Dear, tahu tidak kalau terapi psikologi juga dapat dilakukan secara berkelompok atau yang bisa disebut dengan terapi psikologi kelompok?
Ya, terapi psikologi kelompok adalah terapi yang di dalamnya terdapat kumpulan individu yang hubungannya didirikan berdasarkan kesamaan minat, norma, dan nilai. Keanggotaan dalam kelompok mungkin terjadi secara kebetulan, pilihan, atau karena suatu keadaan tertentu.
Terapi ini berfokus pada interaksi interpersonal. Tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu mereka yang ingin meningkatkan kemampuannya untuk mengatasi kesulitan emosional, dan untuk mendorong pengembangan pribadi para peserta dalam suatu kelompok.
Berbeda dengan terapi individu yang di dalamnya hanya terjadi interaksi antara klien dan satu terapis, dalam terapi ini, seseorang akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang (5-10 orang) dan satu atau dua terapis selama 75-90 menit.
Berikut ini adalah jenis-jenis terapi psikologi kelompok yang sering dilakukan, versi Riliv:
1. Psikodrama
Psikodrama dapat diberikan dengan tujuan agar seseorang dapat lebih memahami dirinya sendiri, mengatasi trauma dan ketakutannya (khususnya yang berhubungan dengan kejadian dimasa lalu), mengintegrasikan pikiran dan emosi yang tertahan, serta melatih keterampilan baru.
Melalui drama ini, pasien akan terbantu dalam mengungkapkan perasaannya, baik berupa kemarahan, sifat agresif, rasa bersalah, ataupun kesedihan
2. Cognitive Behavioral Group Therapy
Terapi ini bertujuan untuk mengatasi pikiran-pikiran atau keyakinan negatif, serta merubahnya supaya dapat menjadi hal positif. Terapi ini dapat diberikan kepada seseorang dengan gangguan kecemasan dan phobia.
Dalam terapi ini, individu didorong agar dapat menyadari dan memahami serta mengelola objek kecemasan atau ketakutannya.
Ketika individu memiliki pemahaman yang baik tentang kegelisahan atau ketakutannya, Ia dapat mulai mempelajari keterampilan baru untuk mengelola gejalanya dengan lebih baik.
Berbagai teknik seperti strategi relaksasi, restrukturisasi kognitif, dan exposure dapat digunakan dalam terapi ini. Selain itu, terapis akan menyesuaikan terapi yang diberikan berdasarkan tingkat kecemasan atau ketakutan peserta dalam terapi kelompok.
3. Terapi kelompok psikoanalisis
Dalam terapi ini, terapis akan membuat interpretasi terkait konflik bawah sadar individu, dan memprosesnya melalui observasi interaksi antar anggota di dalam kelompok tersebut.
4. Terapi kelompok psikologi keluarga
Terapi keluarga adalah terapi yang berfokus pada keluarga dan terapi yang berfokus pada anak dan perilakunya.
Family therapy diberikan untuk meningkatkan komunikasi dan interaksi antara orang tua dan anak.
Dengan komunikasi dan interaksi yang baik, orang tua dapat mengerti apa yang diinginkan oleh anak, sehingga dapat lebih memahami satu sama lain.
Dalam sesi terapi ini, terapis mendorong keluarga untuk menentukan tujuan dalam suatu keluarga, dan agar dapat menjalankan fungsi dalam keluarganya dengan baik.
Nah Dear, selain terapi individu, kamu bisa mencoba menggunakan terapi psikologi kelompok di atas untuk menyelesaikan masalah-masalahmu. Selain itu, jika kamu merasa cemas, sulit berkonsentrasi atau kurang fokus, kamu bisa mencoba self care berupa meditasi di Hening.
Disadur dari:
- Wolgensinger, L. (2015). Cognitive behavioral group therapy for anxiety: recent developments. Dialogues in Clinical Neuroscience (17), 348 – 351.
- Richard G. Heimberg ; Robert E. Becker. (2002). Cognitive-behavioral Group Therapy for Social Phobia: Basic Mechanisms and Clinical Strategies. London: The Guilford Press.
- https://www.iasa_dmm.org/images/uploads/Chip%20Chimera%20and%20Clark%20Baim%20Workshop%20on%20Psychodrama.pdf
- https://health.colostate.edu/about-process-groups/
Written by Syarifah Muadzah an INFJ.