Kesehatan Mental Sepak Bola – Apakah kamu tahu faktor-faktor apa saja yang mendukung seorang atlit di lapangan bisa juara? Tentunya kamu mengenal ada peran pelatih, ahli gizi, dan juga latihan fisik yang terus menerus.
Namun ada peran seseorang yang jarang disorot di lapangan yakni psikolog olahraga atau sport psychologist!
Hal ini mungkin membuat kamu bertanya-tanya, apa hubungannya atlit sepak bola dengan psikologi dan kesehatan mental?
Tanpa disadari, kesejahteraan mental rupanya sangat mempengaruhi performa seorang atlit olahraga, lo!
Mengapa Atlit Sepak Bola Harus Menjaga Kesehatan Mental?
Michael Asbach, ahli psikiatri dan fisik pada DENT Behavioral Health menjelaskan pentingnya kesehatan mental dengan olahraga.
Kesejahteraan mental sendiri memang menjadi aspek penting dalam setiap kehidupan kita. Ketika mental kamu baik, maka kamu bisa melakukan performa terbaikmu.
Sebailknya, jika kesehatan psikismu terganggu, tentunya banyak hal akan menjadi sulit, apalagi kegiatan yang membutuhkan energi tinggi seperti olahraga.
Meskipun olahraga bisa membantu seseorang lebih sehat mental, hal ini berbeda pada atlit profesional.
Mulai dari tekanan tinggi kompetisi hingga stres berkala bisa mempengaruhi performa seperti kecemasan yang menghantui bahkan atlit terbaik sekali pun.
Risiko Gangguan Emosional Pada Atlit Sepak Bola
Sayangnya, masih banyak stigma kesehatan mental yang tersemat pada atlit.
Banyak yang mendukung atlit sepak bola untuk beristirahat saat mereka mengalami gangguan fisik seperti cidera. Namun tidak banyak yang mendukung saat mereka tidak baik-baik saja.
Beberapa risiko emosional yang muncul pada atlit maupun seseorang yang aktif berolahraga kompetitif yakni:
Burnout Akibat Latihan Terlalu Intens
Bukan rahasia lagi bila para atlit memiliki jadwal latihan yang sangat padat dan juga berat. Hal ini untuk melatih mereka agar bisa lebih mulus saat bertanding di lapangan.
Namun tentunya bila dilakukan secara berlebihan akan mengganggu kondisi mental atlit juga, lo.
Otot yang tidak memiliki waktu istirahat justru rentan dengan risiko cidera serta muncul fatigue atau kelelahan yang membuat atlit kesulitan berkonsentrasi.
Oleh karena itu sangat penting bagi atlit untuk memiliki kegiatan di luar kegiatan olahraga rutin.
Depresi dan Kecemasan Khususnya Terkait Kompetisi
Atlit adalah manusia, bukan superhero. Tentunya atlit juga akan memiliki beban yang sama seperti manusia pada umumnya dan tidak berarti anti stres.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa risiko atlit mahasiswa pun memiliki persentase depresi yang sama seperti mahasiswa pada umumnya.
Sayangnya, atlit mengalami stigma sebagai sosok yang ‘kuat’ sehingga tidak diizinkan untuk meminta bantuan.
Padahal hal tersebut salah! Tentunya siapapun kamu, atlit atau bukan, bantuan psikologis menjadi suatu hak yang bisa didapatkan tanpa perlu mendapat stigma.
Gangguan Tidur dan Istirahat
Adanya tuntutan ‘perfeksionisme’ pada olahraga dan juga tim menyebabkan atlit kesultian untuk beristirahat dengan tenang.
Bahkan sesederhana berinteraksi di ruang ganti bisa jadi akan menyebabkan tekanan untuk selalu tampak kuat dan bahagia.
Hal ini menyebabkan atlit saja tidak bisa beristirahat tenang bahkan di luar kompetisi. Gangguan tidur menjadi salah satu gejala gangguan emosional yang sering terjadi pada atlit.
Tugas Psikolog Olahraga dalam Tim
Penjelasan di atas mengilustrasikan pentingnya kesehatan mental yang prima dalam tim atlit seperti sepak bola.
Di sinilah peran seorang psikolog olahraga dalam menjaga kekuatan tim.
Beberapa tugas psikolog olahraga antara lain:
- Memberikan pelayanan konseling psikologis terkait performa
- Mengembangkan strategi mental yang membantu atlit untuk menghadapi kekalahan atau cedera
- Melakukan riset untuk memaksimalkan atribut mental, emosional, dan fisik atlit agar bisa berlatih dengan optimal
- Mengidentifikasi kekuatan mental dan kelemahan atlit
- Meningkatkan performa atlit melalui visualisasi
- Memfasilitasi konseling dengan goal setting, visualisasi, dan relaksasi
- Mendampingi atlit saat mengalami cedera
- Mendampingi atlit saat menghadapi kecemasan di lingkungan
Kaitan Kesehatan Mental dan Kesehatan Fisik
Olahraga sendiri tentu sangat berhubungan dengan kesehatan mental, lo!
Seperti yang kamu tahu, pergerakan fisik bisa membantu kamu untuk lebih sehat mental dan juga menjernihkan pikiran.
Baik atlit maupun bukan, kamu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendampingan psikologis terkait performa kamu, lo.
Hubungi psikolog profesional jika kamu sdah mulai merasa tertekan untuk berolahraga atau pun berkompetisi, karena kesehatan mental kamu yang terbaik!
***
Referensi:
- Better Team. Sports Pschologist Job Description. https://www.betterteam.com/sports-psychologist-job-description
- Wolanin, A., Hong, E., Marks, D., Panchoo, K., & Gross, M. Prevalence of clinically elevated depressive symptoms in college athletes and differences by gender and sport. http://dx.doi.org/10.1136/bjsports-2015-095756
- Cleveland Clinic. Athletes and Mental Health: Breaking the Stigma. https://health.clevelandclinic.org/mental-health-in-athletes/
- Allaya Cooks-Campbell. Mental Health in Athletes: Physical Prowess, Mental Fitness. https://www.betterup.com/blog/mental-health-in-athletes
- Dent Neurologic Institute. Break the stigma; mental health in sports is just as essential as physical health. https://www.dentinstitute.com/break-the-stigma-mental-health-in-sports-is-just-as-essential-as-physical-health/