Hayo siapa yang sekarang lagi PDKT tapi nggak segera jadian? Atau sudah pacaran bertahun-tahun tapi nggak nikah-nikah? Hmm… mungkinkah kamu takut berkomitmen?
Komitmen sendiri memiliki makna yang luas, tapi umumnya merujuk pada suatu proses untuk mendedikasikan diri untuk sesuatu atau seseorang dalam waktu yang lama.
Pasti kamu sudah pernah menyaksikan keadaan semacam ini. Ada orang-orang yang sudah lama berhubungan, tapi tampaknya jalan di tempat. Alasannya karena mereka takut membawa hubungannya ke tingkat berikutnya.
1. Alasan paling sederhana, karena dia bukan orang yang tepat
Kalau kriteria pasangan yang ideal menurutmu masih terlalu merujuk pada ciri-ciri fisik tertentu, mungkin kamu perlu menanyakannya pada dirimu sendiri terlebih dulu, kenapa kamu merasa takut untuk berkomitmen dengannya.
Bukan berarti kamu tidak boleh jatuh cinta pada pria yang tampan atau wanita yang cantik ya, Dear! Tapi pastikan bahwa selain menawan, mereka juga bisa membuatmu nyaman sebagai partner jangka panjangmu.
Hatimu pasti tahu apakah dia sosok yang tepat atau bukan. Hatimu tidak akan berbohong, percayalah.
2. Kamu takut berkomitmen dalam hal lain, apalagi dalam asmara
Biasanya, kalau seseorang takut berkomitmen dalam sesuatu, misalnya saja pekerjaan, kemungkinan mereka juga akan takut berkomitmen dalam hal asmara.
Kamu tahu kenapa?
Karena sebagian orang “terjebak” dalam zona nyamannya, sehingga mereka takut akan perubahan.
Selama ini, kamu mungkin sudah terbiasa melajang sehingga ketika ada seseorang yang ingin mengajakmu ke level yang lebih lanjut, kamu merasa khawatir akan kehilangan “enaknya” menjadi lajang.
3. Yang paling umum, alasan orang takut berkomitmen adalah trauma masa lalu
Beberapa orang mengalami kejadian-kejadian pahit di masa lalunya dan sangat menyakitinya.
Mungkin itu membuat mereka menjadi sinis atau tidak mau mempertimbangkan kembali komitmen dengan seseorang. Bagi orang-orang ini, butuh waktu untuk sembuh, sesuatu yang tidak bisa dipaksakan kepada siapa pun.
Hanya butuh orang yang tepat untuk melelehkan es dalam hati mereka dan membawa mereka keluar dari trauma masa lalunya.
4. Pasanganmu tidak menyertakanmu dalam rencana masa depannya
Sangat menyakitkan jika seseorang yang kamu sayangi berbicara tentang masa depan dan tampaknya tidak memasukkanmu ke dalamnya, terutama dalam hal-hal yang menurutmu sangat berarti.
Yang paling sederhana, mungkin dia asik membicarakan apa yang ingin dicapainya dalam 5 atau 10 tahun lagi. Tentang pekerjaannya, studinya, atau apapun itu. Tapi sedihnya, kamu tidak ada dalam rencananya, bahkan jika dia sama sekali tidak meminta pandanganmu terhadap rencananya.
Tidak heran kamu jadi ragu untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengannya.
5. Kalian memiliki prioritas yang berbeda
Kamu dan pasanganmu bisa jadi memiliki prioritas yang berbeda dalam menjalani hubungan kalian.
Bagi sebagian orang, hubungan kalian adalah pusat gravitasi kehidupan. Bagi yang lain, hubungan romantis, bahkan yang “berkomitmen”, hanyalah satu sisi kehidupan. Mereka percaya ada banyak aspek kehidupan lain yang mungkin lebih mereka prioritaskan.
6. Masalah keuangan juga bisa membuat seseorang takut berkomitmen lho!
Komitmen yang tulus berarti kamu tidak lagi hanya memikirkan diri sendiri. Kamu mulai memikirkan pasanganmu juga.
Kamu mungkin akan merasa takut jika kalian harus melangkah ke tahap selanjutnya tanpa kondisi finansial yang memadai, khususnya yang hendak melangkah ke jenjang pernikahan.
Seolah tak bisa dihindari, masalah finansial adalah kebutuhan dan ketakutan psikologis terdalam kita. Berbagai penelitian telah mengkonfirmasinya bahwa masalah finansial memiliki korelasi yang tinggi terhadap arah hubungan yang lebih serius.
7. Ada rahasia yang takut disampaikan
Berada dalam hubungan yang “berkomitmen” berarti kamu harus bersedia untuk bersikap terbuka.
Bagi sebagian orang, ini adalah pertaruhan besar, terutama bagi orang-orang yang takut membuka diri atau takut rahasianya terungkap.
Orang-orang tipe ini mungkin lebih suka menjaga jarak aman dengan pasangannya. Jangan sampai pasangannya menyerbu ruang pribadi mereka.
Salah satu hal yang membuat mereka melakukannya adalah takut akan penolakan. Mereka khawatir bahwa pasangannya tidak bisa menerima kenyataan yang ada.
Sekarang, kamu tahu kan kenapa bagi beberapa orang tidak mudah untuk membawa hubungannya ke arah yang lebih lanjut. Sederhananya, karena mereka takut akan komitmen yang harus mereka tanggung.
Kalau sekarang kamu merasakannya, tidak apa-apa. Semua luka butuh waktu untuk sembuh, Dear.
Kelak ketika kamu sudah menemukan orang yang tepat, yang menerimamu dan menghargaimu apa adanya, cobalah untuk membuka diri dan menerima segala hal yang terjadi dalam hidupmu.
Percayalah pada hatimu, hatimu tahu mana yang benar dan tidak. Kamu tidak berhak menghakimi orang lain tidak cukup pantas untukmu hanya karena luka yang kamu miliki di masa lalu.
Mau berbagi cerita soal ini? Riliv dengan senang hati mendengarkanmu!
- https://www.elitedaily.com/p/6-signs-youre-afraid-of-commitment-even-if-you-really-like-someone-9026404
- https://www.healthline.com/health/fear-of-commitment#overcoming-it
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/communication-success/201904/7-signs-fear-commitment-relationship
- https://www.meetmindful.com/why-am-i-afraid-of-commitment/#