Apa itu bipolar disorder?
Kamu tau apa itu bipolar disorder? Bipolar disorder termasuk gangguan mental serius yang ditandai oleh perubahan suasana hati, pikiran, energi, atau perilaku secaara ekstrem dari kutub manic ke kutub depresi.
Ketika dalam periode manic, penderitanya bisa menjadi sangat gelisah, energik, cerewet, dan lain-lain. Periode ini bisa mendorong mereka untuk berperilaku impulsif dan beresiko.
Nah, di beberapa waktu kemudian, penderita bipolar bisa menjadi kebingungan, marah, dan merasa terperangkap. Ketika ini makin menjadi-jadi, mereka bisa mulai masuk ke periode depresi. Pada periode ini, penderitanya bisa tiba-tiba merasa sangat sedih, tidak berharga, dan kehilangan energi.
Bagi sebagian orang, periode manic dan depresi ini bisa berlangsung lama, dari berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Namun, di antara episode-episode tersebut, seseorang dengan bipolar disorder mengalami suasana hati yang normal lho, Dear.
Dalam istilah lain, bipolar disorder juga dikenal sebagai manic depressive atau manic depression.
Orang dengan bipolar disorder bisa mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, baik di sekolah maupun di tempat kerja, juga dalam menjalin hubungan dengan orang di sekitarnya.
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan dengan obat, tetapi ada banyak pilihan perawatan yang bisa membantu penderitanya dalam mengelola gejalanya. Daripada kamu makin bertanya-tanya, simak 5 mitos dan fakta tentang bipolar disorder, yuk!
1. Mitos #1: Orang dengan bipolar disorder tidak bisa hidup normal
Mitos tersebut salah! Faktanya, banyak orang dengan gangguan bipolar memiliki karir yang sukses, kehidupan yang baik, dan keluarga yang bahagia.
Memang tidak mudah hidup dengan bipolar disorder, tetapi dengan perawatan, kemauan serius untuk mengatasinya, dan dukungan orang-orang terdekat, penderita bipolar bisa hidup lebih baik. Mereka lebih bisa mengontrol diri dan gejala yang mungkin muncul.
Jadi Dear, kalau kamu atau orang terdekatmu ada yang memilki bipolar disorder, jangan buru-buru mengabaikannya. Yang dia butuhkan adalah dukungan darimu. Dan ngomong-ngomong soal sukses, kamu bisa lihat beberapa profil orang-orang sukses dengan gangguan bipolar ini, mulai dari politisi sampai artis.
2. Mitos #2: Bipolar disorder hanya mempengaruhi suasana hati
Hmm…. benar nggak ya? Faktanya, selain mempengaruhi mood, bipolar disorder juga bisa mempengaruhi tingkat energi, penilaian, ingatan, konsentrasi, nafsu makan, pola tidur, dan dorongan seksual, Dear!
Selain itu, bipolar juga sering kali dikaitkan dengan kecemasan, penyalahgunaan obat, dan masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, migrain, dan tekanan darah tinggi.
Wah, ternyata gangguan bipolar banyak berdampak buat kesehatan fisik juga ya, Dear.
3. Mitos #3: Penderita bipolar disorder seterusnya mengalami fase manic dan depresi bergantian
Jawabannya adalah tidak selalu. Menurut psikolog, beberapa orang bisa mengalami episode-episode manic dan depresi secara bergantian.
Tapi Dear, kebanyakan penderita bipolar disorder mengalami episode depresi lebih sering dibandingkan episode mania. Bahkan episode manic hampir tidak terlihat karena bedanya tipis sekali dengan kehidupan normal pada umumnya.
Seperti yang sudah dijelaskan, orang-orang dengan gangguan bipolar tidak selalu berganti-ganti seperti yang dimitoskan. Di waktu-waktu tertentu, mereka bisa hidup nomal layaknya orang pada umumnya, dan fase ini bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama.
4. Mitos #4: Bipolar disorder hanya bisa disembuhkan dengan rutin minum obat
Satu lagi mitos yang sering salah dipahami orang nih, Dear.
Memang benar, penderita bipolar kadang mengonsumsi obat sebagai bagaian dari perawatannya. Tapi, ada lho terapi dan strategi lain yang bisa dilakukan orang dengan bipolar disorder agar bisa hidup lebih baik.
Berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, makan dengan benar, memahami suasana hati, menjaga stres seminimal mungkin, dan mengelilingi diri dengan orang-orang yang suportif bisa membantu penderita bipolar disorder untuk mengendalikan gejalanya, Dear.
5. Mitos #5: Bipolar disorder bisa menular
Lebih tepatnya bukan menular, tetapi bisa diturunkan secara genetik.
Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience, bipolar disorder adalah penyakit yang cenderung menjalar dalam keluarga yang memiliki hubungan genetik. Bipolar disorder juga disebut-sebut sebagai gangguan medis yang paling diwariskan lho, Dear!
Kondisi ini sering ditemukan pada orang yang memiliki kerabat tingkat pertama, seperti saudara kandung atau orang tua. Sampai sekarang, para peneliti masih berusaha menemukan gen yang mungkin terlibat dalam penyebab bipolar disorder.
Sekarang, kamu sudah paham kan kalau bipolar disorder tidak menular? Namun, seperti depresi dan penyakit serius lainnya, gangguan bipolar bisa berdampak negatif pada pasangan, anggota keluarga, teman, dan rekan kerja.
Nah, kalau kamu sudah mengetahui apa saja kemungkinan-kemungkinan yang dialami orang dengan bipolar disorder tapi kamu tidak tahu bagaimana cara mengatasinya, jangan ragu untuk mengkonsultasikannya dengan psikolog ya, Dear! Karena bagaimanapun, orang dengan gangguan bipolar harus dan berhak mendapatkan perawatan yang tepat, supaya bisa menjalani hidup dengan sebaik-baiknya.
Disadur dari:
- https://www.bphope.com/what-is-bipolar/
- https://www.helpguide.org/articles/bipolar-disorder/bipolar-disorder-signs-and-symptoms.htm
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bipolar-disorder/symptoms-causes/syc-20355955
- https://www.webmd.com/bipolar-disorder/guide/what-is-bipolar-disorder
Ditulis oleh Ayu Yuni Afifah, a lifetime learner