Pernahkah kamu merasa sudah memberikan seluruh perhatian, waktu, dan tenagamu pada pasanganmu tapi tetap dirasa kurang atau tidak cukup? Tenang, ini bukan berarti kamu atau pasanganmu yang salah, tapi bisa jadi bahasa cinta yang diberikan bukanlah apa yang diharapkan oleh pasanganmu, begitu juga sebaliknya.
Mengapa harus dipahami?
Gary Chapman, seorang konselor pernikahan mencetuskan hal fundamental yang harus kita sadari yaitu “people speak different love languages“. Setiap orang membahasakan cinta dengan berbeda. Hal ini sama dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari.
Apabila seseorang tidak mengerti bahasa asing yang dikomunikasikan oleh orang lain tentu akan sulit baginya untuk mengerti apa maksudnya dan bahkan membuat frustasi. Misalnya orang yang berbahasa Indonesia tidak mengerti bila bertemu seseorang yang berbahasa India. Demikian pula dalam cinta.
Bagaimana seseorang berusaha keras untuk mengungkapkan rasa kasih sayang kepada pasangan dalam bahasa Indonesia, tidak akan dapat dimengerti karena dia hanya mengerti bahasa India (misalnya).
5 macam bahasa cinta
Gary Champan mencetuskan 5 di antaranya adalah:
- Kata-kata Penguatan: seseorang dengan bahasa cinta ini akan senang dan merasa disayang jika ia sering dipuji, diberi motivasi atau dukungan yang diucapkan berkali-kali. Sebaliknya, kata-kata negatif akan sangat melukainya. Ia pun akan mengungkapkan kasih sayang dengan cara memuji.
- Waktu yang berkualitas: seseorang dengan bahasa cinta ini akan senang ketika menghabiskan waktu bersama atau melakukan kegiatan bersama dengan orang yang disayang, terutama di saat-saat khusus seperti perayaan ulang tahun, pergi liburan bersama, atau kencan. Keberadaan pasangan sangat berarti baginya. Sebaliknya, ketidakhadiran pasangan di momen-momen khusus biasanya akan melukainya, dan ia akan merasa tidak disayangi.
- Pemberian: seseorang dengan bahasa cinta ini mengidentikkan cinta dengan pemberian. Ia akan merasa diperhatikan dan dikasihi dengan menerima hadiah. Bukan karena materialistis, karena bukan hadiah mahal yang ia harapkan, tapi perhatian yang dicurahkan dalam pemberian tersebut. Ia sangat menyukai walaupun hanya sekedar kartu ucapan ungkapan cinta.
- Tindakan melayani: seseorang dengan bahasa cinta ini akan merasa disayang apabila pasangannya membantunya mengerjakan hal yang ia inginkan, misalnya menyediakan sarapan, suami membantu istri di dapur, atau istri menolong suami mencuci mobil.
- Sentuhan fisik: seseorang dengan bahasa cinta ini secara emosi menginginkan bentuk kontak fisik seperti digandeng atau ditepuk punggungnya, selama sentuhan itu masih dalam batas wajar. Sentuhan fisik yang kasar akan melukai hatinya. Menurutnya, sentuhan dapat menenangkan hati dan merasa diperhatikan.
Pentingnya mengenali bahasa cinta pasanganmu
Dengan mengenali bahasa cinta pasanganmu, kalian dapat saling memahami kemauan masing-masing, serta dapat menyampaikan rasa kasih sayang dengan tepat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pasanganmu.
Penyampaian rasa kasih sayang yang tepat dapat membuat apa yang dilakukan atau dikorbankan menjadi tidak sia-sia, sehingga pasangan akan merasa lebih bahagia karena merasa lebih dimengerti kemauan dan harapannya. Nah, hal inilah yang akan membuat hubungan lebih harmonis dan lebih berwarna.
Bahasa cinta yang diungkapkan oleh Gary Chapman ini tidak hanya untuk diaplikasikan pada pasangan, namun juga pada orang tua, anak, saudara, serta sahabat. Jika kamu dan pasangan ingin mengetahui bahasa cinta masing-masing, kamu dapat mengikuti tes pada web www.5lovelanguages.com. Yuk dicoba!
Written by:
Kuncoro Dewi Rahmawati., S.Psi., M.Psi., Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ciputra)
Konten ini merupakan kerjasama antara Fakultas Psikologi Universitas Ciputra dengan Riliv. Riliv adalah startup konseling online dengan psikolog nomor 1 di Indonesia. Riliv senantiasa mengajak masyarakat untuk lebih sadar dengan kesehatan mental mereka. Silahkan kirim cerita atau artikel kesehatan mental ke story@riliv.co.