Stres merupakan hal yang normal dan kerap kita temui. Entah saat kita dikejar deadline tertentu atau ketika kita harus menghadapi perdebatan kecil bersama pasangan. Tetapi, bagaimana ya cara kita mengetahui saat-saat kita telah mengalami stres yang bukan normal lagi?
Memperhatikan ciri-ciri stres di masa-masa kehamilan dapat menjadi kunci bagi ibu hamil agar dapat menghadapi situasinya secara lebih baik. Tentunya, sebelum perasaan stres itu berubah menjadi sesuatu yang sangat melelahkan, ya!
Berikut ini adalah tanda-tanda bahwa ibu hamil sedang alami stres—dan mungkin sedang membutuhkan perhatian lebih!
Alami insomnia atau kesulitan untuk tidur
Foto oleh George Jr Kamau dari Pexels
Mengalami insomnia di masa kehamilan adalah hal normal yang dapat terjadi. Hal ini kerap ditemui pada ibu hamil yang usia kandungannya masuk pada trimester ketiga.
Penyebabnya adalah munculnya rasa khawatir akibat bertambahnya ukuran perut dan timbulnya rasa cemas akan proses persalinan.
Membatasi asupan kafein, berolahraga, dan memperbanyak minum air putih di siang hari dapat membantu ibu hamil untuk mengurangi efek stres seperti kesulitan tidur di malam hari.
Banyak mengkhawatirkan hal-hal sepele secara terus-menerus
Kehamilan merupakan momen di mana kita dapat menciptakan rasa suka cita yang sangat mendalam. Meskipun begitu, beberapa calon ibu juga bisa merasakan berbagai macam kekhawatiran pada masa-masa ini.
Kehamilan juga dapat menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan—bisa juga menakutkan. Rasa khawatir dan cemas yang berlebihan ini muncul dari hal-hal sepele yang dipikirkan secara terus menerus.
Hal ini dapat mempengaruhi mood, daya konsentrasi, hingga selera makan calon ibu.
Jika Anda juga mengalami hal ini, Anda tidak sendirian. Mencari tahu sumber kekhawatiran dan membicarakannya bersama pasangan dapat membantu mengatasi masalah ini agar calon ibu dapat segera merasa lebih baik.
Perubahan mood yang tak terkendali
Perubahan suasana hati di masa kehamilan dapat membuat wanita menjadi lebih sensitif. Mudah tersinggung, menangis, dan marah-marah mungkin akan sering dihadapi oleh sang calon ayah.
Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon. Ketika hamil, hormon esterogen dan progesteron di tubuhnya akan mengalami peningkatan secara signifikan, hingga merubah pengaturan suasana hati calon ibu.
Ciri ibu hamil sedang alami stres: kehilangan selera makan
Kehilangan nafsu makan, mual-mual di pagi hari, hingga peningkatan sensitivitas terhadap bau makanan tertentu mungkin akan sering ditemui pada ibu hamil di trimester pertama. Dan itu normal terjadi.
Meningkatnya hormon—termasuk estrogen dan hormon kehamilan hCG—juga meningkatkan mual dan kepekaan ibu hamil dari rangsangan bau-bauan yang berasal dari jenis makanan tertentu.
Memperbanyak minum air putih, mengkonsumsi vitamin dan makanan ringan, serta menghindari makanan berbau tajam dapat membantu calon ibu untuk mengembalikan selera makan yang sempat hilang.
Ibu hamil yang sedang stres mungkin juga akan menampakkan ciri dari gejala fisik yang lain
Ibu hamil juga mungkin mengalami gejala fisik seperti jantung berdebar, berkeringat, nafas berat, gemetaran, dan sebagainya.
Apabila gangguan stres yang dialami terasa mulai bertambah parah, dan Anda mengalami kesulitan untuk mengatasinya sendiri, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional. Seperti, melakukan konseling atau pergi ke dokter.
Cara mencegah dan mengatasi stres pada ibu hamil
Penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda. Berikut adalah lima cara untuk membantu Anda rileks saat hamil.
1. Berlatih meditasi dan praktik mindfulness
Foto oleh mikoto.raw dari Pexels
Saat ibu hamil merasa “terjebak” dengan suasana yang dipenuhi oleh rasa cemas dan kekhawatiran yang bersumber dari diri sendiri—coba hentikan sejenak aktivitas sehari-hari—cobalah untuk fokus pada perasaan.
Bagaimana perasaan, sensasi tubuh, dan situasi dunia di sekeliling Anda?
Bishop dkk (2004) menjelaskan bahwa mindfulness merupakan proses yang membawa peningkatan perhatian kepada kualitas keadaan sadar terjaga yang non elaboratif atas pengalaman di sini-saat ini, sebagai pengalaman terbuka, penuh perhatian, dan penerimaan atasnya.
