Pentingnya empati – Kalau kamu diberikan pilihan untuk mendorong 1 orang agar dapat menyelamatkan 5 orang di dalam kereta yang tidak bisa diberhentikan, kamu pilih yang mana?
Kamu tahu, tidak, sih, kalau psikopat lebih mungkin untuk mendorong satu orang itu? Yap, karena ketika dihadapkan dengan dilema moral seperti persoalan tersebut, mereka cenderung merespons secara utilitarian, yaitu mengutamakan kesejahteraan orang banyak.
Namun, kalau kamu adalah seseorang yang memiliki empati tinggi, kemungkinan kamu akan memilih untuk tidak mendorong satu orang itu, karena turut merasakan betapa takutnya menjadi satu-satunya orang yang akan dijemput ajalnya.
Itulah penggambaran empati dalam skenario “what if?” atau perandaian. Tapi, bagaimana dengan kehidupan nyata? Mendorong seseorang untuk menyelamatkan lima orang tidak terjadi setiap hari dalam kehidupanmu, bukan?
Lalu, apa pentingnya empati? Apakah kamu harus memiliki empati yang tinggi sebagai seorang manusia?
Apa empati itu?
Empati adalah kemampuan untuk memahami bagaimana seseorang merasakan sesuatu secara emosional, melihat segala hal dari sudut pandang mereka, dan memposisikan dirimu dalam posisi mereka.
Berbeda dengan simpati yang pada umumnya hanya merasa kasihan terhadap penderitaan seseorang, empati memungkinkanmu untuk berhubungan dengan seseorang tersebut secara lebih dalam, karena kamu juga merasakan apa yang mereka rasakan.
Memangnya, kenapa, sih, kamu harus memahami orang lain sebegitunya? Bukannya tidak ada gunanya, ya, karena semua orang di dunia ini pada akhirnya harus hidup untuk mereka sendiri?
Eits, hilangkan asumsi negatif itu! Berempati itu diperlukan untuk banyak hal, lho…
Apa, sih, pentingnya empati itu?
Berempati membantumu untuk memahami apa yang dirasakan oleh seseorang. Sehingga, kamu dapat merespons mereka dengan tepat dalam situasi tertentu. Selain itu, inilah kegunaan empati bagimu dan orang lain:
Berempati = menciptakan hubungan sosial
Riset menunjukkan bahwa hubungan sosial berperan penting dalam kesejahteraan fisik dan mental. Tentu saja, hal ini dapat dicapai dengan berempati, di mana kamu memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh orang lain.
Dengan begitu, kamu akan dapat merespons dengan tepat dalam situasi sosial yang ada. Jadinya, orang-orang turut merasa senang berada di dekatmu, karena kamu adalah orang yang ramah dan perhatian.
Berempati = mengatur emosimu lebih baik
Regulasi emosi itu merupakan kemampuan yang harus dikuasai, lho. Dengan mengatur emosimu, kamu dapat mengelola apa yang kamu rasakan; terutama, saat kamu berada dalam situasi yang membuatmu stres, tanpa merasa kewalahan.
Perlahan-lahan, emosimu akan dapat diatur setelah kamu berkali-kali memposisikan dirimu di posisi orang lain saat mereka merasakan emosi yang negatif—setelah kamu menawarkan solusi, tentunya!
Berempati = saling membantu satu sama lain
Ketika kamu berempati kepada seseorang, otomatis, kamu juga ingin membantu orang tersebut. Namun, tidak hanya itu, orang-orang juga cenderung akan membantumu saat mereka juga merasakan empati terhadap kamu, lho!
Ingatlah bahwa dunia ini penuh dengan orang baik, dan kebaikan-kebaikan kecil yang kamu lakukan setiap harinya juga pasti akan berbuah baik kepadamu juga.
Lalu, bagaimana caranya meningkatkan empati?
Empati bukan merupakan sesuatu yang sulit untuk dipelajari dan dikembangkan, kok. Kamu dapat mempraktikkan empati dengan cara-cara ini:
- Mendengarkan seseorang berbicara tanpa memotong pembicaraan
- Memperhatikan body language dan komunikasi non-verbal lainnya
- Memahami orang lain, meskipun kamu tidak setuju dengan pendapat mereka
- Bertanya kepada seseorang untuk mengetahui mereka lebih lanjut
- Membayangkan dirimu di posisi orang lain
Setelah mengetahui pentingnya empati, mulai dari sekarang, yuk, lakukan refleksi mengenai apakah kamu sudah cukup berempati kepada orang lain atau belum. Kalau belum, kamu dapat melakukan tips untuk meningkatkan empatimu menggunakan cara-cara di atas, kok!
Namun, perlu diingat, ya, bahwa berempati tidak sama dengan berperilaku baik secara palsu. Ketika kamu melakukan sesuatu yang baik kepada orang lain, lakukanlah secara tulus; bukan untuk mengharapkan imbalan bahwa mereka akan melakukan hal yang sama kepadamu.
Karena, berempati hampir sama dengan memiliki Emotional Intelligence (EQ) atau kecerdasan emosional yang tinggi, lho—dan itu adalah hal yang penting untuk dipraktikkan; terutama, saat kamu berada di dalam negara dengan keberagaman.
Kalau kamu ingin mempelajari empati dan kecerdasan emosional lebih lanjut, kamu dapat mengikuti program kerja sama antar Riliv dan Indika Foundation.
Riliv bekerjasama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
- 10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
- 100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
- 15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
- 3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi:
- verywellmind.com. What Is Empathy?
- theconversation.com. Understanding others’ feelings: what is empathy and why do we need it?
Ditulis oleh Adinda Mauradiva.
Baca Juga:
Mau Jadi Pendengar yang Baik? Ini 5 Tipsnya!