Tidak jarang kita menemui remaja yang memutuskan untuk berdiet. Padahal, gizi yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan amatlah penting.
Terkadang, diet justru bisa berubah menjadi gangguan makan pada remaja, lho!
Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mengalami gangguan makan cenderung memiliki permasalahan psikologis.
Penyebabnya beragam, mulai dari kasus perceraian orangtua sampai dengan lingkungan yang tidak mendukung. Berikut ini serba-serbi gangguan makan pada remaja yang harus dipahami!
Gejala awal gangguan makan pada remaja yang sering diabaikan
Faktanya, masih banyak orang yang belum sadar mengapa remaja seharusnya memiliki asupan gizi yang cukup.
Seakan hal yang wajar apabila remaja zaman sekarang cenderung pemilih terhadap beberapa makanan. Padahal, hal tersebut merupakan salah satu gejala awal gangguan makan, Dear.
Gejala lainnya adalah ketika mereka tergila-gila untuk berolahraga tanpa mengimbangi dengan mengkonsumsi makanan bergizi.
Parahnya, sebagian remaja akan mengalami perubahan perilaku seperti marah atau depresi.
Penyebabnya tidak hanya pada individu tetapi juga pada lingkungan
Remaja pengidap gangguan makan ternyata memiliki self-esteem yang rendah.
Mereka cenderung kurang menghargai diri mereka sendiri dan selalu merasa tidak puas. Kecenderungan ini akan berdampak pada perasaan tidak bahagia.
Selain itu, keluarga juga memiliki peran penting bagi para remaja.
Tanpa disadari, orang tua yang tidak puas dengan bentuk tubuh anaknya akan cenderung menerapkan diet ketat untuk mengontrol berat badan mereka, Dear.
Menerapkan pola diet yang salah bisa menyebabkan gangguan makan
Menganggap diet adalah hal yang lumrah untuk remaja adalah kesalahan besar. Terlebih, ketika pola diet yang diterapkan adalah dengan mengurangi asupan kalori secara berkala.
Bukannya mendapat tubuh yang langsing, hal tersebut justru dapat menimbulkan penyakit di kemudian hari jika terus dibiarkan.
Peran orang tua amatlah penting untuk mencegah gangguan makan pada remaja
Anak adalah harta yang paling berharga bagi orangtua. Nah, sebagai orangtua, mencoba menerapkan pola hidup sehat tanpa berdiet merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi gangguan makan pada remaja.
Mengizinkan makan ketika lapar dan berhenti setelah kenyang merupakan salah satu cara memulai untuk menjalankan pola hidup sehat.
Selain itu, orangtua sebaiknya tidak menuntut anak remajanya untuk memiliki tubuh ideal sesuai standar orangtua.
—
Keadaan psikologis remaja memang rentan terhadap perubahan. Hal ini tak terlepas dari faktor lingkungan yang mereka temui.
Menerapkan pola hidup sehat memang penting. Namun, jangan sampai hal tersebut mempengaruhi asupan gizi yang didapat, ya, Dear.
Mari sebarkan berita ini kepada siapa pun yang kamu sayangi agar mereka juga tahu!
Disadur dari:
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/HealthyLiving/eating-disorders-adolescents
Translated and modified by Ralin Pramasuri Arta Meisa. By the time being, I have had discovered what happiness was. Now, time is yours!
Discussion about this post