Tidak ada hubungan tanpa masalah. Ada kalanya kamu dan pasangan mu mengalami konflik yang tidak kunjung usai. Muncul perang dingin atau silent treatment dalam hubungan.
Tak kunjung usai? Coba deh ingat lagi. Apa yang sebenarnya menyebabkan pertengkaran kamu justru tidak pernah berakhir?
Benarkah itu konflik atau justru cara kamu menyikapinya yang membuat pertengkaran kamu tidak kunjung usai? Yuk coba cari tahu fakta silent treatment dalam hubungan!
Silent treatment dalam hubungan adalah bentuk kekerasan tanpa tanda fisik
Kalau kamu belum tahu apa itu silent treatment, sederhananya ialah bentuk mendiamkan atau menolak seseorang dalam kurun waktu tertentu.
Biasanya tindakan ini dilakukan pada orang terdekat seperti pasangan, sahabat, atau bahkan keluarga sendiri. Penyebabnya pun bermacam-macam.
Tanpa disadari mendiamkan seseorang seperti ini sebenarnya juga termasuk bentuk kekerasan. Sayangnya, bekasnya tidak terlihat.
Cara mendiamkan seperti ini justru bukan hal yang baik dilakukan dalam suatu hubungan
Hubungan akan semakin baik apabila ada komunikasi di dalamnya. Saling mendiamkan pasangan satu sama lain bukanlah cara yang bijak.
Justru cara itu akan menyebabkan kesalahpahaman satu sama lain. Pada akhirnya, malah akan mendatangkan kehancuran bagi hubungan kamu dan pasangan mu.
Jadi sebaiknya kalau memang memilih untuk diam, diam lah sesaat lalu coba bicarakan ketika situasinya sudah tenang.
Silent treatment dapat mengakibatkan trauma dan depresi
Siapa sih yang suka ditolak dan dianggap tidak ada? Silent treatment dalam hubungan dapat menciptakan kesan negatif terhadap orang yang berhadapan dengan hal tersebut.
Karena tindakan seperti ini lebih banyak melibatkan diam, akhirnya seseorang menjadi tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Dia bisa jadi tidak pernah tahu di mana letak kesalahannya.
Tidak heran kalau seseorang yang berhadapan dengan silent treatment mudah mengalami trauma dan depresi.
Wah..bahayanya bisa mengakibatkan penyakit fisik juga lho
Para ilmuan menemukan bahwa ada bagian pada otak manusia yang disebut “anterior cingulate cortex”. Bagian tersebut menjadi pusat yang menyebabkan rasa sakit.
Akibat dari silent treatment yang menyebabkan stres, trauma, dan depresi juga dapat berdampak pada kesehatan tubuh. Beberapa di antaranya adalah sakit kepala di bagian tertentu, tekanan daerah menjadi tinggi, bahkan hingga kanker.
Diam tidak berarti bijak lho Dear!
Banyak pasangan yang beranggapan bahwa dengan diam maka masalah akan selesai. Sering kali bertindak diam dianggap sebagai langkah yang bijak.
Sayangnya, tidak semua masalah dapat selesai jika kamu atau pun pasangan kamu hanya saling diam satu sama lain.
Hilangnya komunikasi karena bertindak saling mendiamkan dan menolak bisa menyebabkan kepercayaan antar pasangan justru berkurang.
Akhirnya bukannya berakhir indah, malah akan berakhir luka. Kamu tidak mau seperti itu kan Dear?
__
Tidak ada salahnya diam. Namun, setiap tindakan tetap punya waktunya masing-masing. Sesuatu yang berlebih dampaknya tidak akan baik dampaknya. Termasuk saling mendiamkan pasangan.
Jadi, yuk coba lebih bersikap dewasa dengan mengomunikasikan masalah yang kita hadapi dengan pasangan!
Disadur dari :
- https://www.heysigmund.com/the-silent-treatment/
- https://www.lifehack.org/444699/5-ways-the-silent-treatment-is-more-damaging-than-you-know
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/ambigamy/201110/the-silent-treatment-when-people-leave-you-guessing
Written and modified by Shabrina Ayuningtyas.
Discussion about this post