Terus berkomitmen dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di Indonesia, Riliv kembali menorehkan prestasi dengan terpilih sebagai salah satu startup yang berhak menerima penghargaan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dan berhasil memenangkan program Fight for Access Accelerator 2023.
Riliv: Akses Kesehatan Mental untuk Semua
Senin (30/5) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyelenggarakan Health Innovation Day (2023) yang merupakan gabungan dari 3 kegiatan yang berkaitan dengan ekosistem kesehatan yaitu, Health Innovation Sprint Accelerator 2023, Program Regulatory Sandbox Klaster Telekesehatan, serta Fight for Access Accelerator Indonesia 2023.
Riliv menerima penghargaan secara langsung dari Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, sebagai salah satu teknologi kesehatan terbaik di Indonesia. Tidak hanya itu, Riliv juga tercatat sebagai startup yang berhasil memenangkan program inkubasi Fight for Access Accelerator Indonesia 2023 sehingga berhak mendapatkan pendampingan intensif dalam implementasi solusi secara langsung, validasi klinis, studi lapangan, serta dukungan regulasi, pemasaran, branding, dan digitalisasi dengan memanfaatkan jaringan Reckitt dan Health Innovation and Investment Exchange (HIEx). Kesempatan ini nantinya akan memberikan kemudahan akses untuk kolaborasi dan penggalangan dana lainnya sehingga mampu untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif dalam rangka mendukung ekosistem digital di bidang kesehatan.
Pencapaian ini berhasil diraih berkat komitmen Riliv untuk terus memberikan layanan konseling dan kesehatan mental terbaik sejak dirintis pada tahun 2015. Kerja keras ini bersambut dengan mendapatkan pendanaan dari East Ventures pada tahun 2022, yang kemudian menguatkan misi untuk terus meningkatkan kesadaran dan akses kesehatan mental bagi masyarakat luas.
Hingga Maret 2023, lebih dari 900.000 orang di seluruh Indonesia telah mengunduh aplikasi Riliv, dan lebih dari 100 psikolog profesional telah menjadi mitra untuk menyelesaikan masalah para pengguna.
Menargetkan untuk perluasan wilayah penetrasi diluar wilayah Jawa, kesempatan ini mampu menjadi loncatan untuk mendobrak hambatan akses kesehatan mental di setiap provinsi dan kota, yang mungkin belum dapat diakomodasi secara offline. Sebagaimana yang disampaikan oleh Maxi selaku Co-Founder & Chief Executive Officer dari Riliv.
“Kami bermimpi agar seluruh warga Indonesia sehat mental. Kami selalu berharap masyarakat Indonesia akan menganggap kesehatan mental sebagai kesehatan fisik, dan tidak akan ada lagi stigma bahwa orang yang berkonsultasi dengan psikolog itu aneh atau gila. Alangkah baiknya jika ada lebih banyak pemahaman tentang orang-orang dengan masalah kesehatan mental sehingga lebih banyak orang bisa bahagia dan menjalani kehidupan yang bermakna bagi diri mereka sendiri dan lingkungan mereka,” kata Maxi dalam wawancaranya bersama East Venture.