Perawatan Sindrom Asperger – Perawatan sindrom asperger pada saat dini dan teratur dapat membantu anakmu mengatasi gejala yang timbul saat itu. Itu bisa mempersiapkannya untuk kehidupan dewasa.
Perawatan biasanya mencakup campuran wicara, fisik, pekerjaan, dan terapi perilaku kognitif (CBT). Tim terapi akan memutuskan seberapa sering terapi yang diperlukan dengan anak kamu.
Nah yuk simak apa saja terapi untuk perawatan sindrom asperger!
Keterampilan sosial dan terapi wicara
Anak kamu dapat berbicara dengan baik. Namun ia mungkin perlu mempelajari keterampilan percakapan yang penting.
Keterampilan itu termasuk belajar bergiliran saat berbicara, melakukan kontak mata dengan orang yang ia ajak bicara, menunjukkan minat pada apa yang dikatakan orang itu, dan belajar berbicara tentang berbagai topik atau tidak terobsesi pada satu topik.
Terapis juga dapat mengajarkan keterampilan bermain yang tepat, seperti bergiliran, mengikuti aturan, dan belajar untuk mengatasi perasaan seseorang di sekitar orang lain.
Terapi fisik menjadi salah satu perawatan sindrom asperger
Beberapa orang yang didiagnosis dengan sindrom Asperger mungkin terlihat canggung. Seorang ahli terapi fisik bekerja untuk mengembangkan kekuatan inti tubuh seseorang.
Ini akan membantu dengan berlari, melompat, mengayuh sepeda, berjalan naik dan turun tangga, dan kegiatan gerakan fisik lainnya.
Coba juga perawatan sindrom asperger dengan terapi okupasi
Seorang ahli terapi okupasi membantu orang dengan sindrom Asperger dengan keterampilan motorik halus mereka (apa pun yang membutuhkan penggunaan tangan). Mereka juga bekerja untuk membantu anak kamu mengatasi masalah sensorik.
Seseorang yang didiagnosis dengan sindrom Asperger mungkin peka terhadap pengalaman sensorik tertentu. Ini mungkin termasuk kebisingan, sentuhan, bau, atau rangsangan visual. Itu mungkin termasuk bahan-bahan tertentu. Seperti memodelkan tanah liat, kapur, pasir, dan air.
Ini bisa mencakup masalah sensorik yang berkaitan dengan makan berbagai jenis tekstur dan jenis makanan. Terapis anak kamu juga akan bekerja pada koordinasi mata-tangan dan mengajar anak kamu untuk memberinya makan secara tepat.
Sebelum anak kamu mulai sekolah, terapis okupasi akan mengembangkan kekuatan tangan pra-menulis anak kamu. Setelah anak kamu masuk sekolah, terapis akan membantunya mengembangkan keterampilan tulisan tangan.
Kenali terapi perilaku kognitif
Terapi Perilaku Kognitif (CBT) mengajarkan orang dengan sindrom Asperger bagaimana bertindak secara sosial dan mengatasi emosi mereka.
Ini mengajarkan keterampilan penting seperti mengendalikan impuls, ketakutan, kecemasan, obsesi, menyela, dan mengamuk. Ini berbeda untuk setiap orang berdasarkan kebutuhannya.
Obat-obatan
Tidak ada obat untuk mengobati sindrom Asperger. Sebagian besar obat-obatan mengobati kecemasan, depresi, atau ketidakmampuan untuk fokus yang sering dikaitkan dengan sindrom Asperger.
Obat-obatan yang biasa diresepkan untuk kegelisahan dan depresi termasuk selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs), obat antipsikotik, dan obat-obatan stimulan.
Jangan abaikan keterlambatan sosial dan komunikasi awal anak kamu. Perilaku sindrom Asperger tidak akan membaik sendiri tanpa terapi. Seiring perkembangan anak kamu di sekolah, terapi dapat berubah untuk mencerminkan kebutuhan anak kamu pada saat itu.
Lebih penting lagi, tanyakan terapismu bagaimana menerapkan terapi itu di rumah. Hasil akan lebih maksimal ketika terapi dilakukan di sekolah dan di rumah.
Nah jadi itu tadi perawatan sindrom asperger! Terapi bukanlah perawatan satu kali. Terapi berulang membantu anakmu mengembangkan perilaku yang diinginkan. Anak-anak tidak boleh dihukum karena perilaku yang tidak diinginkan.
Alih-alih, terapis menggunakan insentif dan hadiah bisa memberi anakmu waktu luang ekstra, camilan sehat, atau sesuatu yang penting bagi mereka. Itu juga bisa untuk mendorong perilaku yang tepat.
Jika kamu merasa belum siap terapi, kamu bisa melakukan konsultasi psikologi dulu ke aplikasi konseling online Riliv loh!
Disadur dari :
- https://familydoctor.org/condition/aspergers-syndrome/
Written By Dessyafa Aulia Wardana
Baca juga:
5 Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri yang Ampuh !