Stres wanita karir – Wanita bekerja saat ini sudah bukan menjadi hal langka lagi, bahkan di Indonesia. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020 ada sebanyak 50,7 juta pekerja perempuan usia 15 tahun ke atas.
Namun, hal tersebut tidak membuat semua hal menjadi lebih mudah untuk para wanita karir. Memiliki kodrat sebagai seorang wanita yang juga akan memiliki keluarga dan menjadi ibu, serta diskriminasi yang masih dirasakan di dunia kerja, membuat wanita jadi lebih mudah stres.
Jika perusahaan Anda memiliki beberapa atau banyak wanita karir, baca terus artikel ini untuk mengetahui apa saja hal yang paling membuat stres wanita karir dan cara untuk mengatasinya.
1. Kurang seimbangnya kehidupan kerja dan kehidupan pribadi bisa membuat stres wanita karir
Wanita disebut dapat memiliki karir dan keluarga. Namun, kenyataannya banyak dari mereka yang merasa sulit untuk mengelolanya.
Faktanya, untuk membuktikan kemampuannya kepada perusahaan dan rekan-rekan kerja, wanita masih merasa perlu untuk “selalu aktif” ketika bekerja, seperti menanggapi email setelah jam kerja dan bahkan tetap terhubung saat liburan.
Hal tersebut tentu saja membuat wanita kewalahan. Apalagi jika mereka sudah berkeluarga dan memiliki anak sehingga harus memilih antara meeting penting atau menjemput anak yang sakit dari sekolah; atau jika wanita memiliki orang tua yang sudah lanjut usia dan merasa kesulitan saat ingin mengambil hari libur untuk mengantar orang tua ke dokter karena pekerjaan yang masih menumpuk.
Apa yang bisa dilakukan perusahaan?
Menawarkan jadwal kerja yang fleksibel dan peluang kerja dari rumah adalah dua cara untuk mengurangi stres wanita karir akibat dari kurangnya keseimbangan kehidupan kerja.
Dengan melakukan hal ini, perusahaan menunjukkan kepada karyawan bahwa yang menjadi prioritas adalah hasil, bukan waktu tatap muka di kantor. Hal sederhana ini juga dapat membantu wanita karir merasa dihargai, mengurangi tingkat kelelahan, serta meningkatkan kepuasan kerja dan retensi mereka.
2. Ketimpangan yang dirasakan di tempat kerja
Seperti yang disebutkan di atas, banyak wanita karir yang merasa harus bekerja lebih keras untuk menunjukkan kemampuan mereka. Sayangnya, demografi tempat kerja menunjukkan bahwa wanita memiliki alasan untuk merasa seperti ini.
Sebuah data menunjukkan bahwa pria 30% lebih mungkin dipromosikan dibandingkan wanita. Pria juga diberi tugas yang lebih menantang dan memiliki akses yang lebih mudah ke manajemen senior, yang membuat wanita karir frustasi dan bahkan tertekan di tempat kerja.
BACA JUGA: Tips Ibu Rumah Tangga yang Bisa Membantumu Menjadi Super Mom!
Apa yang bisa dilakukan perusahaan?
Pastikan Anda sebagai HR menawarkan setiap karyawan—tanpa memandang jenis kelamin, usia, jabatan, atau departemen—kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Mereka tidak hanya akan menghargai kesempatan yang diberikan, tetapi Anda juga akan mendapatkan karyawan yang percaya diri dan setia
Cara lain untuk mengurangi stres wanita kerja adalah dengan menerapkan program pendampingan yang selanjutnya membantu mereka mendapatkan keterampilan dan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk mengambil posisi kepemimpinan.
3. Stres wanita karir juga bisa bersumber dari kesenjangan upah yang diterima
Tahukah Anda kalau menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Laporan Perekonomian 2019, disebutkan bahwa kesenjangan antara upah pria dan wanita semakin lebar? Tidak perlu ditanya lagi, hal ini tentu saja bisa membuat para wanita karir menjadi lebih stres.
Masih menurut BPS, kesenjangan upah hingga Rp618,18 ribu ini bisa terjadi karena adanya anggapan wanita kurang berkontribusi dalam pekerjaan. Itulah mengapa wanita juga cenderung ditempatkan pada posisi yang bernilai rendah.
Hasil dari kesenjangan upah ini adalah peningkatan tekanan keuangan, yang dapat dengan mudah menyebar ke setiap aspek kehidupan lainnya, terutama jika wanita sudah berumah tangga, apalagi berstatus orang tua tunggal.
Apa yang bisa dilakukan perusahaan?
Ada perbaikan sederhana yang bisa dilakukan, salah satunya adalah bersikap transparan tentang apa yang karyawan dan manajer hasilkan. Meskipun manajer mungkin harus mempertahankan gaji karyawan tertentu yang dibayar lebih tinggi, tetapi transparansi bisa membuat manajer menjadi lebih objektif.
Cara lainnya menghilangkan negosiasi gaji dan menetapkan perhitungan gaji untuk peran tertentu, dengan jumlah kenaikan yang tetap pula untuk peningkatan kinerja yang dapat diukur. Jadi, tidak peduli karyawan ini pria atau wanita, mereka akan mendapatkan upah yang sama.
Untuk mengatasi stres wanita karir, Anda bisa mendownload e-book dari Riliv for Company mengenai Pentingnya Layanan Kesehatan Mental Karyawan di Masa Pandemi. Di dalamnya terdapat hasil penelitian Riliv for Company terhadap karyawan Indonesia terkait:
- Masalah kesehatan mental yang dihadapi karyawan di masa pandemi
- Langkah pencegahan dan dukungan kesehatan mental yang dibutuhkan oleh karyawan Anda
Jadi, segera download e-book ini untuk membantu wanita karir di perusahaan Anda, ya.
Referensi:
- wellright.com. Women and Work Stress: What’s the Cause, What’s the Cure?
- databoks.katadata.co.id. Perempuan Indonesia Digaji Lebih Rendah dari Pekerja Laki-laki
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga: