Depresi di Malam Hari – Depresi adalah gangguan mental yang paling sering umum dijumpai di antara kita. Data World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 280 juta jiwa orang di dunia mengalami depresi, lebih tepatnya 3,8%, termasuk 5% orang dewasa (4% pria dan 6% wanita), dan 5,7% orang dewasa di atas 60 tahun. Tapi uniknya, dalam beberapa kasus, depresi sering banget terjadi di malam hari. Fenomena ini dinamakan night time depression atau nocturnal depression. Mengapa bisa terjadi? Mari bahas bersama-sama dalam artikel ini!
Gejala-gejala depresi di malam hari
Pada umumnya, gejala depresi menurut DSM-5 meliputi pikiran negatif yang terus menerus muncul, rasa cemas yang tak kunjung berhenti, perasaan tidak berharga, tidak bergairah melakukan apa pun, badan terasa lelah, hingga keinginan bunuh diri. Gejala yang sama muncul pada nocturnal depression, namun kejadian puncaknya adalah pada malam hari. Biasanya, orang-orang yang mengalaminya akan merasa terisolasi, hampa, dan punya rasa bersalah yang hebat sebelum tidur. Pikiran-pikiran yang mengganggu terkait aktivitas yang dijalankan pada hari itu juga bisa muncul tanpa diundang.
Lalu, mengapa terjadinya di malam hari? Apakah karena di malam hari identik dengan waktu merenung?
Nggak salah juga, sih. Namun lebih tepatnya, karena aktivitas yang dilakukan di malam hari sangat minim dibandingkan siang hari. Kurangnya stimulasi dari dunia luar bisa menyebabkan beberapa orang tidak bisa menemukan distraksi yang bisa membantu mereka mengenyahkan emosi dan pikiran negatif, sehingga kecenderungan melakukan ruminasi terhadap pikiran negatif tersebut sangatlah tinggi.
Faktor risiko yang memperparah depresi di malam hari
Percaya atau tidak, depresi di malam hari itu dapat dipicu oleh rutinitas yang kita jalani. Maka dari itu, perilaku-perilaku di bawah ini semestinya kamu hindari untuk mencegahnya!
1. Kebiasaan tidur yang buruk
Para ahli mengungkapkan bahwa ada korelasi yang erat antara kebiasaan tidur dengan depresi. Orang-orang yang jarang tidur cukup ternyata sangat mudah mengalami depresi. Mengapa demikian? Tidur adalah momen yang berharga bagi kita untuk beristirahat dan memulihkan tenaga, memperbaiki mood, melancarkan metabolisme, merestorasi sistem imun, dan mengoptimalisasi kemampuan kognitif seperti atensi dan memori. Tanpa adanya tidur yang cukup, semua sistem organ tubuh, terutama otak, tidak akan mampu bekerja dengan maksimal untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Alhasil, berbagai penyakit bisa mudah menyerang kita, baik fisik maupun psikologis.
Yuk, biasakan tidur tepat waktu dan jangan terlalu sering begadang! Jika kamu memang punya kesulitan tidur atau insomnia, sebaiknya pergilah berobat ke dokter dan psikiater untuk mendapatkan treatment yang tepat.
2. Keseringan bermain gadget sebelum tidur
Terlalu banyak main gadget dan scrolling medsos bisa bikin kamu nggak produktif. Selain itu, ada juga korelasi antara cahaya berlebih dengan kondisi kesehatan mentalmu, lho! Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa metabolisme tubuh kita bisa terganggu apabila tidur di bawah cahaya yang terlalu terang. Soalnya, tubuh kita akan cenderung mengartikan cahaya sebagai isyarat untuk “bangun,” bukannya “tidur,” sehingga kita tidak benar-benar beristirahat optimal.
Maka dari itu, para ahli menyarankan agar kita mematikan gadget sebelum tidur. Layar gadget yang menyala mengandung blue light yang bisa mengganggu ritme sirkadian kita. Just info, ritme sirkadian adalah suatu siklus yang terjadi pada setiap makhluk hidup yang terus terbaharui selama 24 jam. Segala hal yang terjadi dalam ritme sirkadian meliputi perubahan fisik, mental, dan perilaku kita secara alamiah, mulai dari bangun hingga tidur kembali. Dengan menjauhkan gadget sebelum tidur, kamu telah berkontribusi mengurangi gejala kecemasan dan depresi, lho!
Baca juga: Pola Tidur Berantakan? Ketahui Akibatnya!
3. Terlalu sering mengisolasi diri
Mengisolasi diri sendiri bisa menyebabkan kamu merasa kesepian. Para ahli melaporkan bahwa berbagai gangguan psikologis bisa muncul karena seseorang merasa kesepian, salah satunya depresi. Orang-orang yang merasa kesepian akan cenderung punya perasaan tidak berharga yang berkembang menjadi pikiran-pikiran negatif. Jika mereka tidak punya coping strategy yang tepat, mereka akan cenderung melampiaskan perasaan tersebut ke penggunaan zat-zat psikotropika, penyalahgunaan alkohol, dan lain-lain. Hal ini justru akan memperparah depresi yang mereka alami.
Merasa kesepian itu hal yang wajar dialami semua orang, namun bukan berarti kebiasaanmu nggak mempengaruhi kesepian yang kamu alami. Maka dari itu, buat kamu yang merasa kesepian, berhentilah mengisolasi dirimu sendiri dan mulailah bersosialisasi! Mencoba reach out dan bicara dengan teman-teman dekatmu bisa jadi solusi terbaik. Namun jika kamu nggak punya teman bercerita, sejumlah hal bisa kamu lakukan untuk mengatasi kesepian, antara lain menyibukkan diri dengan hobi baru atau menghubungi psikolog untuk mendapatkan terapi.
Baca juga: 7 Tanda Kesepian yang Mungkin Sekarang Kamu Rasakan
Saran dari Riliv
Seperti yang sudah diuraikan di atas, gejala-gejala depresi bisa muncul sewaktu-waktu dan terkadang tidak kita sadari, entah di siang hari maupun di malam hari. Maka dari itu, janganlah ragu untuk menghubungi psikolog profesional di bidang kesehatan mental.
Sekarang, menghubungi psikolog bisa dengan mudah dan cepat lewat aplikasi Riliv, lho! Kamu bisa juga memilih psikolog dengan kompetensi yang sesuai untuk menangani segala isu kesehatan mentalmu. Terlebih lagi, kerahasiaan data kamu terjamin oleh Kode Etik Psikolog yang diawasi Himpunan Psikologi Indonesia sehingga kamu bisa menceritakan masalahmu dengan terbuka.
Referensi:
- Al-Abri M. A. (2015). Sleep Deprivation and Depression: A bi-directional association. Sultan Qaboos University medical journal, 15(1), e4–e6.
- Bruce, D. F. (2022). Sleep and Depression. Retrieved from WebMD: https://www.webmd.com/depression/guide/depression-sleep-disorder
- Gotter, A., & Legg, T. J. (2018). Depression at Night: How to Cope with Nighttime Depression. Retrieved from Healthline: https://www.healthline.com/health/depression-at-night
- Kandola, A., & Litner, J. (2020). What to know about depression at night. Retrieved from Medical News Today: https://www.medicalnewstoday.com/articles/depression-at-night
- Psycom. (n.d.). Depression Definition and DSM-5 Diagnostic Criteria. Retrieved from Psycom: https://www.psycom.net/depression/major-depressive-disorder/dsm-5-depression-criteria