Tahukah kamu, anorexia nervosa adalah salah satu kondisi psikologis paling mematikan? Tetapi, ada terapi psikologi anorexia yang dapat digunakan untuk menangani penyintas gangguan makan tersebut, Dear.
Penanganan hanya dilakukan oleh profesional, ya Dear. Peran seorang terapis adalah membantumu mengenali dan mengatasi masalah. Ini dapat dilakukan, baik secara individu maupun kelompok.
Berikut ini adalah macam-macam terapi yang digunakan untuk menangani anorexia:
Terapi psikologi anorexia berkelompok: Family-Based Therapy (FBT)
FBT dikenal juga dengan Maudsley Approach. FBT adalah penanganan berbasis bukti yang dilakukan pada penderita anorexia nervosa. Dalam FBT, orang tua memiliki peran aktif dalam membantu anak untuk sembuh dari gangguan makan.
Selama proses penyembuhan, orang tua mengontrol dan mengawasi pola makan anak. Hal ini bertujuan agar anak kembali ke berat badan normal. Kemudian, kontrol itu perlahan-lahan dikembalikan pada si anak jika anak sudah siap.
Selama masa penyembuhan, komunikasi mengenai masalah masa remaja anak ditahan, baru kemudian dibicarakan sebagai sesama keluarga, ketika anak sudah siap. Masalah-masalah remaja ini umumnya meliputi isu-isu seputar kebebasan, hubungan romantis dan antar teman, atau transisi menuju perkuliahan.
Peran orang tua dalam proses terapi sangat penting bagi anak dan remaja penderita anorexia. FBT dilakukan dengan supervisi dari terapis yang berspesialisasi di eating disorder.
Pada FBT, penyintas anorexia menemui terapis bersama dengan keluarganya. Umumnya, terapis akan menanyai seluruh anggota keluarga (termasuk ayah, ibu, saudara, kakek-nenek, atau siapapun yang tinggal serumah dengan penyintas). Biasanya, FBT memerlukan 20 kali sesi pertemuan, ditambah dengan pertemuan medis dengan dokter.
Ketika seorang terapis menangani sekelompok individu dengan keluarganya, metode ini disebut multiple family group therapy. Metode ini dapat membantu banyak keluarga dalam menangani masalah anorexia bersama-sama, berbagi cerita yang saling mendukung agar tidak merasa terisolasi.
Cognitive-Behavioural Therapy (CBT)
Terapi psikologis tipe ini membantumu memahami hubungan antara perasaan-perasaan, pikiran-pikiran (cognitive), dan perilakumu (behaviour). Umumnya, CBT memerlukan 10-20 sesi, tetapi bisa sampai 40 sesi bagi penyintas anorexia yang berat badannya sangat minim. CBT dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
CBT mengajarkanmu untuk mengenali pikiran-pikiran tertentu dan perasaan-perasaan yang mungkin mendorongmu melakukan perbuatan berbahaya atau merugikan. Jika kamu belajar mengubah pemikiranmu, kamu dapat mengubah perilakumu.
Pada penderita anorexia nervosa, CBT digunakan untuk membantu penyintas mengevaluasi pikiran-pikiran tentang berat badan, bentuk tubuh, dan image diri mereka. Mereka belajar untuk mengurangi perasaan negatif dan perilaku berbahaya atau merugikan seperti diet ketat, binge eating, (makan berlebihan melebihi kewajaran) atau purging (muntah disengaja setelah binge eating).
CBT adalah jenis terapi yang paling populer untuk orang dewasa penderita bulimia (jenis gangguan makan selain anorexia). CBT membantu mengurangi binge eating dan purging. Terapi ini juga menurunkan probabilitas kumat atau kembalinya perilaku tersebut.
CBT telah terbukti cukup ampuh menangani bulimia, tetapi riset belum mengetahui secara pasti seberapa efektif terapi ini digunakan untuk menangani anorexia. Meski begitu, CBT terbukti mampu mengurangi gejala-gejala kesehatan mental lain yang umumnya dialami penyintas anorexia, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Ada juga bentuk baru dari CBT, yaitu Enhanced CBT atau CBT-E. CBT-E membantu orang memahami masalah pola makan mereka dan membentuk pola makan yang teratur.
CBT-E bekerja dengan cara mengurangi faktor-faktor penyebab anorexia dan mencegah kumatnya anorexia. Selain untuk menangani anorexia, CBT-E juga digunakan untuk menangani bulimia dan gangguan makan lain (OSFED).
Dialectical Behaviour Therapy (DBT)
Dialectical Behaviour Therapy digunakan untuk menangani berbagai kondisi kesehatan mental, termasuk gangguan pola makan. DBT adalah sebuah bentuk dari CBT yang membantu orang belajar mengubah perilaku.
Dalam DBT, kamu dapat mempelajari skill-skill baru dan mempraktikkannya. Fokus DBT adalah untuk melakukan hal-hal berikut:
- mempraktikkan mindfulness
- meregulasi emosi
- menolerir tekanan
- terhubung secara efektif dengan orang lain
Dalam DBT, hubungan yang kuat dan membangun kepercayaan antara terapis dan individu sangat penting. Mereka bekerjasama mengidentifikasi perilaku-perilaku yang berbahaya pada diri penyintas, mengenali perasaan dan situasi yang memicu perilaku tersebut.
Skill-skill yang dipelajari dalam DBT digunakan untuk menangani situasi dan perasaan tersebut, sehingga tidak memicu perilaku merugikan yang dihindari. Umumnya, DBT terdiri dari sesi individu dan sesi kelompok.
Terapi psikologi yang bersifat sosial: Interpersonal Therapy (IPT)
Terapi psikologi ini membantu orang mengenali dan menyelesaikan masalah dalam hubungan interpersonal.
Ketika interaksi kita dengan orang lain tidak menyenangkan, itu dapat menyebabkan tumpukan perasaan negatif. Perasaan-perasaan negatif tersebut dapat dihubungkan dengan gejala-gejala eating disorder, jadi ini juga dapat digunakan untuk terapi psikologi anorexia.
Misalnya, setelah dikomentari tentang berat badan atau image tubuh oleh teman dekat, seorang penyintas anorexia akan berhenti makan.
Fokus IPT bukanlah mengubah perilaku, melainkan membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat dengan orang lain. Seringkali, anorexia perlahan membaik bahkan menghilang sejalan dengan membaiknya hubungan interpersonal penyintas.
IPT dapat dilakukan baik secara kelompok maupun individual.
Nah, Dear, itu tadi terapi-terapi psikologis yang dapat diterapkan untuk anorexia. Jika kamu merasa ada yang aneh pada tubuhmu dan itu dapat menganggu kehidupanmu sehari-hari, kamu sebaiknya mengonsultasikannya pada ahlinya, Dear. Kamu bisa mencoba konseling online dengan men-download aplikasi Riliv.
Disadur dari:
- https://keltyeatingdisorder.ca/treatment-options/psychotherapy/
Ditulis oleh Fida Aifiya Chusna.