Banyak dari kita mengira bahwa intimidasi dan bullying akan berakhir di bangku sekolah. Kenyataannya, kasus ini masih kerap ditemui di tempat kerja. Ya, kita sama-sama tau bahwa orang yang sudah bekerja mestinya sudah sama-sama dewasa. Lalu, bagaimana cara mengatasi bullying di tempat kerja?
Ini adalah kasus yang jika tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan masalah yang serius bagi semua orang yang terlibat. Banyak kasus intimidasi di tempat kerja tidak dilaporkan atau disalah pahami. Banyak juga yang tidak tahu harus berbuat apa.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan pelaku bullying untuk menindas rekan kerjanya, mungkin membuat ancaman terbuka hingga menyebarkan berita desas-desus untuk merusak reputasimu. Apapun masalahnya, masalah ini harus dihentikan.
Berikut adalah beberapa cara praktis yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi pelaku intimidasi di tempat kerja, serta beberapa tindakan yang bisa menghentikannya. Simak baik-baik ya, Dear!
1. Cara mengatasi bullying yang pertama adalah lindungi dirimu
Kebanyakan pelaku intimidasi tidak memiliki power yang besar, tapi jangan salah. Beberapa dari mereka benar-benar bisa menyakitimu.
Kalau kamu sudah mulai terancam secara fisik, beritahukan persoalan ini kepada yang berwenang.
Jangan menempatkan diri dalam posisi sendirian dengan orang yang ingin “menyiksamu”.
Kalau kamu sudah mulai “berurusan” dengannya, jangan lupa untuk mendokumentasikan setiap perlakuan intimidasi yang dilakukan. Bahkan kamu perlu mencatat tanggal, waktu, apa yang terjadi, apa yang dikatakan, dan siapa yang mungkin menjadi saksi.
Bukti ini akan membantumu jika nantinya kamu merasa perlu hal ini didiskusikan dengan atasan atau pimpinan perusahaan.
2. Bertindak tegas dan stand for yourself!
Bersikap asertif pada takaran yang tepat adalah cara ideal yang bisa mencegahmu untuk diganggu.
Selain untuk mencegah tindakan intimidasi, bersikap asertif bisa menunjukkan bahwa kamu merasa nyaman dengan keterampilan yang kamu miliki untuk melakukan pekerjaan ini.
Meskipun itu bukan jaminan bahwa mereka tidak akan mengintimidasimu, tapi setidaknya mereka akan berpikir dua kali untuk menjadikanmu sebagai target bullying.
Itu sebabnya kamu harus tetap bersiap jika nanti seorang pengganggu mencoba mengacaukan dan mempermalukanmu.
Jangan diam karena kamu akan dianggap lemah. Namun, bukan berarti kamu berhak balik mengintimidasinya ya, Dear!
3. Bicarakan hal ini pada orang yang tepat untuk memastikan kamu pada tempat yang aman
Sebelum kamu membicarakannya dengan orang lain, kamu bisa coba membicarakannya dengan orang yang mem-bully-mu. Apa masalahnya, dan apa yang sebenarnya dia harapkan darimu.
Tapi, jika berbicara dengan pelaku intimidasi bukanlah suatu pilihan, maka cari orang yang tepat untuk mendengarkanmu. Bisa manajermu atau seseorang dari departemen Sumber Daya Manusia.
Jelaskan bagaimana masalah tersebut mulai mengganggumu dan mempengaruhi kinerjamu. Tapi, jangan berharap bahwa masalah ini akan seketika selesai setelah membicarakannya dengan orang lain.
Tapi, setidaknya kamu telah membuat pengaduan yang bisa lebih menjaminmu.
Hmm… jika sampai pada titik dimana tidak ada orang yang bisa membantumu, carilah bantuan eksternal.
Ada lembaga swadaya dan badan independen yang bisa membantumu memediasi persoalan ini. Tapi sebaiknya, kamu menggunakannya sebagai opsi terakhir ya, Dear!
Cobalah untuk mengikuti prosedur formal yang diatur oleh perusahaan terlebih dulu.
4. Cara mengatasi bullying yang paling baik adalah dengan tetap bersikap tenang dan profesional
Bagaimanapun, sangat penting bagimu untuk tetap bersikap tenang.
Memang benar, hal ini sepertinya lebih mudah diucapkan. Tapi bagaimanapun, tetaplah tenang.
Menyikapinya dengan panik dan takut hanya akan membuat mereka semakin menjadi-jadi dan sudah pasti akan memperburuk situasi.
Berusahalah untuk tetap se-rasional dan se-profesional mungkin, dan ambil langkah yang tepat untuk menemukan resolusi.
Sekali lagi, jangan takut untuk speak up! Kamu tidak perlu menunggu terlalu lama untuk membicarakannya.
5. Jangan ragu meninggalkan pekerjaanmu kalau ini sudah keterlaluan
Bagaimanapun, kesehatan mentalmu adalah yang terpenting.
Pastikan bahwa kamu tetap bahagia dan tidak satupun orang yang berhak merusak well-being orang lain.
Kalau kamu sudah melakukan semua upaya yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi intimidasi tapi itu masih tetap terjadi, ini adalah waktu yang tepat untuk mengundurkan diri.
Kamu tidak berhak menjadi korban atas segala macam bentuk intimidasi. Banyak tempat kerja di luar sana yang bisa memberikan kesejahteraan mental yang lebih baik.
Jadi, itu dia 5 hal yang bisa kamu lakukan untuk melawan dan menghentikan tindakan bullying di tempat kerja. Diam tidak akan membuat masalah ini terselesaikan. Bicaralah karena kamu berhak atas tempat kerja yang aman dan nyaman.
Jangan pernah ragu menyampaikan ini kepada yang berwenang. Dan jangan takut untuk menghadapinya sendiri, karena di Riliv, kamu bisa membagikan semua masalahmu.
Referensi:
- https://www.topresume.com/career-advice/how-to-handle-bullying-at-work
- https://au.reachout.com/articles/3-ways-to-deal-with-workplace-bullying
- https://www.reed.co.uk/career-advice/how-to-deal-with-being-bullied-at-work/
- https://www.thespruce.com/etiquette-for-dealing-with-a-workplace-bully-1216798
Ditulis oleh Ayu Yuni Afifah.