Fakta anak kedua – Banyak orang bilang anak kedua–atau juga biasa disebut anak tengah–memiliki sifat unik karena mereka mungkin tidak terlalu bertanggung jawab seperti si sulung, tapi juga tidak manja seperti anak bungsu. Ini mungkin disebabkan karena anak tengah memiliki sindrom merasa kurang diperhatikan oleh orang tuanya. Benarkah seperti itu?
Kalau menurut Dr. Ray Guarendi di bukunya yang berjudul You’re the Better Parent Than You Think, salah satu fakta anak kedua adalah mereka mungkin saja tidak akan mendapatkan perhatian penuh seperti yang diterima kakaknya atau sikap santai pada adiknya. Karena mereka merasa tidak mendapat perlakukan khusus dari orang tuanya itulah yang membuat anak tengah sangat mungkin merasa terisolasi dan tidak diakui oleh orangtuanya.
Tapi, kekurangan itu justru bisa jadi kelebihan untuk anak kedua
Dr. Catherine Salmon, seorang psikolog dan rekan penulis The Secret Powers of Middle Children, menyebutkan kalau tidak semua orang suka jadi pusat perhatian. Nah, “kurangnya perhatian” yang didapatkan oleh si anak tengah bukan tidak mungkin menjadi anugerah karena membuat mereka lebih mudah berkembang.
Itulah mengapa anak kedua sering dianggap sebagai anak yang paling mandiri, cakap, berpikiran terbuka dalam mencoba keterampilan baru, dan lebih mampu menjaga hubungan baik dengan orang lain. Berikut ini ada 3 fakta anak kedua yang harus kamu tahu–supaya kamu tidak selalu beranggapan kalau anak tengah adalah anak yang kurang perhatian, ya.

1. Berani ambil risiko
Karena terbuka pada pengetahuan atau pemikiran baru tentang banyak hal, anak tengah cenderung sering punya ide yang tak biasa. Profesor psikologi di University of Redlands, Dr. Catherine Salmon, Ph.D., menyebut anak kedua memiliki nilai diri yang kuat dan mampu mengubah banyak hal sehingga berani mengambil risiko, yang mungkin tidak mampu dilakukan oleh anak tengah atau bungsu.
2. Pintar belajar bernegosiasi
Baik disadari atau tidak, sejak kecil anak tengah sudah pintar belajar bernegosiasi. Ini karena mereka mereka biasanya harus belajar negosiasi dengan kakak, adik, dan orang tua. Nah, banyaknya negosiasi yang mereka lakukan sejak kecil itu nantinya bisa sangat membantu di hubungan lain seiring perjalanan hidupnya.
Dengan kemampuan negosiasi yang baik, tidak heran kalau anak kedua bisa jadi pemimpin yang baik, pebisnis, atau bahkan teman dan pasangan yang baik. Hebatnya lagi, karena terbiasa bernegosiasi mereka juga jadi terbiasa mencari jalan tengah yang menguntungkan semua orang, sambil tak lupa menguntungkan dirinya sendiri.
3. Lebih mudah mengurangi ego
Karena memiliki kakak, prestasi yang diraih anak tengah bukan tidak mungkin sudah pernah dilakukan kakaknya sehingga mereka tidak terlalu banyak diberi banyak, yang membuat “beban” untuk tampil sempurna juga berkurang.
Dr. Catherine bilang, inilah yang membantu anak kedua tumbuh menjadi pribadi yang mampu berpikir kalau tidak semuanya tentang dia. Jadi, ketika gagal dia tidak terlalu menyalahkan diri sendiri dan jika sukses dia tidak langsung besar kepala.
“Kemampuan mampu mengurangi ego ini sangat membantu seseorang untuk menjadi pribadi yang rasional terhadap kegagalan dan tidak lupa mengapresiasi orang-orang yang membantu mereka mencapai kesuksesan. Ini sangat penting dalam kehidupan,” ujar Dr. Catherine.

Jadi, fakta anak kedua sepertinya tidak ada negatifnya, ya?
Hmm.. ya tidak juga, sih. Namanya manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan. Diantara banyak hal positif yang dimiliki si anak tengah, banyak yang bilang kalau mereka juga memiliki jiwa ambisius yang cukup kuat. Mungkin ini disebabkan oleh “kurangnya perhatian” yang diterima mereka dari orang tuanya. Nah, kalau jiwa ambisiusnya sudah keluar, bukan tidak mungkin mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk mewujudkan keinginannya.
Bagi kamu yang menjadi anak tengah dalam keluarga, apakah punya fakta anak kedua yang belum disebutkan di atas?
Riliv bekerja sama dengan Indika Foundation mendukung masa depan Indonesia yang damai, inklusif dan memiliki semangat toleransi. Tujuan ini akan dicapai melalui pemberian pendidikan karakter yang mengajarkan kemampuan bernalar kritis, menghormati perbedaan, mengasah empati dan kecerdasan sosial emosional.
Riliv dan Indika Foundation memiliki program kerjasama #MakeItEQual yang bisa Anda akses sebagai berikut:
10000 kode voucher free meditasi dengan menggunakan kode voucher makeitequal
100 artikel kecerdasan emosional dan mindfulness
15 modul dan e-book kecerdasan emosional dan mindfulness
3 workshop #MakeItEQual
Informasi lebih lengkap mengenai program #MakeItEQual silahkan kunjungi laman RILIV MAKE IT EQUAL untuk dapatkan seluruh keuntungan program kerjasama ini.
Referensi
- You’re the Better Parent Than You Think, Dr. Ray Guarendi
- The Secret Power of Middle Children, Dr. Catherine Salmon, Ph.D.
- https://www.healthline.com/health/mental-health/middle-child-syndrome#bottom-line
Ditulis oleh Elga Windasari
Baca Juga:
Parents, Cari Tahu 5 Bahaya Gadget Pada Anak!