Kenapa pikiran kacau – Ada masa-masa di mana kamu merasa kewalahan karena overthinking. Seakan-akan, terdapat coretan yang rumit dalam kepalamu akibat dikacaukan oleh berbagai macam pikiran yang negatif.
Dalam situasi seperti itu, kamu pun tidak bisa untuk tidak bertanya-tanya: apakah ini tanda-tanda stres? Atau, kondisi ini disebabkan oleh sesuatu yang lain?
Bisa saja, kamu mengalami stres, yaitu respons dari tekanan yang membuatmu tegang secara fisik dan mental. Namun, tidak hanya itu saja, lho—ada juga alasan lain yang dapat menjawab pertanyaan kenapa pikiran kacau. Alasan itu adalah….
Kamu mengalami yang namanya “mental clutter“
Apakah kamu sering mendengar kata “decluttering“? Mungkin, pikiranmu langsung mengasosiasikan istilah tersebut dengan bersih-bersih. Ya, pada dasarnya, decluttering adalah aktivitas membuang hal-hal yang tidak lagi berguna untuk rumahmu, dan kehidupanmu.
Layaknya barang-barang yang berserakan di dalam rumahmu, mental clutter adalah segala pikiran yang membuat isi kepalamu berantakan. Kamu tidak bisa berhenti memikirkan itu kapan pun dan di mana pun, hingga kamu kesulitan untuk berkonsentrasi dalam melakukan aktivitas lain.
Mental clutter dapat ditandai dengan hal-hal berikut:
- Informasi yang berlebihan. Memiliki banyak informasi yang tersimpan dalam kepalamu dapat membuatmu lelah secara mental.
- Ekspektasi yang tidak terpenuhi. Kamu merasa orang lain harus berperilaku sesuai apa yang kamu mau, tetapi hal itu tidak dilakukan oleh mereka.
- Tugas yang tertunda. Rutinitas kecil, seperti mengirim email, mencuci baju, dan hal-hal lainnya terasa sangat mengganggu, tetapi tidak kamu lakukan.
- Perasaan negatif. Kamu mengalami emosi yang tidak membuatmu merasa enak, seperti stres, cemas, khawatir, takut, frustrasi, dll.
Sama halnya dengan stres, merasa terbebani secara mental berpengaruh negatif pada dirimu. Kamu akan merasa burnout dan tidak memiliki kapasitas untuk mengambil keputusan dengan baik dan benar.
Lalu, adakah cara untuk terbebas dari mental clutter ini? Tentu saja, agar kamu tidak perlu lagi bertanya-tanya alasan dari kenapa pikiran kacau.
Mulailah untuk decluttering pikiranmu dengan 3 cara ini
1. Cari tahu apa yang mengganggu pikiranmu
Mungkin, hal tersebut terdengar aneh. Mengapa kamu perlu mencari tahu apa yang mengganggu pikiranmu? Bukannya kamu sudah tahu segala hal yang kamu pikirkan?
Hmm, coba, deh, ingat-ingat waktu kamu bersih-bersih. Ada, ‘kan, beberapa barang yang tergeletak di sudut rumah—dan kamu tidak mengira kalau barang itu masih ada?
Hal yang sama bisa terjadi dengan pikiranmu, lho. Terkadang, kamu tidak sadar kalau kamu memikirkan suatu hal yang mengganggumu secara terus-menerus. Makanya, penting bagi kamu untuk….
Mencari tahu nilai hidupmu
Waktu kamu melakukan segala sesuatunya sesuai dengan nilai hidup yang kamu pegang, maka kamu akan merasa puas. Sebaliknya, jika kamu sedang menghadapi sesuatu yang bertentangan dengan nilai hidupmu, kamu akan merasa tidak puas, marah, dan cemas.
Jadi, tanyakan hal ini kepada dirimu sendiri; apa hal yang penting buatmu? Apa nilai yang membuat hidupmu lebih berarti?
Menerima emosi yang kamu rasakan
Sering kali, kita menghindari emosi negatif, seperti rasa cemas, karena hal tersebut terlalu menakutkan untuk dirasakan. Padahal, sensasi itu tidak benar-benar berbahaya—kamu hanya merasa hal-hal tersebut akan “membunuhmu”.
Ketika kamu menerima emosi yang kamu rasakan, kamu pun dapat berfokus untuk mengubah perasaan itu menjadi sesuatu yang positif.
Mengatur ulang pikiranmu
Menuangkan segala hal yang kamu pikirkan ke dalam tulisan sangat membantumu untuk berpikir secara teratur. Kamu bisa melakukan ini dengan menulis jurnal atau to-do-list.
2. Evaluasi hal apa yang harus kamu relakan
Jangan biarkan segala pikiran membombardir kepalamu dalam jangka waktu yang lama. Kamu harus memutuskan: mana pikiran yang akan menetap, dan mana yang akan kamu usir?
Salah satu cara yang efektif untuk menghilangkan suatu pikiran dari benakmu adalah dengan menyelesaikan tugas kecil yang kamu tunda. Bagaimana dengan tugas yang lebih besar? Atur pengingat agar kamu dapat mengerjakannya satu per satu.
Ekspektasi juga beperan besar dalam hal ini. Ingatlah bahwa ekspektasi bukanlah realitas yang sebenarnya, dan selalu berada di luar kendalimu. Alih-alih terus berharap tanpa kepastian, fokuslah pada hal yang bisa kamu lakukan.
3. Filter pikiran yang masuk ke dalam kepalamu
Memikirkan segala hal yang terjadi itu bukan kewajibanmu. Pilihlah dengan bijak hal-hal yang bisa dan tidak bisa kamu pikirkan.
Meskipun bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, kamu dapat mengubah mindset-mu menjadi lebih positif. Katakan kepada dirimu, bahwa “kamu harus memikirkan hal yang membuatmu merasa baik.”
Kalau kamu masih mengalami kesulitan dalam menyingkirkan pikiran-pikiran yang mengganggu, kamu dapat melakukan konseling online di Riliv Konseling. Psikologi yang berpengalaman akan membantumu untuk mencapai hidup yang lebih sehat mental, hingga kamu tidak lagi bertanya-tanya kenapa pikiran kacau.
Referensi
- themuse.com. 5 Ways to De-clutter Your Mind and Regain Your Focus
- forbes.com. How To Declutter Your Mind: 10 Practical Tips You’ll Actually want To Try
- simplenostressful.com. What is Mental Clutter? (And How To Clear It)
Ditulis oleh Adinda Mauradiva
Baca Juga
Mengatasi Overthinking dalam Hubungan, Bukan Hal yang Tidak Mungkin!
Tanda Kamu Belum Siap Menikah: 6 Pikiran Konyol Ini Masih Muncul!
3 Alasan Guide Meditasi Lebih Baik untuk Mengendalikan Emosi