Game addiction – Data terkini mengungkapkan bahwa Indonesia tercatat sebagai negara dengan populasi gamer nomor 16 di dunia dan menempati peringkat 1 di Asia Tenggara dengan persentase sebesar 43%. Buktinya, pada akhir 2021, penjualan game online di Indonesia menempati 1.92 miliar USD dengan mayoritas gamer menggunakan smartphone Android. Nah, dari data ini kita sudah bisa menyimpulkan bahwa masalah kecanduan game tampaknya menjadi salah satu isu utama kesehatan mental Indonesia. Kira-kira apa, sih, yang menyebabkan hal ini? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Kenapa Game Itu Adiktif?
Oke, pertama-tama, kita harus mencari tahu terlebih dahulu, nih, alasan game menjadi sebuah aktivitas yang bikin ketagihan. Menurut survei Databoks, prevalensi per Januari 2022 orang Indonesia yang bermain game online melalui gadget berusia rata-rata 16 hingga 64 tahun. Jadi, tidak salah ketika kita memandang game online sebagai hiburan yang bisa dinikmati oleh orang dari berbagai kalangan dan rentang usia. Tapi, fakta ini masih belum menjelaskan bagaimana game bisa menjadi adiktif.
Nah, mari kita kenalan dengan sebuah konsep bernama instant gratification. Saat kita bermain game, pastinya kita berharap akan menang dan mendapat reward, bukan? Meskipun demikian, rintangan mendapatkan reward itu selalu ada, bahkan bisa semakin sulit untuk dijalani. Namun, saat berada dalam game, kita justru menganggap rintangan mendapatkan reward sebagai sebuah misi yang menantang dan menggairahkan, sehingga kita akan terobsesi untuk menjalaninya. Maka dari itu, nggak heran bila orang-orang yang mengalami kecanduan game akan melupakan hal-hal penting dalam hidup, misalnya hubungan sosial, kebersihan, dan kesehatan fisiknya.
Yang kedua, alasan game menjadi adiktif adalah kecenderungan untuk mengajak pemainnya melepaskan diri sejenak dari kerumitan dunia nyata. Pemain video game biasanya akan mengalami banyak petualangan yang bersifat fiktif dilengkapi dengan grafis yang menarik, sehingga mereka akan punya keterkaitan personal dengan dunia game.
Dampak Negatif Game Addiction
Orang yang mengalami kecanduan, entah gadget atau obat-obatan, pastinya memiliki perilaku yang hampir mirip, yaitu apabila keinginan mereka tidak dipenuhi, mereka akan selalu mencari cara untuk mendapatkan hal yang mereka inginkan. Dilansir dari Game Quitters, ada perbedaan yang kentara dari orang yang kecanduan game dengan orang yang masih memainkan game sebagai hiburan, yaitu terdapat perubahan signifikan pada perilaku orang tersebut dalam berinteraksi sosial. Misalnya, mereka jadi lebih tertutup dan tidak suka berhubungan dengan orang lain ketimbang bermain game. Makanya, dalam kacamata psikologis, kecanduan game online ini nggak bisa disepelekan! Soalnya kita perlu mewaspadai internet gaming disorder, sebuah gangguan psikologis yang disebabkan karena terlalu sering main game, sampai kebablasan dan nggak bisa berhenti. Internet gaming disorder sendiri belum sepenuhnya masuk ke dalam diagnosis DSM-5 dari APA, namun tetap diakui sebagai isu psikologis yang serius, karena marak terjadi di kalangan anak-anak muda zaman sekarang.
Satu hal yang cukup menarik, internet gaming disorder (IGD) ini banyak terjadi di kalangan gamer anak-anak dan remaja. Sebuah penelitian tahun 2022 di Saudi Arabia mencatat bahwa dari 450 partisipan, terdapat 29.3% yang berpotensi mengalami IGD, apalagi semenjak pandemi, anak-anak dan remaja lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Hiburan yang menjadi pilihan mereka adalah main game di samping gadget, makanya nggak salah bila mereka jauh lebih rentan terhadap IGD.
Upaya Mengatasi Game Addiction
Mengatasi game addiction itu tidaklah mudah, apalagi jika kita sudah terlanjur tenggelam dalam asyiknya dunia gaming. Kembali lagi pada instant gratification, seorang gamer akan mendapatkan reward yang berbeda-beda saat bermain game, yaitu berupa poin tambahan, karakter favorit, atau interaksi antar pemain. Apalagi, kalau alur cerita game-nya menarik. Pastinya, nggak kelar-kelar, tuh! Namun, harus diketahui bahwa senyatanya, game adalah dunia fiksi yang diciptakan untuk menghibur diri, bukan untuk dijalani secara serius. Selain bikin kamu putus kontak dengan dunia nyata, kecanduan game yang parah bisa menyebabkan kamu mengalami kesulitan berkonsentrasi, memicu gangguan penglihatan, dan kelelahan berlebih.
Cara terbaik yang bisa ditempuh untuk mengatasi game addiction adalah melalui perubahan perilaku dan manajemen diri, karena bagaimanapun juga, untuk mengubah mindset “harus main game” yang kita miliki, kita harus berani memodifikasi lingkungan kita sendiri. Beberapa cara yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut:
Atur Waktu Bermain
Main game bisa membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikannya. Maka dari itu, apabila tidak diatur, kita akan terjebak dalam rutinitas yang tidak produktif. Mengatur waktu bermain dengan timer atau jadwal tertentu bisa menjadi cara yang efektif dalam membatasi kebiasaan gaming.
Jauhkan Gadget Sebelum Tidur atau Bekerja
Tak jarang, gaming bisa menyita waktu kita beristirahat dan bekerja. Maka dari itu, hal terbijak yang mungkin membantu adalah menjauhkan gadget kamu dari jangkauan ketika bekerja dan beristirahat. Kalau perlu, matikan gadget yang ada agar kamu tidak tergoda untuk menyentuhnya di waktu-waktu produktif.
Lakukan Aktivitas Lainnya
Terlalu lama main game bisa menyebabkan kamu lupa bahwa ada hal-hal menarik di luar sana yang patut kamu coba. Mencari hobi atau aktivitas lainnya yang nggak kalah asyik bisa jadi pilihan untuk mengatasi kecanduan game yang kamu alami.
Buat kamu yang sudah mulai menampakkan tanda-tanda kecanduan main game, sudah mencoba cara apa saja untuk menghentikan kecanduanmu? Kalau kamu memang sudah melakukan ketiga cara di atas, tapi belum berkurang juga, bisa jadi kecanduan game itu punya akar masalah yang lebih serius. Makanya, jangan ragu konsultasikan masalahmu dengan psikolog Riliv untuk mendapatkan solusi terbaik!
Referensi:
Alfaifi, A. J., Mahmoud, S. S., Elmahdy, M. H., & Gosadi, I. M. (2022). Prevalence and factors associated with Internet gaming disorder among adolescents in Saudi Arabia: A cross-sectional study. Medicine, 101(26), e29789. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000029789
Hafeez, M., Idrees, D., & Kim, J. Y. (2017). Game Addiction: A Brief Review. International Journal of Scientific Engineering and Research (IJSER), 5, 99-104.
Hussain, U., Jabarkhail, S., Cunningham, G. B., Madsen, J. A. (2021). The dual nature of escapism in video gaming: A meta-analytic approach. Computers in Human Behavior Reports, 3. https://doi.org/10.1016/j.chbr.2021.100081
Kuss, D. J., Griffiths, M. D., & Pontes, H. M. (2017). DSM-5 diagnosis of Internet Gaming Disorder: Some ways forward in overcoming issues and concerns in the gaming studies field. Journal of behavioral addictions, 6(2), 133–141. https://doi.org/10.1556/2006.6.2017.032