Pengertian Toxic Relationship – Semua kisah tentang cinta menunjukan hal-hal indah saat dua orang sedang kasmaran. Cinta – Rangga, Dilan – Milea, Galih – Ratna; semuanya menampilkan gambaran baik akan sebuah hubungan. Tapi pada kenyataannya tidak semua relationship sehat. Bagi mereka yang tidak beruntung, toxic relationship adalah label bagi apa yang mereka miliki.
Pada dasarnya, hubungan yang baik saja memerlukan perjuangan. Bila demikian, bisa dibayangkan betapa menderitanya sebuah toxic relationship. Yang paling membuat jengkel adalah terkadang pihak yang terlibat tidak sadar bahwa yang mereka jalani adalah hubungan yang merugikan. Untuk lebih paham, artikel Riliv kali ini akan membahas tuntas mengenai pengertian toxic relationship.
Pengertian toxic relationship menurut para ahli
Istilah toxic relationship pertama kali muncul dalam sebuah buku berjudul Toxic People yang ditulis oleh Dr. Lillian Glass. Dalam buku tersebut Ia mendefinisikan toxic relationship adalah:
“Hubungan antara orang-orang yang tak saling mendukung, dimana terdapat konflik dan salah satu pihak ingin menguasai yang lain. Terdapat persaingan yang dimana melibatkan sikap tak menghargai dan kurangnya kekompakan.”
Lebih lanjut, Glass menjelaskan bahwa toxic relationship amat tidak menyenangkan dan menguras energi semua orang yang terlibat hingga membuat pihak yang selalu positif pun akan terbelenggu pikiran negatif.
Sementara itu, Kristen Fuller seorang ahli kesehatan mental menambahkan bahwa toxic relationship secara mental, emosional, dan bahkan mungkin fisikal merusak semua pihak.
Perlu digaris bawahi bahwa setidaknya butuh 2 individu untuk memiliki satu toxic relationship. Hal ini berarti ucapan dan tindakan kita pun berkontribusi untuk mendefinisikan hubungan tak sehat ini.
Apa kamu sedang menjalani hubungan yang tak sehat? Perhatikan tanda-tandanya!
Saat sebuah hubungan yang sehat memiliki ciri dan tanda yang menyenangkan dan indah, begitu pun dengan toxic relationship. Yang berbeda hanyalah tanda yang amat membuatmu tak percaya bahwa kamu sendiri ada dalam situasi tersebut. Untuk lebih mengerti pengertian toxic relationship, perhatikan juga tanda-tanda berikut ini:
- Semua individu berjalan sendiri tanpa ada saling support.
- Komunikasi yang toxic di mana semua percakapan berisikan saling sindir, mengkritisi, dan saling menghina.
- Adanya kecemburuan saat salah satu pihak berhasil melakukan sesuatu. Bukannya ikut bahagia, malah iri.
- Adanya pihak yang mengendalikan pihak lain seperti selalu ditanyakan berada di mana, sedang bersama siapa, dan pertanyaan receh lainnya.
- Stress yang terjadi terus-menerus. Timbulnya stress memang wajar sebagai respon menghadapi masalah tapi beda ceritanya bila stress yang tak pernah berhenti yang bahkan bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
- Kamu tak lagi peduli untuk merawat diri. Kamu bahkan mungkin tak lagi tertarik hobi yang dulu amat kamu sukai, tak peduli kesehatan, dan bahkan mengorbankan waktu luangmu.
- Tak adanya kejujuran dalam mengutarakan fakta ataupun keinginan. Kamu pun terbiasa berbohong mengenai tentang kamu berada dimana.
- Kamu seperti berjalan pada hamparan cangkang telur saat berada di dekatnya. Kamu harus hati-hati bahkan dalam memilih topik pembicaraan. Bila salah, reaksi tak mengenakan akan kamu terima.
Toxic relationship memang menjadi topik yang cukup sering dibicarakan akhir-akhir ini. Salah satunya pasti pernah kamu dapati dari pengguna media sosial yang curhat online mengungkapkan kekesalannya menjalani hubungan merugikan. Jadi memang tak heran kalau sekarang banyak content creator yang giat menyuarakan awareness akan toxic relationship.
Jadi, apakah kamu merasa tanda-tanda di atas amat relate dengan hubunganmu sekarang? Jika iya, jangan ragu untuk mengambil keputusan yang paling baik dan benar, yaitu mundur dari hubungan ini. Dalam situasi yang tak diinginkan ini, langkah pertama adalah menyadari dan menerima bahwa kamu tidak sedang memiliki hubungan yang baik. Kamu berhak bahagia karena cinta harusnya tak begini.
So, kalau perlu teman curhat yang terpercaya, kamu bisa curhat online di aplikasi konseling digital seperti Riliv. Kerahasiaan identitasmu aman, masalahmu pun mendapatkan solusi dari ahli profesional.
Riliv bekerja sama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
Cory, Thomas L. (2021). What is a Toxic Relationship? – 8 Types of Toxic Relationships and Their Signs. healthscopemag.com
Ducharme, Jamie. (2018). How To Tell If You’re In a Toxic Relationship — And What To Do About It. time.com
Lamothe, Cindy. (2021). Is Your Relationship Toxic?. healthline.com
Ditulis oleh Uyo Yahya
Baca Juga:
Kenapa Toxic Relationship Muncul? Saatnya Melepaskan Dia!
Menghadapi Perilaku Toxic: Berkata ‘Tidak’ Adalah Mantranya!