Aladdin memang menjadi salah satu kisah klasik dengan 1001 keajaiban. Kisah klasik dari timur tengah ini di kemas oleh Disney hingga menjadi salah satu film animasi dan live action sangat populer, terutama untuk anak-anak. Nah, karakter di dalam film Aladdin ini ternyata juga menarik untuk dipelajari.
Tapi Aladdin tidak hanya memberikan hiburan aja loh Dear, banyak hal yang bisa kita petik dari kisahnya yang menarik. Seperti apa? nih Riliv sudah merangkumnya buat teman-teman semua.
Dari karakter Aladdin kita belajar untuk jadi diri sendiri apa adanya
Aladdin awalnya hanya seorang yatim piatu yang kerjanya mencuri makan di pasar. Namun karena dia hidup bebas dan baik terhadap Jasmine, membuat dirinya di sukai oleh Jasmine.
Namun karena Aladdin mengetahui bahwa Jasmine adalah seorang putri, akhirnya membuat dirinya terdorong untuk menjadi bangsawan kaya raya, meski sebenarnya Jasmine tidak menyukai hal itu. Jasmine menyukai Aladdin karena dirinya apa adanya, bukan kekayaannya.
Karakter Jasmine di film Aladdin mengajarkan bahwa perempuan bukan sekedar trofi
Meski menjadi gadis pingitan, namun Jasmine bukan sosok seperti putri-putri kebanyakan. Ia memiliki harimau sebagai hewan peliharaan dan mampu kabur dari kerajaan saat penjaga lengah.
Namun yang paling penting dari dirinya adalah keinginan untuk melakukan apa yang dia mau. Dia tidak ingin dijodohkan dengan siapa pun dan sekaya apa pun, karena memang perempuan bukan hanya sekedar trofi yang bisa dijual-belikan. Dia bukan kepemilikan siapa pun.
Jadi jangan mau ya Dear, dianggap seperti barang. Kamu bisa jadi apa pun yang kamu inginkan.
Jangan mudah percaya dengan orang lain seperti karakter Sultan di film Aladdin
Jafar emang picik, padahal dia adalah tangan kanan sultan. Namun dengan lugunya, Sultan memberikan banyak sekali kewenangan pada orang yang paling dia percaya. Namun nyatanya Jafar menyelewengkan kekuasaannya dan memanfaatkan Sultan untuk kepentingan pribadinya.
Untungnya di akhir cerita Jafar mendapatkan balasan yang setimpal.
Film ini mengajarkan untuk menjadi bijak ketika kita memilih orang yang kita percaya, karena tidak semua orang memiliki motif yang baik dengan kita. Semakin kita ceroboh memilih teman, semakin juga kita terjebak banyak masalah hingga merasakan hidup tidak bahagia.
Apalagi menjadi Jafar yang serakah, hingga mati karena keserakahannya
Di dalam film, pada akhirnya Jafar mendapatkan apa yang dia inginkan, lampu ajaib Ginie. Jafar meminta permintaan jauh lebih baik daripada Aladdin, namun dia termakan oleh keserakahannya sendiri.
Saar dia sudah mendapatkan kekuasaan dan kekuatan yang sangat dasyat, dia masih merasa belum cukup dan meminta lebih. Pada akhirnya permintaan yang dia inginkan pun terkabul namun dirinya juga mendapatkan konsekuensi yang tidak menguntungkan.
Jafar mengajarkan pada kita untuk tidak serakah dalam mengejar kekuasaan dan kekuatan, karena keserakahan hanya akan membuat malapetaka pada diri kita. Gak mau kan Dear malah dapet masalah karena serakah.
Terakhir, belajarlah dari 3 permintaan Genie
Melihat film Aladdin memang membuat kita jadi iri dengan Aladdin karena memiliki Genie yang bisa mengabulkan permintaannya. Masalahnya di dunia nyata hal itu tidak ada. Namun kita bisa menerapkan apa yang Genie lakukan di dunia ini. Jika kita ingin mendapatkan sesuatu, maka kita bisa mewujudkannya.
“Everything is possible” atau “Possibility is limitless”. Kemungkinan itu tidak terbatas, teruslah berusaha meraih impianmu. Walaupun memang manusia memiliki kemampuan yang terbatas, fokusnya adalah di usaha untuk mencapainya.
Itu tadi beberapa hal yang bisa kita petik dari karakter-karakter yang ada di film Aladdin. Gimana menurutmu, Dear? Apakah Aladdin jadi banyak memberikan pelajaran berharga untuk kita?
Refrensi:
- https://hellogiggles.com/reviews-coverage/everything-i-learned-from-aladdin/
- Disney’s Aladdin (1992)
Written by Indra Dwi Prakoso