Ciri-ciri orang tua toxic – Orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Tapi, kadang keinginan tersebut nggak sejalan dengan keinginan anak sehingga akhirnya hubungan antara anak dan orang tua jadi merenggang.
Sedihnya, banyak orang tua yang nggak sadar masuk ke dalam kategori orang tua toxic atau beracun karena pola pengasuhan yang mereka terapkan ke anak. Kalau sudah begini, anak bisa saja semakin menjauh dengan orang tua karena merasa ayah dan ibunya sama sekali nggak mengerti dirinya.
Di bawah ini Riliv akan memberitahukan ciri-ciri orang tua toxic yang sangat mungkin nggak disadari oleh para ayah dan ibu di luar sana.
Sebagai catatan, orang tua mungkin hanya memiliki satu atau dua ciri di bawah, ya. Tapi, itu tetap bisa membuat mereka disebut sebagai orang tua toxic.
1. Mengharapkan anak setuju dengan orang tua tentang (hampir) segalanya
Ciri utama orang tua toxic adalah nggak mengizinkan anak untuk mengungkapkan pemikiran atau pendapat yang berbeda. Orang tua dengan seenaknya menyebut anak mereka keras kepala, pemberontak, bodoh, atau sebutan yang lebih buruk lainnya karena nggak mau sependapat dengan mereka.
Orang tua toxic ingin anaknya mendengar kata-kata mereka sebagai fakta dan berperilaku lebih seperti tentara atau robot daripada manusia.
2. Anak harus bersikap seperti yang diinginkan termasuk ciri-ciri orang tua toxic
Jika ada orang tua yang berusaha sekuat tenaga untuk menyuruh anaknya berhenti menangis karena nggak mau anaknya terlihat cengeng di depan orang lain, bukan justru menanyakan mengapa anaknya menangis, ini juga jadi ciri orang tua toxic.
Mengapa? Karena orang tua nggak peduli dengan perasaan anaknya dan hanya menginginkan perilaku yang nggak mereka inginkan atau sukai berhenti. Orang tua tipe ini sering terjebak dalam pemikiran bahwa pengasuhan yang sukses menciptakan anak-anak penurut yang tidak pernah “mengacaukan” atau mempermalukan mereka.
3. “Mendisiplinkan” karena rasa marah atau malu, bukan karena ingin membuat anak lebih baik
Orang tua toxic mungkin merasa marah, kesal, kecewa, malu, atau bahkan takut ketika anak berperilaku dengan cara tertentu sehingga akhirnya mencoba untuk “mendisiplinkan” mereka, tapi nggak mau untuk memahami perasaannya .
Memukul, mencaci maki, dan menertawakan adalah beberapa cara orang tua toxic “mendisiplinkan” anaknya. Hal itu membuat anak takut dan benci kepada orang tuanya, merasa benar-benar nggak berharga, tapi orang tua toxic seakan nggak peduli atau nggak melihatnya sebagai masalah.
3. Ingin anak meneruskan atau mewujudkan cita-cita orang tua, meskipun anak nggak menginginkannya
Ciri-ciri orang tua toxic lainnya adalah sering mengharapkan anak-anak untuk memenuhi impian mereka yang nggak terpenuhi atau membuat pilihan yang membuat mereka bahagia, tapi nggak mau tahu dengan apa yang sebenarnya diinginkan anak-anak mereka.
Orang tua beracun seperti ini suka mengatakan kalau anak berhutang pada orang tua karena telah berkorban begitu banyak untuk anak-anaknya sehingga harus melakukan apa yang diminta. Ini bisa dibilang sebagai manipulasi karena artinya anak diharapkan untuk menyenangkan orang tua dengan segala cara.
BACA JUGA: Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua, Mana yang Terbaik?
4. Ciri-ciri orang tua toxic lainnya yaitu selalu merasa benar dan tidak pernah meminta maaf
Jika ada orang tua yang nggak pernah meminta maaf kepada anak-anaknya, bahkan atas kesalahan yang mereka lakukan, dan menolak untuk percaya bahwa anak pantas mendapatkan permintaan maaf dari orang tua, ini juga termasuk ciri orang tua toxic. Orang tua seperti ini memiliki pemahaman yang beracun bahwa mereka selalu benar sehingga nggak perlu meminta maaf.
Saat anak membuat kesalahan, orang tua seperti ini langsung menduga itu adalah pengaruh luar dan nggak melakukan introspeksi diri. Mereka nggak bisa percaya telah melakukan kesalahan sejak awal sebagai orang tua.
Bisa diubah asalkan mau berusaha
Ada banyak faktor yang membuat orang tua menjadi toxic, misalnya dibesarkan dengan pengasuhan serupa atau bahkan melihat contoh dari orang tua lain. Apa pun itu, orang tua toxic masih berubah menjadi lebih baik asalkan mereka mau berusaha.
Banyak membaca mengenai bagaimana menjadi orang tua yang baik untuk anak bisa menjadi salah satu cara yang mudah dilakukan. Jika dirasa sudah saatnya membutuhkan bantuan dari profesional, orang tua bisa bertemu dengan terapis atau psikolog untuk berkonsultasi.
Karena saat ini semua sudah serba online, konsultasi juga sudah bisa dilakukan secara online. Orang tua dan anak bisa melakukan konsultasi psikologi online atau konseling online lewat aplikasi yang sudah banyak tersedia, salah satunya Riliv.
Sebagai aplikasi meditasi dan konseling online nomor satu di Indonesia, para psikolog profesional di RIliv akan membantu para orang tua untuk menghilangkan ciri-ciri orang tua toxic dalam dirinya dan juga menjadi tempat curhat yang tepat untuk anak.
Referensi:
- scarymommy.com. Characteristics Of Highly Toxic Parents
Ditulis oleh Elga Windasari
BACA JUGA:
5 Cara Menghadapi Orang Tua Toxic Menurut Ahli
8 Ciri Toxic Parents yang Tanpa Sadar Bisa Merusak Kehidupan Anak