Menghargai diri sangat berbeda dengan mengagungkan pribadi lewat sikap narsistik. Mungkin kamu merasa ragu setiap ingin mengambil langkah dalam mempraktikkannya. Entah itu dihantui rasa khawatir akan dicap sombong, atau merasa gagal membahagiakan orang tersayang.
Fakta sebaliknya, begitu kamu dapat menghormati diri sendiri, kamu akan lebih layak untuk dicintai dan bahagia. Hal ini disebabkan, saat kamu telah dapat menghargai diri, kamu akan lebih mampu untuk memberikan cinta pada orang lain. Seperti yang dijelaskan pepatah berikut:
“Orang yang dapat membahagiakan adalah orang yang juga telah merasakan bahagia dalam kehidupannya.”
Ketika kamu mampu menghargai diri seutuhnya, orang lain akan mengubah cara pandangnya terhadapmu. Tatkala kamu mengetahui seberapa berharganya dirimu, kamu tidak akan membiarkan siapa pun, termasuk pasanganmu di kemudian hari, memperlakukanmu dengan seenaknya tanpa mempertimbangkan apa yang membuatmu merasa nyaman atau tidak nyaman.
Menurut Riliv, menghargai diri bisa dimulai dengan 5 langkah di bawah ini. Simak ulasannya yuk!
1. Temukan hal ‘unik’ yang kamu sukai dalam dirimu
Foto oleh Innoh Khumbuza dari Pexels
Pertama, cari dan tuliskan pertanyaan untuk dirimu sendiri. Apa yang membuatmu unik dan berbeda dengan yang lain?
Tanyakan juga, apa bagian yang kamu sukai dari dirimu? Mungkin bisa dimulai dari yang terlihat, seperti kepiawaianmu dalam memasak, bernyanyi, atau sekedar pengetahuanmu yang luas mengenai dunia film.
Kamu juga dapat menambahkan hal-hal kecil, misalnya bentuk alismu yang unik atau rupa rambutmu yang berwarna hitam.
Ketika kamu merasa sulit untuk menuliskannya, coba dengan cara lain, seperti menulis surat cinta untuk dirimu sendiri. Mengarang sebuah surat untuk orang yang kamu kagumi juga akan membantumu menggambarkan hal-hal yang kamu sukai dari orang tersebut. Bisakah kamu mencoba mengagumi sosokmu sendiri?
Saat kamu berhasil mengungkapkannya, kamu telah satu langkah lebih maju dalam mengenal dan menghargai diri. Tidak masalah saat kamu menemukan beberapa persoalan tentang dirimu yang payah kamu atasi, itu manusiawi.
Fokus pada kelebihanmu! Begitu datang keinginan untuk membandingkan dirimu dengan orang lain, coba pertimbangkan hal berikut, “Maukah kelebihan yang aku miliki ini ditukar dengan kelebihan yang orang lain punya?”
2. Berhenti berusaha untuk menjadi ‘normal’
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Menjadi diri yang seutuhnya tentu akan tampak lebih menarik di mata orang lain. Hargailah dirimu seperti apa adanya. Mungkin akan sulit untuk dilakukan, tapi barangkali kamu perlu memikirkan ini: semua oang yang kamu anggap ‘keren’ di luar sana juga pasti punya kekurangan.
Bedanya, mereka lebih berfokus dengan kelebihan-kelebihan yang mereka punya dengan cara memanfaatkannya. Seandainya orang-orang tersebut lebih terfokus pada kekurangan yang dimilikinya, apakah menurutmu mereka akan tampak sama kerennya?
3. Belajar bilang ‘tidak’, untuk menghargai diri sendiri
Membiarkan orang lain mendapatkan penolakanmu tidak akan mengubahmu menjadi orang yang ‘jahat’. Justru, hal itulah yang membuatmu menjadi seseorang yang patut dihargai. Ketika kamu berhenti mengiyakan segala sesuatu yang sebenarnya juga tidak kamu inginkan, kamu telah berhasil untuk menciptakan waktu dan energi untuk dirimu sendiri dan orang lain yang membuatmu senang.
Kamu juga tidak perlu meminta maaf ketika kamu menolak sesuatu yang tidak kamu inginkan. Menunjukkan kesopanan dan rasa tidak enakmu tidak selalu harus dengan permintaan maaf.
Mengucapkan maaf mungkin sering kamu lakukan, karena terasa menyenangkan dan mudah dilakukan. Tapi hati-hati ya! Saat kamu terlalu sering meminta maaf, kamu akan jadi semakin sulit dihargai orang lain. Minta maaflah saat kamu memang benar-benar membuat kesalahan.
4. Pilih pasangan yang membantumu belajar lebih menghargai diriĀ
Foto oleh Burst dari Pexels
Memiliki pasangan yang menemani kegiatanmu sehari-hari mungkin memang menyenangkan. Tapi coba perhatikan, apakah ia juga membantumu untuk lebih menghargai diri?
Banyak sekali orang yang terjebak dalam sebuah hubungan, yang memaksa mereka untuk berkompromi dengan penghargaan diri.
Jangan ragu untuk membahas bersama pasangan tentang boundaries atau batasanmu. Komunikasikan apa yang membuatmu merasa nyaman dan kurang nyaman. Bersama seseorang yang mendukungmu untuk menjadi diri sendiri, akan membantumu belajar lebih menghargai diri.
5. Tanamkan bahwa kamu bukanlah sosok seperti yang ayah ibumu katakan setiap kamu membuat kesalahan
Terakhir, ini sangat penting untuk kamu tanamkan dalam hati. Seseorang mungkin pernah memberikan label yang buruk terhadapmu. Caranya dengan menyamakan sikap buruk ayah atau ibumu, untuk kemudian dikaitkan dengan beberapa kesalahan yang pernah kamu buat. Atau bahkan ayah ibumu sendiri yang melakukannya padamu.
Tentu ini bukanlah hal yang baik. Orang tua memiliki peran penting untuk dapat membentuk konsep diri seorang anak. Memberikan afirmasi negatif pada seseorang akan berdampak pada caranya menilai dirinya sendiri di kemudian hari.
Saat ayah atau ibumu memberikan label negatif setiap kamu membuat kesalahan, jangan biarkan hal tersebut mendefinisikan dirimu yang sebenarnya.
Kesalahan yang kamu buat adalah proses belajar yang kamu lalui untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi. Masa kecilmu mungkin penuh dengan hal-hal yang mempengaruhimu, hingga menjadikan dirimu seperti sekarang.
Namun, coba katakan pada dirimu sendiri, “Aku berhak untuk melanjutkan cerita hidupku sendiri. Aku bukanlah sosok seperti yang pernah ayah ataupun ibuku katakan saat aku membuat kesalahan.”
Menghargai diri adalah pertanyaan mengenai cara memperlakukan diri sendiri seperti bagaimana kamu ingin orang lain memperlakukanmu. Dengan hanya berfokus pada kesalahan dan kekurangan yang kita anggap sebagai identitas utama diri kita, pada dasarnya sama saja seperti memberikan izin bagi orang-orang di seluruh dunia untuk fokus pada hal-hal sama.
Download aplikasi Riliv untuk membaca tips pengembangan diri lainnya!
***
Referensi:
- https://www.mindbodygreen.com/0-20165/12-ways-to-show-yourself-respect-and-teach-others-to-do-the-same.html