Bersikap Bodo Amat – Kamu mungkin sudah tidak asing dengan buku berjudul The Subtle Art of Not Giving a F*ck yang ditulis oleh Mark Manson. Di Indonesia, buku ini hadir dengan terjemahan Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat.
Apakah kamu sudah membacanya? Banyak sekali ulasan positif tentang buku ini karena mengingatkan kamu tentang bagaimana bersikap bodo amat bisa menjadi sebuah kekuatan yang sering dilupakan.
Apakah sikap bodo amat itu sendiri merupakan sikap yang tepat dan diperbolehkan? Rupanya hal ini bisa ditinjau dari beberapa perspektif, lo.
Ulasan Buku Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat
Melalui buku ini, Mark Manson berusaha untuk mengajak kamu mengenali apa hal-hal yang esensial atau penting dalam hidup kamu dan fokus pada hal-hal itu saja.
Manson menulis beberapa bab dengan beberapa cerita yang menarik di setiap kisahnya.
Beberapa kisah yang menarik adalah bagaimana masyarakat termasuk di Indonesia sendiri fokus pada hal-hal yang dianggap sukses seperti ‘bahagia’, ‘sehat’, ‘pintar’, ‘lebih cepat’, ‘lebih menarik’ dan masih banyak lagi.
Hal ini justru akan membuat kamu fokus pada hal-hal yang tidak kamu miliki. Obsesi terhadap hal-hal yang positif justru akan mengingatkan kamu bahwa ada hal-hal yang masih kurang dalam dirimu.
Padahal, kamu bisa puas dengan cara ‘menerima yang kamu miliki’ dan juga tidak memaksakan dirimu untuk meraih hal-hal yang lebih besar.
Bagaimana menurutmu?
Sikap Bodo Amat dari Segi Psikologi
Seperti yang kamu pahami, mungkin sangat sulit untuk menerapkan perilaku ini di masyarakat yang menuntut perhatian terhadap sekelilingmu.
Banyak orang berusaha untuk membuat diri mereka penting sehingga kamu harus memberikan perhatian kepada mereka hingga kamu lelah.
Dari segi psikologi sendiri, kondisi ini seringkali membuat seseorang overwhelmed karena berusaha mengambil kontrol atau alih pada banyak hal.
Padahal, letting go atau berusaha untuk merelakan merupakan salah satu langkah kuat untuk mencapai kesehatan mental, lo.
The Art of Letting Go Dirasa Lebih Cocok dan Tepat
Istilah letting go mungkin lebih tepat diaplikasikan secara umum untuk sikap bodo amat.
Letting go bisa kamu terapkan di semua aspek kehidupan seperti fokus pada hal-hal positif dan juga melepaskan beban yang selama ini disimpan.
Kamu bisa fokus pada hal-hal yang akan kamu capai daripada fokus pada kehilangan atau kegagalan yang kamu alami.
Dengan membebaskan diri dari tekanan yang tidak esensial untuk hidupmu, kamu sudah mengambil kontrol hidupmu dan siap menentukan pilihan secara sadar.
Dengan begini, mood dan juga self-esteem kamu akan naik, lo!
Hal-hal yang Boleh untuk Bersikap Bodo Amat
Ada banyak hal yang bisa boleh bersikap bodo amat, lo.
Ketika Mendapat Penolakan
Mendapat penolakan tentu sangat menyakitkan. Tetapi bukan berarti ada yang salah dengan dirimu.
Penolakan itu sangat wajar, bahkan oleh orang yang hebat sekali pun. Hal ini dikarenakan kamu tidak mengetahui apa yang orang lain inginkan.
Sehingga ketika kamu sudah melakukan yang terbaik dan mereka menolak, itu artinya memang mungkin tempat itu bukanlah tempat yang tepat untukmu.
Akan selalu ada tempat dimana kamu bisa nyaman dan diterima, kok!
Mengakhiri Hubungan Toxic
Saat kamu mengakhiri hubungan yang toxic, rasanya pasti terbebas tetapi ada dorongan untuk kembali lagi.
Di saat inilah kamu bisa bersikap bodo amat dengan godaan-godaan itu. Teman maupun mantan pasangan mungkin akan berusaha menarikmu kembali, tetapi kamu harus berlatih untuk letting go agar tidak kembali ke lubang yang sama!
Jika bersikap bodo amat rasanya sulit, kamu bisa mencoba untuk ‘merayakan’ kebebasan ini!
Ketika Kamu Melakukan Kesalahan dan Mendapat Kritik
Bersikap bodo amat pada kondisi ini bukan berarti kamu cuek dan tidak peduli terhadap kritik maupun kesalahan itu.
Tetapi, kamu bisa letting go mindset bahwa kamu adalah orang terburuk atau pun pantas dihukum.
Tidak ada yang tahu apakah kamu mendapat kritik atau tidak, bahkan dalam kondisi terbaikmu sekali pun. Hal itu berada di luar kemampuanmu, jadi kamu bisa bersikap untuk memahami apa yang mereka berusaha sampaikan.
Generasi Millennial dan juga Gen-Z seringkali terobsesi pada kesempurnaan sehingga lupa untuk menerima bahwa kesalahan itu wajar bahkan menjadi salah satu jalur yang dihadapi untuk mencapai kesuksesan kok!
Bersikap bodo amat dengan ketakutanmu, yuk bangkit lagi!
Jika Kamu Merasa Terlalu Banyak Khawatir, Tidak Ada Salahnya Diskusi dengan Psikolog
Memang, letting go bisa menjadi sesuatu yang besar dan menakutkan!
Kamu mungkin bertanya, “Tapi kalau aku tidak memikirkannya, bisa jadi aku justru terjebak dan gagal!”
Padahal kamu sudah memikirkan hal-hal yang tidak esensial tersebut bertahun-tahun dan tidak mengalami perubahan dalam segi yang positif.
Tidak apa-apa, letting go memang menjadi hal yang cukup berat dan membutuhkan latihan.
Karena itu, psikolog online hadir untuk membantu kamu dalam melepaskan beban-bena tersebut.
Mulai dari mengidentifikasi ketakutan serta akar permasalahannya hingga teknik yang bisa kamu gunakan untuk letting go, lo.
***
Referensi:
- Olivier Roland. Book Review: The Subtle Art of Not Giving a Fck | A Counterintuitive Approach to Living a Good Life. https://olivierrolanden.medium.com/book-review-the-subtle-art-of-not-giving-a-fuck-a-counterintuitive-approach-to-living-a-good-30395bdeb144
- Bethany Gonoud. A Psychologist Teaches Us the Art of Not Giving a Fck. https://babe.net/2016/07/20/psychologist-teaches-us-art-not-giving-fuck-4304
- Susan J. Noonan. The Art of Letting Go. https://www.psychologytoday.com/us/blog/view-the-mist/201912/the-art-letting-go