Manusia dengan berbagai masalah dan komplikasi hidup, sering kali perlu berbagi keluh kesah dengan orang lain. Perlu teman yang bisa mendengarkan dan memahami. Tapi bagaimana cari teman curhat yang benar?
Dear, jangan sampai kamu curhat, menceritakan perasaan dan masalahmu pada orang yang salah, ya. Tujuan dari curhat itu untuk meringankan beban pikiran, tapi kalau kamu memilih orang yang salah, bisa jadi tujuanmu tidak tercapai. Bahkan mungkin, yang ada malah rahasiamu tersebar!
Tentu kamu tidak ingin itu terjadi, bukan? Yuk, mari simak hal-hal yang perlu diperhatikan jika kamu mencari teman curhat.
Cari teman curhat? 2 orang sudah cukup
Dua kesalahan paling umum orang ketika membicarakan masalah mereka adalah mereka menceritakan masalahnya ke semua orang, atau tidak menceritakannya sama sekali.
Menjadi orang terbuka memang ada poin positifnya. Tapi, beberapa hal dapat menghancurkan hidup kita. Misalnya, gagal menentukan batasan-batasan dengan orang lain. Menceritakan segalanya pada semua orang dapat berujung pada konsekuensi buruk.
Di sisi lain, tak ada orang di dunia ini yang tercipta untuk hidup seorang diri. Tak peduli seberapa parah sakit yang kamu alami karena orang lain di masa lalu, kamu akan selalu perlu orang lain. Kamu juga perlu membagi kisah dan keluh kesahmu dengan orang lain.
Kamu bisa curhat pada satu orang. Tapi, tidak semua orang bisa siap sedia untukmu. Maka dari itu, kamu butuh orang kedua. Dua orang untuk curhat sebenarnya sudah cukup, Dear. Tidak perlu curhat ke seluruh 2000 followers Instagram-mu.
Curhatkan pada seseorang yang bisa membantu
Ini adalah aturan terpenting jika kamu ingin curhatmu efektif. Perlu sekali memperhatikan aspek helpfulness jika kamu tidak ingin curhatanmu sia-sia, agar nantinya kamu menemukan solusi.
Menceritakan masalahmu pada seseorang yang kemungkinan dapat membantu juga dapat mencegahmu menceritakan masalah pada terlalu banyak orang. Karena pada dasarnya, setelah menceritakan masalahmu ke seseorang, dan kamu sudah menemukan solusinya, kamu akan merasa cukup.
Tetapi, jika kamu menceritakan masalahmu pada seseorang yang tidak punya kapasitas untuk membantu, sehingga masalahmu tidak terpecahkan, tidak ada solusi di ujungnya, kamu cenderung akan menceritakannya lagi pada orang lain.
Maka dari itu, pastikan jika kamu ingin curhat yang efektif, kamu cari teman curhat yang kira-kira bisa membantu, atau setidaknya mungkin tahu solusinya.
Misalnya, sepasang suami-istri yang memiliki masalah pernikahan sebenarnya hanya perlu mencurhatkan masalahnya pada 2 orang saja: 1 orang teman dan 1 orang konselor.
Menceritakan masalah pernikahan tersebut pada teman akan membantu karena teman memahami konteks detail hidupmu, sementara konselor akan memberi solusi dari masalah perkawinan, karena dia memahami manajemen konflik dalam perkawinan.
Kalau kamu punya masalah, kamu juga bisa konsultasi ke psikolog loh, Dear.
Ceritakan pada orang yang mungkin membutuhkan
Setelah melewati masa-masa sulit, kisahmu itu bisa diceritakan pada orang lain lho, Dear. Bahkan mungkin, ada banyak orang yang perlu mendengar ceritamu. Ceritamu mungkin bisa membantu dan menginspirasi mereka yang mengalami masalah yang sama denganmu.
Jika menceritakan kisahmu dapat membantu orang lain, maka ceritakan kisahmu. Kisah kehidupan memang powerful dan seringkali dapat membantu orang lain.
Cari teman curhat yang peduli
Tentu jika ingin menceritakan masalahmu, kamu mencari seseorang yang dapat membuatmu merasa lebih baik. Teman dan keluarga adalah orang yang paling sering jadi tempat curhat. Kenapa? Jelas, karena mereka peduli padamu.
Kadang, orang curhat bukan karena mencari solusi, tapi agar merasa lebih baik. Kalau kamu benar-benar butuh solusi atau bantuan, kamu mencari orang yang bisa membantu dan tahu solusi. Tapi, kalau kamu butuh kenyamanan, cari teman curhat yang peduli.
Teman dan keluarga adalah support system yang bisa menjadi bahu ketika kamu menangis. Mereka akan mendengarkan curhatanmu.
Pastikan cari teman curhat yang terpercaya
Ini penting sekali, Dear. Tentunya, jika kamu tidak ingin masalahmu tersebar kemana-mana, maka kamu harus menceritakannya pada orang yang terpercaya.
Masalah orang adalah hal yang sifatnya pribadi. Tanpa perlu kamu bilang “Ini rahasia ya, jangan bilang siapa-siapa,” seharusnya seorang teman curhat paham bahwa itu adalah hal pribadi, jadi tidak membicarakannya dengan orang lain.
Tapi, bagaimana caranya tahu kalau dia orang terpercaya atau bukan?
Mudah saja, Dear. Jika di hadapanmu dia membicarakan hal personal orang lain, maka besar kemungkinan dia juga akan membicarakan curhatan personalmu dengan orang lain.
Jika seseorang sering menjadi teman curhat bagi teman-temannya, biasanya itu artinya dia adalah orang terpercaya. Orang merasa nyaman curhat kepadanya karena merasa rahasia-rahasianya aman dengan orang tersebut.
Ketahui kapan kamu perlu curhat ke psikolog
Memang benar, teman dan keluarga bisa menjadi pendengar yang baik. Mereka bisa jadi pelarian kalau kamu sudah merasa penat dengan tekanan dan masalah hidup.
Tapi, tahukah kamu Dear, ada batas antara kamu hanya perlu curhat pada teman terdekat dan kamu perlu curhat pada profesional. Jika batinmu sudah sangat terganggu, sementara curhat pada teman dan keluarga tidak menghilangkan rasa mengganggu itu, ada baiknya kamu curhat ke psikolog, Dear.
Psikolog tidak hanya bisa mendengarkanmu dengan baik, mereka punya set skill dan pengetahuan yang terbukti secara ilmiah dapat membantu orang dalam masalah.
Referensi:
- https://www.kevinathompson.com/problem/
- https://www.betterhelp.com/advice/general/i-need-someone-to-talk-to-about-my-problems-but-where-do-i-turn/
Ditulis oleh Fida Aifiya.