Dampak Broken Home – Keluarga broken home bisa berdampak negatif pada perkembangan anak. Dampak broken home pada perkembangan anak tergantung pada beberapa faktor, termasuk umur anak saat orang tua mereka berpisah, dan hubungan erat kekeluargaan. Walaupun usia anak masih tergolong kecil saat orang tua mereka berpisah, mereka mungkin masih merasakan efek negatif dari broken home. Nah, mau tau apa saja pengaruhnya pada anak? Riliv sudah merangkumnya. Simak yuk!
Berefek pada emosional anak
Setelah orang tua mereka cerai, anak usianya tergolong masih kecil hingga anak anak yang sudah masuk usia remaja akan sangat merasakan dampak dari broken home. Mereka akan merasa depresi meskipun sudah bertahun – tahun setelah orang tua mereka berpisah. Untuk anak yang usia nya sudah tergolong dewasa akan tidak terlalu merasakan dampak emosional setelah orang tua mereka berpisah karena, mereka memiliki pemikiran yang berbeda dengan anak yang usia masih belia.
Menurut peneliti, anak yang mengalami broken home tidak melihatkan kesedihan mereka tetapi mereka mengumpulkan semua depresi yang mereka alami. Hal ini membuat susah untuk anak menjadi bahagia seperti dulu.
Dampak broken home pada akademis anak
Perkembangan akademik anak yang pelan adalah salah satu dampak yang bisa terjadi karena broken home. Mereka terlalu merasakan depresi karena orang tua mereka berpisah, dan berakibat pada akademis anak. Dampak broken home yang menjadi alasan anak depresi bisa membuat anak kurang bisa berkembang di bidang akademis mereka.
Karena perkembangan akademis mereka kurang, ini juga bisa berdampak pada masa depan anak. Keuangan mereka akan menjadi tidak stabil.
Dampak broken home pada sosial anak
Anak yang mengalami broken home akan berdampak pada hubungan sosial anak dengan beberapa cara. Pertama, beberapa anak merasa depresi karena orang tua mereka berpisah dan mereka menjadi lebih agresif yang berarti mereka bisa menjadi orang yang pemarah. Mungkin untuk beberapa anak akan menjadi lebih minder.
Ketika mereka merasa minder, mereka akan sulit untuk mencari hubungan sosial yang positif, dan mereka sulit untuk berbaur dengan orang baru. Broken home juga berdampak pada hubungan percintaan anak. Mereka akan cenderung tidak percaya dengan pasangan mereka. Tanpa mereka sadari, mereka trauma atas kejadian yang telah mereke alami.
Oke, itulah 3 hal yang terjadi pada anak yang disebabkan oleh keluarga yang broken home. Semoga penjelasan Riliv diatas bisa membantu ya. Jika kamu butuh tenaga profesional untuk menghadapi situasi ini, lakukan konseling online melalui aplikasi konsultasi psikologi Riliv ya. Semoga membantu!
Disadur dari :
- https://www.thenews.com.pk/magazine/you/76974-the-effect-of-a-broken-family
- https://www.youthvoices.live/2017/01/12/child-development-and-behavior-broken-homes-hopes-and-dreams/
Written by Goldan Kharisma Ananto
Baca juga:
Cuti Melahirkan: Aturan untuk Karyawan Wanita dan Pria