Grit adalah – “Hidup bukanlah seperti lomba lari sprint, tapi seperti marathon”. Artinya, hidup ini bukanlah tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang mampu bertahan hingga akhir.
Pernah nggak sih kamu merasa semangat di awal, tapi ujung-ujungnya loyo, semangat berkurang, nggak berminat, dan pada akhirnya memutuskan berhenti di tengah jalan?
Nah, konsep grit-lah yang bisa menjawab hal itu dan akan Riliv bahas pada artikel kali ini. Sebenarnya, sedikit susah untuk mengartikan kata ‘grit’ dalam Bahasa Indonesia. Tapi, menurut beberapa literatur, kata yang paling mendekati adalah ‘ketekunan’.
Jadi, grit adalah ketekunan dan semangat yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Angela Duckworth, seorang peneliti di University of Pennsylvania menjelaskan bahwa grit adalah prediktor kuat dari kesuksesan dan kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan.
Selain itu, Angela Duckworth juga menjelaskan hal-hal inilah yang menjadi karakteristik yang dimiliki oleh orang-orang yang memiliki grit:
1. Berani
Meskipun keberanian sulit untuk diukur, tapi sebenarnya keberanian berbanding lurus dengan tingkat ketekunan atau grit seseorang lho!
Karena, kemampuan seseorang untuk mengelola rasa takut terhadap kegagalan sangat penting dan merupakan prediktor kesuksesan.
Orang-orang yang memiliki grit tinggi tidak takut untuk merasakan sakitnya gagal. Mereka menerima kegagalan sebagai bagian dari proses. Mereka memahami bahwa ada pelajaran berharga dalam kegagalan dan memahami bahwa ketekunan diperlukan untuk mendapatkan kesuksesan.
2. Berorientasi pada prestasi
“Ngerjain tugas 10 menit, nonton drama korea tiga jam, scroll instagramnya dua jam”
Pernah nggak sih kamu mendengar kalimat itu? Atau jangan-jangan kamu sendiri yang mengalaminya?
Nah, menurut penelitian, salah satu indikator grit terbesar adalah kemampuan untuk menunda kepuasan saat mengerjakan tugas. Memang sederhana dalam teori, tetapi sangat sulit dipraktekkan.
Lauretta M. Hough, pada studinya tahun 1992, menjelaskan bahwa individu yang berorientasi pada prestasi adalah mereka yang bekerja tanpa lelah, mencoba melakukan pekerjaan dengan baik, dan dapat menyelesaikan tugas yang ada.
Orang yang berorientasi pada prestasi akan memiliki kecakapan kerja dan keberhasilan proses belajar yang jauh lebih baik.
3. Resiliensi: Optimisme, Keyakinan, dan Kreativitas
Dalam hidup pasti akan ada kejadian ‘tersandung batu’ dan ada dua pilihan setelahnya: menyerah atau bangkit kembali.
Tapi, tahukah kamu apa yang membuat seseorang bangkit setelah kegagalan? Menurut futuris dan penulis Andrew Zolli, hal yang membuat seseorang bertahan di tengah kesulitan dan kegagalan adalah ketahanan atau resiliensi.
Dalam buku Zolli, Resilience, Why Things Bounce Back, ia mendefinisikan ketahanan atau resiliensi sebagai kemampuan orang, komunitas, dan sistem untuk mempertahankan tujuan inti dan integritas mereka dari guncangan dan kejutan yang tidak terduga.
Menurut Zolli, resiliensi adalah kombinasi dinamis dari optimisme, kreativitas, dan kepercayaan diri, yang bersama-sama memberdayakan seseorang untuk menilai kembali situasi dan mengatur emosi, sebuah perilaku yang kemudian oleh banyak ilmuwan sosial disebut sebagai “sifat tahan banting”.
Kemudian, Zolli menjelaskan bahwa “tahan banting” terdiri dari tiga hal, yaitu keyakinan bahwa seseorang dapat menemukan tujuan yang berarti dalam hidup, keyakinan bahwa seseorang dapat mempengaruhi lingkungannya dan hasil dari suatu peristiwa, dan keyakinan bahwa pengalaman positif dan negatif akan mengarah pada pembelajaran dan pertumbuhan.
Lalu, bagaimana cara membangun grit?
1. Tentukan apa yang akan kamu lakukan dan tentukan apa tujuannya
Wujudnya bisa berbeda-beda setiap orang. Ada yang berkomitmen satu bulan tanpa melewatkan olahraga, ada yang mengirimkan tugas lebih cepat dari jadwal selama dua hari berturut-turut, ada yang berkomitmen belajar bahasa inggris setiap satu jam dalam sehari.
Apa pun itu, perjelas tentang apa yang ingin kamu kejar. Karena, nggak sedikit orang yang sebenarnya nggak tau apa yang sebenarnya dia kejar, iya nggak?
