Dampak ibu hamil sering menangis – Kehamilan seharusnya menjadi saat-saat bahagia untuk wanita karena sebentar lagi seorang bayi mungil akan hadir ke dunia dan mengubah statusnya menjadi seorang ibu. Tapi, karena kehamilan juga bisa membuat hormon menjadi kacau balau, bukan nggak mungkin ini memiliki dampak ibu hamil sering menangis.
Penelitian yang dilakukan oleh Association for Psychological Science menunjukkan bahwa emosi ibu juga dapat berdampak pada janin yang berusia enam bulan atau lebih. Perasaanmu selama kehamilan dapat memiliki peran penting dalam menentukan sikap dan pandangan hidup anak saat dia tumbuh dewasa.
Apa saja dampak ibu hamil sering menangis pada bayi
Menurut para ahli, efek sering menangis selama trimester kedua – atau kapan saja selama masa – akan berdampak pada janin. Tapi, dampak yang terjadi juga bisa berbeda tergantung pada kamu tipe ibu hamil seperti apa. Berikut adalah beberapa kategori yang bisa menggambarkan dampak ibu hamil sering menangis pada bayi:
![dampak ibu hamil sering menangis](https://riliv.co/rilivstory/wp-content/uploads/2021/11/dampak-ibu-hamil-sering-menangis-2-Photo-by-Liza-Summer-from-Pexels-1160x773.jpg)
1. Kalau kamu tipe ibu hamil yang stres
Stres sesekali nggak akan membahayakan bayi. Tapi, kalau kamu memiliki kecemasan dan stres kronis, itu dapat menyebabkan tubuh memproduksi kortisol atau hormon stres, yang dapat diteruskan ke bayi melalui plasenta. Jika bayi terus-menerus terpapar hormon ini saat dalam kandungan, ada kemungkinan dia jadi lebih gelisah dan lebih berisiko menderita kolik.
2. Kalau kamu ibu hamil yang depresi
Wanita sangat mungkin mengalami depresi selama kehamilan. Bahkan, diperkirakan sekitar sepuluh persen dari semua ibu hamil mengalami depresi. Kondisi ini nggak baik untuk janin. Anak-anak yang lahir dari ibu hamil yang secara klinis mengalami depresi, ditemukan cenderung juga ikut mengalami depresi saat dewasa, selain menderita kemunduran emosional.
3. Kalau kamu ibu hamil yang membenci kehamilannya
Ada loh ibu hamil yang nggak senang dengan kehamilannya karena itu membuat dirinya mengalami kesulitan fisik dan mental. Penelitian telah menemukan bukti bahwa ibu yang nggak merasakan keterikatan apapun terhadap bayi yang belum lahir, cenderung memiliki bayi yang akan mengembangkan masalah emosional di masa kecilnya.
4. Kalau kamu ibu hamil yang sesekali mengalami super bad mood
Dengan begitu banyak hal yang terjadi secara mental dan fisik selama sembilan bulan, nggak masuk akal kalau kamu berharap untuk selalu bahagia dan kebal dari rasa sakit atau ketidaknyamanan. Stres dan depresi yang dirasakan sesekali ini untungnya nggak akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandung, menurut para ahli.
Apa yang harus dilakukan supaya dampak ibu hamil sering menangis ini nggak terjadi?
Supaya nggak sering menangis saat hamil, tentu saja kamu nggak boleh merasa stres. Tapi, tentu saja ini sulit dilakukan, ya. Nah, meski setiap orang mungkin memiliki cara masing-masing untuk mengatasi stres, tapi secara umum ini adalah lima cara mudah yang bisa kamu lakukan:
1. Makan teratur
Usahakan jangan pernah telat atau bahkan melewatkan makan karena dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan rasa lapar yang membuatmu makan berlebihan. Pastikan kamu juga mengonsumsi buah-buahan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
2. Tidur tepat waktu dan teratur
Memberikan tubuh waktu istirahat yang dibutuhkan sangat penting agar kamu dan calon bayi sehat dan bahagia. Cobalah tidur yang cukup sehingga kamu tidak terbangun dengan perasaan kesal karena kurang tidur.
3. Utamakan kebutuhanmu
Saat hamil adalah waktu yang tepat untuk “egois” alias mengutamakan diri sendiri. Melakukan hal-hal yang kamu sukai – dengan izin dari dokter, tentunya – akan menurunkan stres secara signifikan.
![dampak ibu hamil sering menangis](https://riliv.co/rilivstory/wp-content/uploads/2021/11/dampak-ibu-hamil-sering-menangis-3-Photo-by-Pavel-Danilyuk-from-Pexels-1160x774.jpg)
4. Mulai berolahraga
Jangan sampai kelelahan, cukup melakukan olahraga ringan yang diperbolehkan untuk ibu hamil. Berolahraga selama 30 menit setiap hari sudah cukup untuk membuat kamu keluar dari stres.
5. Jauhi teknologi
Ini mungkin sulit, tapi menjauhkan ponsel setidaknya selama sepertiga hari akan membantumu menemukan cara lain untuk menghibur diri sendiri, seperti membaca, menulis, melukis, atau hanya mendengarkan musik, yang dapat membantu melupakan semua stres.
Kalau selama hamil kamu sering menangis dan perlu curhat dengan orang yang bisa mengerti apa yang kamu rasakan, coba deh gunakan layanan konsultasi online atau curhat online yang sekarang sudah banyak tersedia, salah satunya adalah yang dimiliki oleh Riliv.
Lewat layanan ini, kamu nggak perlu repot-repot keluar dari rumah untuk berkonsultasi dan bisa mendapatkan bantuan yang dibutuhkan cukup dari rumahmu sendiri, dengan keamanan yang terjamin tentunya. Jadi, supaya kamu bisa menghindari dampak ibu hamil sering menangis pada bayi, jangan ragu untuk mencoba layanan ini, ya!
Referensi:
- parenting.firstcry.com. Crying during Pregnancy: How It Affects Your Baby
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga:
Apakah Anakku Sakit? Ketahui Ini Ciri-Ciri Bayi Yang Sehat
Ungkap Bahaya Stres pada Ibu Hamil: Inilah Faktanya!
(FEATURED)Hari Kesehatan Internasional : Apa sih Potensi Kecemasan bagi Kesehatan Mental?