluangkan waktu bersama dengan pasangan
Bagi suami dan istri, hubungan dengan pasangan adalah hal yang sangat penting. Malangnya, kehadiran si buah hati yang sangat membutuhkan orang tuanya ini, bisa menghalangi ayah dan ibunya untuk meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menjaga ikatan pernikahan mereka.
Nah, meskipun si bayi sangat membutuhkanmu, tetap jaga kualitas hubunganmu dengan pasangan ya!
Sesekali boleh kok kalau ayah dan ibu menitipkan si bayi ke rumah kakek neneknya untuk nonton film di bioskop berdua atau makan malam romantis.
Kalian juga bisa berbagi tanggung jawab dalam mengurus bayi yang baru lahir! Ingat, ini tugas berdua bukan tugas si ibu saja.
5. Jalinlah komunikasi dengan ibu baru lainnya dapat membantumu menghadapi baby blues setelah melahirkan
Ibu baru sering kali menjadi terisolasi di rumah karena harus merawat bayinya yang baru lahir. Kamu mungkin jadi kehilangan sedikit banyak waktumu untuk bertemu dengan teman-teman.
Tapi, jangan khawatir. Kamu tentu punya smartphone, kan?
Kamu bisa memanfaatkannya untuk berkomunikasi dengan teman-temanmu. Apalagi kalau mereka juga ibu baru sepertimu. Wah pasti topik rumpinya lebih berfaedah nih!
Kalian bisa saling bertukar pengetahuan dan saling dukung pastinya. Sekali waktu, kalian juga bisa play date bareng sambil makan siang.
6. Tarik nafas yang dalam dan hembuskan
Ketika kamu merasa sangat lelah dan menjadi emosional, coba tariklah nafas yang panjang. Lakukan itu berulang sehingga kamu bisa lebih mengenali perasaanmu.
Aku tahu ini tidak mudah. Tapi kamu pasti bisa menghadapinya!
Kamu juga bisa lho mengajak pasanganmu untuk melakukannya bersama! Kalian hanya perlu duduk berdua dan menatap mata masing-masing, dan bernafaslah dengan teratur.
Kalian juga bisa saling meletakkan tangan di punggung satu sama lain untuk benar-benar merasakan nafas masing-masing.
Ini tidak hanya membantumu menenenangkan otak, tetapi juga bisa memperkuat bonding dengan pasanganmu, Dear!
7. Ucapkanlah “terima kasih” untuk diri sendiri
Kamu bisa berterima kasih pada dirimu sendiri karena hari ini kamu tidak ikut menangis ketika bayimu menangis. Atau kamu juga bisa berterima kasih, karena hari ini kamu sudah bisa mengajak bayimu jalan-jalan pagi, atau apapun itu.
Syukurilah setiap momen bersama buah hatimu. Ketika anakmu sudah dewasa, kamu pasti akan sangat merindukan momen-momen ini, Dear!
Itu adalah 7 tips yang bisa membantumu menghadapi baby blues. Bukan rahasia lagi bahwa menjadi ibu baru bisa menjadi salah satu pengalaman paling berharga dalam hidup — tetapi juga bisa menjadi yang paling stressful.
Menjadi ibu baru mungkin juga merupakan transisi terbesar dalam kehidupan seorang wanita. It’s okay mom if you are feeling not so okay, kamu bisa berbagi dengan Riliv karena kami akan mendengarkan cerita dan keluh kesahmu. Semangat!
Referensi:
- https://www.mother.ly/life/how-to-cope-with-postpartum-baby-blues-from-a-clinical-psychologist
- https://www.webmd.com/depression/postpartum-depression/postpartum-depression-baby-blues#1
- https://www.helpguide.org/articles/depression/postpartum-depression-and-the-baby-blues.htm
- https://www.parents.com/baby/health/postpartum-depression/5-new-ways-to-beat-the-baby-blues/
Ditulis oleh Ayu Yuni Afifah.