Cara yang dapat dilakukan untuk memulai hidup dengan penuh kesadaran antara lain dengan membiasakan diri untuk melakukan hal-hal kecil berikut ini di keseharian Anda:
- Ketika sedang makan, coba fokus pada apa yang Anda lakukan—yaitu makan. Jauhkan ponsel atau apapun yang dapat membuat Anda teralihkan perhatiannya.
- Perlambat “ritme” setiap aktivitas Anda, baik saat berjalan, makan, melakukan pekerjaan. Jika Anda dapat fokus untuk melakukan hal dengan sedikit lebih lambat, maka, Anda akan terbantu untuk dapat menjadi lebih santai melakukan tugas-tugas yang lain.
- Jangan terburu-buru membalas pesan, terutama jika itu berasal dari seseorang yang membuat Anda stres! Ambil waktu agar Anda dapat menjadi lebih tenang sehingga Anda mampu berbicara dan membalasnya dengan lebih baik
- Hindari multitasking. Karena hal ini kebalikan dari mindfulness—saat Anda harus fokus dengan satu hal, alih-alih banyak hal dalam satu waktu yang bersamaan
- Berusahalah untuk selalu sadar. Anda perlu menyadari apapun yang Anda alami dan lalui saat ini. Apa yang Anda rasakan pada diri Anda? Apa yang Anda lihat, dengar, dan lakukan saat ini?
- Tidak memberikan penilaian. Ini berarti, disarankan untuk Anda tidak mudah menghakimi, berprasangka, maupn berasumsi atas situasi yang kini tengah Anda rasakan. Sehingga, Anda akan lebih sedikit merasakan kekhawatiran.
2. Mencoba prenatal yoga
Yoga hamil atau prenatal yoga adalah cara yang bagus untuk seorang ibu hamil dapat tetap aktif, menguatkan tubuh dan meredakan sakit dan nyeri melalui peregangan.
Selama masa kehamilan, area tubuh bawah calon ibu akan banyak membawa beban yang lebih berat karena pertumbuhan bayi. Gerakan yoga akan membantu ibu hamil untuk dapat tetap sehat dan kuat. Prenatal yoga juga membantu calon ibu untuk dapat merasa lebih rileks dalam menjalani masa kehamilan.
Di dalam prenatal yoga, ibu hamil juga akan diajak berlatih pernafasan. Hal ini sangat baik untuk proses kelahiran si kecil nanti. Pernafasan yang baik akan membantu calon ibu untuk mengurangi dan mengontrol rasa sakit selama proses kontraksi.
3. Berbaik hatilah pada diri sendiri—be kind to yourself!
Tumpukan pekerjaan dan aktivitas yang itu-itu saja dapat membuat ibu hamil jadi mudah jenuh dan stres. Seringkali, kita memilih untuk lebih memprioritaskan kesibukan daripada diri sendiri.
Perawatan diri secara fisik—nggak harus mewah—dapat membantu ibu hamil untuk mengurangi stres.
Mengkonsumsi makanan sehat, menerapkan pola tidur yang cukup, mengatur berapa banyak aktivitas fisik yang dilakukan, dan merawat kebutuhan fisik lainnya dapat menjadi ide calon ibu untuk mencoba sesi merawat diri atau self-care.
4. Terapi komplementer—pijat refleksi
Banyak terapi komplementer yang aman untuk dicoba di masa kehamilan, tetapi ada baiknya juga untuk berbicara dengan bidan terlebih dahulu demi memastikannya.
Pijat khusus kehamilan bisa menenangkan stres. Tapi, jangan lakukan selama 3 bulan pertama kehamilan karena perut ibu hamil tidak boleh dipijat selama waktu ini.
Banyak orang yang berpendapat bahwa pijat refleksi sangat santai dan menyenangkan. Ini adalah pijatan yang didasarkan oleh teori mengenai titik-titik refleks pada kaki, tangan, dan kepala yang terhubung ke bagian tubuh lainnya.
5. Berolahraga, seperti berenang dan berjalan
Berolahraga dalam kehamilan sangat aman untuk dilakukan. Bahkan, saran ini akan membantu dan sangat dianjurkan. Mungkin tidak terdengar menarik, terutama jika ibu hamil sedang merasa sakit, lelah, atau berat.
Tapi percayalah, lakukan kegiatan sehat semacam berjalan-jalan santai secara teratur, atau berenang santai dapat bermanfaat bagi tubuh, bayi, dan tenaga calon ibu.
Referensi:
- https://www.webmd.com/baby/features/fetal-stress#1
- https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/mental-wellbeing/5-ways-survive-stress-pregnancy
- https://www.motherandbaby.co.uk/pregnancy-and-birth/pregnancy/stress-in-pregnancy