Anak-anak dari keluarga yang rusak sering disalahpahami. Dinilai sebagai orang yang berbeda, beberapa orang mengajarkan bahwa mereka sulit dihadapi. Meskipun secara statistik berbicara, anak-anak yang berasal dari keluarga yang hancur menunjukkan perilaku yang mengganggu tumbuh dewasa. Meskipun butuh waktu, beberapa dari mereka berhasil membuktikan diri bahwa berada dalam keluarga yang hancur adalah berkat, bukan kutukan. Dan inilah ciri-ciri anak broken home jika dilihat dari sisi positif mereka!
1. Emosional mereka lebih kuat
Orang-orang dari keluarga yang hancur tahu bagaimana menangani berbagai jenis emosi seperti pengabaian, rasa bersalah, ketidak bahagiaan, kemarahan dan juga, kebahagiaan. Mengalami roller coaster of life meningkatkan mereka menjadi kuat. Mereka percaya bahwa titik tersulit dalam hidup mereka tidak akan menjatuhkan mereka.
2. Mereka mengerti kapan harus bahagia dan memiliki waktu yang berharga
Mereka menemukan cara untuk bahagia. Mereka tidak hanya tenggelam dengan fakta bahwa mereka berasal dari keluarga yang hancur dan bahwa mereka tidak pantas bahagia. Beberapa menempatkan topeng untuk menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya, yang lain memperlihatkan diri mereka untuk menunjukkan bahwa hidup tidak berakhir di sana dan mereka tidak membutuhkan keluarga yang lengkap untuk bahagia.
3. Lebih setia dan menghargai kepercayaan lebih dari apapun
Karena dapat mengalami penolakan dan pengabaian, mereka cenderung melindungi diri mereka agar tidak terluka lagi. Orang-orang melihat mereka sebagai orang yang berhati dingin dan sulit dihadapi, tetapi mereka bertindak seperti orang yang tidak mau berurusan dengan permasalahan yang diterima begitu saja. Loyalitas penting bagi mereka dan mereka memberikannya kepada seseorang yang layak dijaga.
4. Mereka mampu mandiri dan termotivasi
Berada di rumah yang berantakan, dorongan untuk melarikan diri dari omong kosong sangat kuat bahwa mereka menggunakan negativitas untuk memotivasi diri mereka sendiri. Mereka menyalurkan kekecewaan dan frustasi mereka dengan memberikan potensi penuh mereka untuk apa pun yang mereka alami.
Mereka bersaing dengan siapapun kecuali diri mereka sendiri. Mereka dapat bangkit bahkan tanpa bantuan dari siapa pun karena mereka tahu kesuksesan mereka bergantung pada mereka sendiri. Mereka percaya bahwa mereka dapat berhasil dengan atau tanpa bantuan.
5. Mereka berpikiran terbuka
Berada dalam keluarga yang disfungsional membuka banyak pilihan dan peluang bagi mereka untuk bekerja. Mereka tidak takut mengambil resiko dan cukup berpikiran positif untuk mencoba masing-masing. Dengan kompleksitas hidup, mereka cenderung merangkul berbagai gagasan hingga mereka menemukan cara yang nyaman untuk mencapai tujuan bersama.
Nah jadi itu tadi itu ciri-ciri anak broken home dari Riliv! Mereka mungkin sedih pada awalnya, tetapi kemudian mereka menyadari bahwa hidup itu indah dan apapun yang terjadi hidup harus berlanjut. Mereka merasa diberkati dan bisa melewati apa saja. Beberapa dari mereka lapar akan perhatian dan perasaan dicintai. Tetapi mereka menyadari bahwa cinta diri lebih penting daripada yang lain. Dan sisi positif akan mengikuti.
Apakah kamu punya teman dari broken home dan butuh bantuan?
Jangan biarkan mereka merasa sendirian dan berikan pertolongan sebisa kamu atau temani mereka selesaikan masalahnya dengan konseling bersama psikolog.
Disadur dari:
- https://medium.com/philosophy-logic/be-with-someone-who-comes-from-a-broken-family-277bd45f8e1
Written By Dessyafa Aulia Wardana