Abusive relationship merupakan kekerasan yang ditujukan untuk memperoleh kendali atas pasangan. Abusive relationship tidak hanya mencakup kekerasan secara fisik, namun juga secara emosional, seksual, dan finansial. Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari tanda dirinya sedang terjebak abusive relationship.
Secara harfiah, emotional abuse sangat mirip dengan perilaku gaslighting dalam hubungan. Pelaku bertindak sesuai dengan kehendaknya untuk menyakiti secara emosional, fisik, finansial tanpa mempertimbangkan perasaan pasangannya.
Pasangan yang abusive tidak melulu kasar secara fisik tapi juga bisa secara verbal. Perilaku abusive ini biasanya membuat orang terjebak dalam lingkaran setan.
Saat kamu sudah menyadari betapa bahaya dan ingin segera mengakhirinya, pasanganmu yang abusive biasanya bersikap manis dan meminta maaf seakan tulus, namun kerap mengulangi tindakan abusive tersebut.
Abusive relationship dapat merugikan buat diri kamu, Dear! Jangan sampai terlena, kamu harus segera sadar dan mengakhiri hubunganmu dengan pasangan yang abusive. Di bawah ini, Riliv telah merangkum tanda-tanda seseorang yang terjebak dalam abusive relationship.
Pasanganmu selalu mengontrol setiap hal yang kamu lakukan, termasuk tanda kamu terjebak dalam abusive relationship, lho!
Photo by Odonata Wellnesscenter from Pexels
Kalau segala tindak-tandukmu serba diatur pasangan, waspadai ini merupakan tanda yang paling mudah terlihat bahwa kamu sedang terjebak dalam abusive relationship.
Misalnya, cara berpakaianmu diatur, nggak boleh main sama lawan jenis, tidak boleh ikut organisasi, dan masih banyak lagi.
Pasangan abusive biasanya berdalih bahwa semua tindakan penuh kontrolnya tersebut adalah demi kebaikanmu. Tujuannya ingin membuatmu berubah menjadi lebih ‘baik’. Padahal, mereka cuman ingin mengubahmu sesuai kehendaknya tanpa memikirkan perasaan kamu.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa memang ada pasangan yang bertujuan baik dan bukan ingin mengontrolmu. Pasangan yang baik akan mencoba mengutarakan pendapatnya dengan baik dan nggak memaksakan kehendaknya.
Biasanya, ia hanya ingin memberikan kritik positif agar kamu menjadi pribadi yang lebih baik. Pasangan yang baik tidak memaksa kamu untuk menerima semua pendapatnya, apalagi sampai memaksa kamu untuk melakukannya.
Mengancam kamu jika menceritakan masalah hubungan dengan orang lain
Photo by Karolina Grabowska from Pexels
Mengumbar-umbar masalah dalam hubungan memang sebaiknya dihindari. Bukannya berdampak baik, terlalu mengumbar permasalahan justru malah membuat hubungan semakin rumit karena intervensi pihak luar.
Nah, tapi hal tersebut nggak berlaku jika kamu berhubungan dengan pasangan yang abusive. Pasangan abusive tidak mau mendengarkan kritik dari pasangannya bahkan orang lain.
Dia bisa saja menyangkal segala pendapatmu dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Pasangan abusive tidak takut menyakiti pasangannya secara fisik. Jika hal ini terjadi, maka sikap pertama yang harus diambil ialah meminta pertolongan dari orang terdekatmu.
Namun, pasangan abusive bisa menjadi sangat marah tak terkendali jika tindakannya diketahui orang lain.
Ia tak segan memperlakukan kembali pasangannya secara buruk. Kalau sudah begini, lebih baik akhiri saja hubunganmu dan jangan takut untuk meminta pertolongan orang terdekat agar tidak diganggu lagi ya, Dear.
Menjadikan uang untuk mengontrolmu dalam hubungan
Biasanya, kalau lagi ngomongin abusive relationship pasti yang langsung terlintas di kepala adalah hubungan yang ada kekerasan fisiknya.
Padahal, dalam hubungan asmara maupun rumah tangga, hal yang tidak bersentuhan langsung secara fisik, misalnya dalam hal finansial, juga bisa disebut sebagai ‘kekerasan’ lho.
Kekerasan finansial merupakan tindakan mengendalikan pasangan untuk memperoleh, menggunakan, menyalahgunakan keuangan yang menjadi milik bersama. Bentuk lain dari kekerasan finansial adalah seseorang dilarang untuk bekerja.
Ini nggak jadi masalah jika kamu baik-baik saja. Namun, jika kamu melakukannya karena paksaan dan membebani diri sendiri, artinya kamu sudah terjebak dalam kekerasan finansial.
Sebaliknya, jika pasangan kamu berhenti bekerja dengan alasan yang tidak jelas dan hanya bergantung padamu, itu juga dapat dikategorikan sebagai kekerasan finansial. Namun, ini semua balik lagi dengan kesepakatan awal pembagian hasil dan tugas antara kamu dan pasangan.
Apakah kamu merasa mengalami tanda-tanda tersebut dalam hubungan dengan seseorang? Jika iya, mungkin kamu terperangkap dalam sebuah abusive relationship. Jika sudah parah, kamu dapat mencari pertolongan profesional ya, Dear!
Kamu bisa berkonsultasi online bersama tenaga profesional atau psikolog melalui aplikasi Riliv yang bisa dengan mudah diakses melalui smartphonemu!
Referensi:
- Gordon, Sherri. 2020. How to Identify Financial Abuse in Relationship. Retrieved from Verywellmind: https://www.verywellmind.com/financial-abuse-4155224
- Coran, Deborah. 2019. How to Tell If You’re in an Abusive Relationship. Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/social-lights/201907/how-tell-if-you-re-in-abusive-relationship