2. Bangun kebiasaan yang kuat dan berhentilah bergantung pada motivasi. Kamu tidak perlu menunggu kalimat motivasi datang untuk memulai kebiasan baru yang baik
Grit bukanlah tentang mendapatkan inspirasi atau keberanian yang luar biasa. Grit adalah tentang membangun kebiasaan sehari-hari yang memungkinkanmu untuk mematuhi jadwal dan menghadapi hambatan yang bisa datang berulang kali.
Orang yang bermental kuat tidak harus lebih berani, lebih berbakat, atau lebih cerdas, tapi hanya perlu lebih konsisten.
Jadi, misalkan kamu ingin belajar bermain piano tapi sedang nggak mood, tetaplah berlatih meskipun hanya satu menit.
3. Praktek, praktek, praktek
Cara ampuh untuk menguasai sebuah keterampilan adalah dengan terus berlatih. Nah, untuk tekun berlatih, kamu harus mau keluar dari zona nyaman dan mencoba hal baru. Apakah mungkin kamu akan menguasai suatu hal hanya dengan rebahan sepanjang hari?
Pada akhirnya, kemampuan grit yang kamu miliki akan bergantung pada kebiasaan apa yang kamu lakukan setiap hari. Ini tentang melakukan hal-hal yang kamu lakukan secara konsisten yang akan berkontribusi pada kesuksesanmu. Semakin banyak kamu berinvestasi untuk mengembangkan diri, kamu akan semakin terampil.
Mungkin di tengah perjuangan membangun grit, kamu akan bertemu dengan berbagai cobaan, salah satunya adalah kebosanan. Tapi, pilihan ada di tanganmu. Kamu bisa memilih untuk melawan bosan dan melakukan apa yang harus kamu lakukan atau memilih untuk menundanya.
4. Terhubung dengan tujuan, cara ini bisa memotivasimu untuk terus maju bahkan ketika kamu ingin menyerah
Setelah mempelajari 16.000 orang, Angela Duckworth menemukan bahwa “orang yang memiliki grit secara signifikan lebih termotivasi daripada orang lain yang memiliki grit rendah untuk mencari kehidupan yang bermakna dan berpusat pada orang lain.”
Ketika kamu menemukan rintangan atau halangan yang membuatmu ingin menyerah, coba ingat-ingat lagi apa alasanmu sudah berjuang sejauh ini, dan apa alasanmu memiliki tujuan, keinginan, atau cita-cita itu.
5. Jangan menyerah
Ketika segala sesuatunya menjadi sulit, apakah kamu tipe orang yang mudah menyerah atau tipe orang yang menggunakan saat-saat sulit itu untuk mendorong dirimu maju dan menjadi lebih kuat?
Orang-orang yang berani melihat tantangan tidak akan berhenti sampai mereka menang. Satu-satunya kegagalan dalam hidup adalah ketika seseorang berhenti berjuang, berhenti berusaha.
Wajar jika dalam hidup bertemu tantangan, itu adalah bagian inti dari pengalaman manusia. Yang terpenting adalah bagaimana kamu merespon kegagalan.
Tidak apa-apa kalau kamu jatuh tujuh kali, selama kamu memastikan bahwa kamu bisa berdiri untuk yang kedelapan kalinya. Kalau kamu dapat menguasai seni pantang menyerah, tidak ada batasan untuk apa yang bisa kamu capai dalam hidup.
Jika kamu merasa tidak sanggup menghadapi masalahmu sendirian, mencari bantuan profesional merupakan salah satu solusi untuk sikap pantang menyerahmu. Kamu bisa curhat online atau melakukan konseling psikologi online dengan psikolog profesional Riliv.
***
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai apa itu grit. Gimana? Sudah ada insight mengenai grit? Apa yang akan kamu lakukan setelah membaca artikel ini? Apakah kamu akan bangkit untuk berjuang lagi?
Kalau kamu lelah, istirahat saja nggak apa-apa, nanti berjuang lagi, asal jangan berhenti.
Karena…
Setiap kisah hebat terjadi ketika seseorang memutuskan untuk tidak menyerah
– Spryte Loriano
Baca Juga:
Tahukah Kamu? Ini 11 Karakter Orang Sukses!
Sebelum Menyerah Karena Gagal,Tanyakan 10 Hal Ini pada Dirimu!
Jangan Menyerah, Ini 5 Cara Cerdas Mengatasi Masalah dalam Hidup
Referensi:
- Liveblodandbloom.com. Quotes on the power of grit
- Jamesclear.com. Grit A Complete Guide on Being Mentally Though
- Forbes.com. 5 Characteristics of Grit – How Many Do You Have ?
- Lifehack.org. What Is Grit and How to Develop It for A Successful Life
- Gostrength.com. What Is Grit ?