Broken home adalah ketika keluarga “hancur” karena orang tua berpisah. Seharusnya sebagai anak merasakan kehangatan dan kasih sayang di rumah. Tetapi itu berbeda dengan keluarga yang mengalami broken home. Entah apapun alasan mereka memilih untuk berpisah. Artikel ini fokus menjelaskan apa saja penyebab broken home yang sering terjadi. Nah, kalau pengen tau lebih jelasnya, simak penyebab broken home yuk Dear!
1. Kurangnya komunikasi
Penyebab broken home berawal dari kurangnya komunikasi antar pasangan. Kurangnya komunikasi yang efektif bisa berdampak buruk terhadap keharmonisan keluarga. Karena kurang komunikasi, pasanganmu akan sering salah paham dan jarang untuk percaya dengan perkataan pasangannya. Kebanyakan pasangan berpisah karena alasan ini. Sebaiknya sebagai pasangan harus tetap saling berkomunikasi dan saling mempercayai agar tidak mengalami broken home. Karena kalau sampai broken home terjadi, yang paling terkena dampaknya adalah anak.
2. Kematian
Salah satu penyebab lain adalah kematian. Keluarga menjadi tidak harmonis karena salah satunya meninggal. Mungkin ini hal yang biasa karena orang tua bisa mencari pasangan baru. Tetapi ketika pasangan baru itu tidak cocok dengan anak akan berdampak buruk pada anak. Anak akan merasa depresi dan akan cenderung membantah semua perkataan orang tua. Jadi, orang tua harus bijak dalam memilih pasangan baru yang cocok dengan anak.
3. Kekerasan dalam rumah tangga
Karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga, biasanya suatu hubungan akan berakhir. Karena suami terlalu menganggap istrinya sebagai budak, itu membuat istri tidak betah di rumah dan memilih untuk berpisah saja, dan untuk beberapa kasus, istri mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kasus ini sering sekali terjadi di suatu keluraga dan akan berakibat pada broken home.
4. Terlalu banyak argumen
Entah karena tidak satu pemikiran, suatu pasangan biasanya sering terlibat argumen. Tetapi untuk beberapa pasangan, perdebatan mereka sangat sengit. Seakan akan mereka tidak mau kalah. Perdebatan seperti ini bisa berakibat pada broken home. Mungkin karena sulit untuk suatu pasangan untuk menyatukan pikiran mereka. Sebaiknya sebagai pasangan harus lebih sabar dan menerima argumen dari pasangan yang lainnya. Agar hal yang tidak diinginkan seperti broken home tidak terjadi.
Kamu merasa keluargamu mengalami penyebab seperti diatas tetapi tidak ingin mengalami broken home? Kamu bisa konsultasi dengan psikolog lho dear!
Disadur dari :
- https://www.treatrelationships.com.ng/2017/05/3-causes-and-effects-of-broken-homes-on.html
- https://lilianmaeg.wordpress.com/2011/07/29/what-causes-broken-family/
Written by Goldan Kharisma Ananto