Jenjang karir startup – Bekerja di startup sudah menjadi pilihan yang umum bagi generasi millennial dan Gen Z. Startup di berbagai industry, mulai dari telehealth, agribisnis, digital marketing atau lainnya punya keunikannya masing-masing dalam bekerja.
Sebagai HR di startup atau mungkin jika ingin melamar sebagai HR, Anda harus memperhatikan dan merencanakan jenjang karir startup tersebut.
Jenjang karir startup cenderung tidak menentu
Terdengar negatif ya? Tapi jangan salah, di startup justru jenjang karir tidak menentu yang dimaksud adalah bisa kapan saja Anda “naik” jabatan. Karakteristik tempat bekerja startup yang fleksibel membuat Anda memiliki kesempatan untuk bisa naik jabatan sesuai dengan banyaknya target yang telah Anda susun dan raih sendiri. Jadi kalau mau naik jabatan seperti di perusahaan konvensional,
Anda sendiri yang menentukan arah pekerjaan dan workload yang ingin dicapai setinggi apa. Dengan ini, Anda mungkin bisa dipromosikan menjadi product manager, user manager, atau sales manager.
Bergerak sangat cepat untuk berkembang
Di setiap karir, untuk bisa naik ke jenjang berikutnya pasti harus bergerak dengan cepat. Di startup, pergerakan dari satu proyek ke proyek lain sangat cepat. Anda mungkin akan melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dan hanya dikerjakan dalam waktu 1 bulan. Jika Anda suka tantangan dan bergerak dengan cepat, maka pekerjaan di startup sangat cocok bagi Anda.
Evaluasi kinerja yang 360 derajat
Tidak seperti kebanyakan tempat kerja, jenjang karir startup dinilai dari evaluasi kinerja yang dilakukan secara 360 derajat. Budaya startup yang sangat terbuka, tidak ada title jabatan tertentu, dan pola komunikasi yang bebas ini membuat evaluasi kinerja semakin menyeluruh. Biasanya hal yang harus diperhatikan adalah apakah workload Anda sudah sesuai dengan benefit yang ada. Hal ini bisa menjadi pertimbangan untuk Anda melanjutkan berkarir di startup atau tidak.
Baca Juga
Serba-Serbi Metode 360 Derajat, HR Sudah Kenal?
Berkarir di sebuah startup adalah impian dari kebanyakan Gen-Z. Bukan hanya mengenai pekerjaan, tapi juga misi yang dijalankan oleh startup tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa startup sangat rentan dengan turnover yang sangat tinggi. Pastikan bahwa Anda mengetahui visi untuk bekerja di startup tersebut.
Salah satu cara untuk mengevaluasi karyawan saat naik jenjang karir adalah dengan evaluasi psikologis. Anda bisa melakukannya dengan menggunakan employee assistance program.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untu k menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Referensi
- Baranov. (2021). Building and Formalizing a Career Ladder in a Startup. Retrieved from PlatoHQ.
Ditulis oleh Sarah Saragih
Baca Juga: