Jenis lingkungan kerja – Apa alasan karyawan ingin bekerja di perusahaan Anda? Tentunya, tidak hanya gaji tinggi saja yang mempengaruhi, tetapi juga lingkungan kerja, terutama yang positif.
Tanpa lingkungan kerja yang membuat karyawan Anda merasa betah dan nyaman, mereka akan sulit untuk mengerjakan segala sesuatunya secara produktif.
Hal ini akan menimbulkan masalah karyawan, di antaranya stres, burnout, konflik dengan rekan kerja atau atasan, dan masih banyak lagi.
Sebagai HR, Anda tidak ingin hal itu terjadi pada karyawan Anda, bukan? Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah lingkungan kerja perusahaan Anda telah memadai untuk karyawan atau belum?
Temukan jawabannya dalam artikel ini. Namun, sebelum itu, ada baiknya untuk mengetahui pengertian dari lingkungan kerja terlebih dahulu.
Apa itu lingkungan kerja?
Lingkungan kerja adalah segala hal yang berkaitan dengan aktivitas karyawan, termasuk ruangan fisik di mana pekerjaan diselesaikan, budaya yang dikembangkan perusahaan, dan kondisi umum karyawan.
Inilah elemen-elemen lingkungan kerja yang harus Anda pertimbangkan dalam perusahaan Anda:
Ruangan fisik
Ketahuilah bahwa bentuk dan ukuran ruang kerja dapat mempengaruhi kebahagiaan karyawan Anda. Area terbuka dengan satu meja yang panjang memungkinkan lebih banyak kolaborasi dan pertukaran ide yang kreatif daripada bilik yang tertutup.
Fasilitas
Karyawan juga membutuhkan ruangan yang mendukung berbagai fasilitas, seperti pantry untuk membuat kopi atau ruang santai dengan banyak kursi bantal. Dengan berjalan-jalan atau beristirahat sejenak, tekanan yang mereka rasakan dari bekerja selama berjam-jam akan hilang.
Kondisi kerja
Kondisi kerja melibatkan jam kerja keselamatan karyawan. Elemen ini penting, karena meskipun perusahaan Anda memiliki tim dan budaya yang bagus, akan tidak ada artinya jika lembur diberlakukan secara terus-menerus—dan pada akhirnya, membahayakan kesehatan karyawan.
Budaya perusahaan
Cara berkomunikasi, kebijakan perusahaan, upaya mendukung pertumbuhan perusahaan, dan nilai apa yang dipegang oleh perusahaan. Itu semua adalah hal yang berkaitan dengan budaya perusahaan dan harus diperhatikan oleh setiap orang yang bekerja dalam perusahaan Anda.
Apakah hal-hal yang telah disebutkan cukup untuk dikategorikan sebagai jenis lingkungan kerja yang produktif? Hmm, sebenarnya, inilah lingkungan kerja yang sangat bermanfaat bagi karyawan Anda….
Jenis lingkungan kerja yang meningkatkan kinerja karyawan
Lingkungan yang terbuka
Tidak hanya area ruang kerja saja yang harus terbuka, tetapi lingkungan secara umum juga harus terbuka. Dalam artian, setiap karyawan harus didorong untuk membuka diri terhadap ide baru, kritik dan saran, dll.
Misalnya, saat seseorang mengajukan strategi marketing yang baru, seseorang yang lain bertanya, apa yang membuatnya lebih baik daripada strategi sebelumnya.
Pertanyaan ini pun memicu diskusi lain yang menggunakan perspektif yang berbeda. Sehingga, banyaknya ide yang ada akan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan—tidak ada yang benar atau salah.
Lingkungan yang fleksibel
Kebanyakan startup mengadopsi lingkungan kerja milenial ini. Lain dari jam kerja 9-to-5, karyawan diberikan kebebasan untuk ‘memodifikasi’ jam, jadwal, dan ruang kerja sesuai yang diinginkan, asal pekerjaan terselesaikan.
Artinya, karyawan pun dapat bekerja dari rumah, pulang kerja lebih cepat, jika dirasa hal tersebut memungkinkan mereka untuk mencapai work-life balance agar tidak mengalami burnout.
Namun, perlu diingat bahwa hal ini memperlukan kedisplinan yang kuat. Pastikan karyawan Anda dapat mengelola waktu dan beban kerja dengan baik sebelum menerapkan lingkungan ini.
Lingkungan dengan feedback konstruktif
Komunikasi adalah kunci dalam memberikan feedback konstruktif. Memang, tidak mudah bagi orang-orang yang bekerja dalam perusahaan Anda untuk melakukan hal itu terhadap satu sama lain, tetapi hal itu bukanlah tidak mungkin.
Anda dapat mendorong supervisor dan karyawan untuk memberikan feedback konstruktif dengan mengamati, menyampaikan persoalan yang mengganjal, dan menawarkan solusi sebagai gantinya.
Dengan begitu, kinerja setiap orang akan meningkat, karena mereka dapat belajar dari kesalahan untuk bekerja lebih baik lagi demi mengembangkan perusahaan.
Namun, ada juga jenis lingkungan kerja toxic—waspadalah!
Ya, beberapa dari lingkungan kerja toxic yang sering kali dijumpai adalah lingkungan yang suka ‘menghukum’ dan mengandalkan senioritas.
Kedua lingkungan ini cenderung bersifat otoriter dan menimbulkan ketakutan pada karyawannya. Dalam lingkungan yang pertama, sedikit kesalahan dari karyawan saja akan berakibat fatal. Sedangkan, dalam lingkungan kedua, keputusan atasan dan supervisor tidak boleh dipertanyakan.
Nah, lingkungan seperti inilah yang rawan menciptakan konflik antara satu karyawan dengan karyawan lainnya. Sehingga, produktivitas mereka akan menurun. Bagaimana cara mengatasinya, seandainya hal tersebut terjadi?
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Referensi:
- glints.com. Dianggap Pengaruhi Kinerja, Memangnya Apa Itu Lingkungan Kerja?
- zippia.com. Types Of Work Environments (With Examples)
- entrepreneur.com. The Most 5 Most Successful Work Environemnts (and the 5 Worst)
Ditulis oleh Adinda Mauradiva
Baca Juga
5 Ciri-ciri Karyawan Tidak Produktif, Segera Waspadai!