Introvert Mudah Overthinking – Kamu mungkin lebih suka menghabiskan waktu di rumah dengan buku atau pun melakukan hal sendirian. Tapi di waktu bersamaan, kamu juga merasa bahwa tiba-tiba kepalamu penuh dengan overthinking!
Apakah benar introvert merupakan sosok yang mudah overthinking? Kenapa kepala kamu penuh dengan pertanyaan berturut-turut yang tidak ada habisnya?
Definisi Introvert, Bukan Sekadar ‘Tidak Mau Berinteraksi’
Sebelum melanjutkan ke topik pikiran overthinking, apa yang dimaksud dengan introvert?
Banyak yang mengira introvert adalah orang yang lebih memilih sendirian atau tidak mau berinteraksi.
Padahal, introversi dan ekstroversi mengarah pada tipe kepribadian berdasarkan fokus dari pikirannya.
Introvert lebih memilih untuk fokus pada inner thought atau pikiran di dalam dan juga ide-ide menarik daripada hal-hal yang terjadi secara eksternal.
Sebaliknya, ekstrovert lebih memilih fokus pada hal-hal yang terjadi pada eksternal dan juga kejadian di luar dirinya.
Namun, semua orang memiliki persentase introvert dan ekstrovert tersendiri. Bukan berarti kalau seorang introvert berarti sudah pasti cuek dengan sekelilingnya, ya!
Tingkat introversi maupun ekstroversi kamu akan berubah seiring stuasi yang kamu hadapi.
Pikiran Introvert atau Introverted Mind, Bikin Sering Berpikir
Berdasarkan penjelasan di atas, kamu sudah memahami bahwa introvert cenderung fokus pada pikiran-pikiran secara internal.
Introverted Mind atau pikiran introvert memiliki kecenderungan untuk ‘connect-the-dots’ atau mencari banyak kemungkinan untuk disatukan menjadi kemungkinan yang lebih besar.
Jenn Granneman, penulis The Secret Lives of Introverts, membuktikan bahwa banyak introvert juga menghadapi masalah serupa.
Level Aktivitas di Otak Juga Berbeda dengan Ekstrovert
Dr. Laurie Hegoe menyatakan bahwa penelitian menunjukkan perbedaan aktivitas elektrik di otak antara introvert dan ekstrovert.
Seperti yang kamu mungkin duga, introvert lebih banyak menunjukkan pergerakan pikiran di otak, lo!
Hal ini juga berlaku meskipun para introvert sedang dalam fase ‘istirahat’. Ini artinya introvert memproses lebih banyak informasi per detiknya daripada ekstrovert.
Akhirnya, hal ini yang dapat mendukung pertanyaan mengapa introvert mudah overthinking.
Apakah Semua Introvert Pasti Mudah Overthinking?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, seseorang pasti memiliki kecenderungan introvert maupun ekstrovert.
Namun kecenderungan introvert untuk ‘kembali’ ke dirinya sendiri dengan menarik diri dari lingkungan sekitar seringkali menjadi faktor risiko untuk memunculkan overthinking bahkan risiko depresi dan cemas.
Sehingga jawaban dari pertanyaan di atas adalah: Ya, semua introvert memiliki kecenderungan untuk overthinking, tetapi belum tentu menjadi risiko bahaya yang tinggi.
Jika kamu mengetahui bahwa overthinking kamu sudah mulai mengancam kesehatan mental, kamu bisa segera menghubungi psikolog online agar dapat menemukan pencerahan dari overthinking ini.
Tenang, bebas penghakiman, kok!
Cara untuk Menghentikan Overthinking
Pertama, overthinking tidak selalu menjadi hal buruk.
Memang, overthinking bisa membuat kamu cemas dan juga khawatir terus-menerus hingga menghambat kemampuan kamu untuk maju ke depan dalam kehidupan kamu.
Apalagi jika kamu tipe yang terus menunggu saat-saat paling ‘sempurna’ untuk bekerja.
Tapi sebenarnya, overthinking atau pikiran yang terus muncul bisa menjadi kekuatan para introvert, lo.
Overthinking Bisa Menjadi Kekuatan untuk Produktif
Jika kamu yang seorang introvert terus berpikir, ini artinya kamu bisa memiliki kekuatan untuk mengalihkannya menjadi hal produktif seperti menulis, membuat karya, melakukan riset, bahkan menyunting tulisan.
Mengalihkan Dorongan Energi Ke Hal Lain
Pikiran akan selalu bekerja untuk mencari sesuatu yang dapat ‘dipikir’. Kamu bisa mengalihkannya dengan berjalan dan mengamati lingkungan sekitarmu, mendengarkan musik, berbincang dengan teman, atau bahkan melakukan aktivitas fisik.
Apalagi jika kamu sudah muncul obsesi terhadap sesuatu, kamu bisa menggunakannya sebagai kekuatan untuk memulai hal-hal yang bisa kamu persiapkan sejak dini, lo.
Tentunya Jika Sampai Membuatmu Tidak Bisa Bergerak, Kamu Harus Hubungi Psikolog
Banyak overthinking yang justru membuat para introvert takut bahkan ruminasi. Ruminasi adalah saat ketika kamu terus menerus memikirkan sesuatu tanpa bisa menghentikannya.
Padahal, kecemasan yang kamu hadapi belum tentu nyata, namun ketakutan itu begitu besar.
Jika sudah seperti ini, maka kamu harus segera menghubungi psikolog online. Konsultasi online memiliki kelebihan tidak harus bertatap muka dan bisa dilakukan langsung dari rumah.
Mudah dan praktis, kamu tidak akan dihakimi apapun keluhanmu.
Kesimpulan
Introvert memang memiliki kecenderungan untuk mudah overthinking, tetapi bukan berarti perilaku tersebut salah, ya.
Bahkan overthinking bisa menjadi kekuatan terbesar introvert untuk melakukan hal-hal produktif lebih banyak!
Jadi, sudah siap untuk menerima diri sendiri?
***
Referensi:
- Jenn Granneman. The Reason Introverts Might ‘Think Too Much’. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-secret-lives-introverts/201707/the-reason-introverts-might-think-too-much#:~:text=According%20to%20this%20research%2C%20it,introverts%20are%20prone%20to%20overthinking
- Laurie Helgoe. Revenge of The Introvert. https://www.psychologytoday.com/us/articles/201009/revenge-the-introvert
- Rachel Reiff Ellis. Introvert Personality. https://www.webmd.com/balance/introvert-personality-overview
- Sofia Kospanos. Overthinking is an Introvert’s Superpower. https://www.stepupformentalhealth.org/overthinking-is-an-introverts-superpower/