Ada-ada saja memang orang yang beranggapan “lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati”. Memangnya kamu setuju?
Kalau Riliv sih tergantung kondisinya dulu. Mungkin kalau kamu lagi galau karena habis diputusin pas lagi sayang-sayangnya, kalimat di atas ada benarnya. Tapi, coba sekarang kita balik kondisinya.
Percayalah, sakit pada gigimu terasa semengerikan itu Dear! Bahkan lebih menyiksa dibandingkan sakit hati! Makanya, jangan sepelekan hal kecil. Kelihatannya aja sih biasa, tapi 6 hal berikut ini ada benarnya juga lho. Cek yuk!
1. Lebih mengerikan ketemu dokter gigi daripada ‘dokter cinta’
Jangan ketawa dulu! Emangnya kamu berani buat ketemu dokter gigi? Jangankan ketemu, ngebayanginnya aja udah gemetar duluan. Belum lagi kalau kamu lihat seperangkat alat praktiknya, bisa panas-dingin deh tuh. Hiii!
Kalau sakit hati, kamu justru pengen banget ‘kan ketemu si ‘dokter cinta’? Obati luka fisik sih, jelas dia nggak bisa. Tapi kalau luka hati akibat cinta, dokter cintalah jagonya.
2. Sakit hati bisa disembuhkan, sakit gigi harus dicabut atau ditambal
Untuk mengobati sakit hati, ini hanya masalah waktu saja untuk ngelupain sang mantan. Nggak mungkin sakit hati itu nggak bisa ‘diobati’, tinggal kamunya aja deh yang tentukan kapan mau move on.
Kalau sakit gigi, beda lagi. Nggak ada pilihannya, mau nggak mau ya harus dicabut atau ditambal deh kalau gigimu ada yang bolong. Sakitnya bisa datang kapan aja lho. Menyiksa deh pokoknya!
3. Sakit hati nggak bisa diprediksi, tapi sakit gigi bisa dicegah
Sayangnya, kita bukan cenayang nih, yang bisa prediksi kapan sebuah hubungan akan berakhir.
Jadi, kapan pun bisa sakit hati, bahkan nggak perlu punya ikatan hubungan dulu. Ini lho definisi sakit nggak berdarah! Sama halnya dengan sakit gigimu, ini nggak bisa diprediksi, tapi kamu bisa mencegahnya.
Menjaga kesehatan mulut itu nggak susah kok. Salah satu langkah preventif yang bisa kamu lakukan adalah dengan menggosok gigi dua kali sehari, tepatnya setelah sarapan dan sebelum tidur.
Tapi, kamu harus menunggu setidaknya 30 menit setelah mengonsumsi makanan dan minuman berasam, seperti buah-buahan asam, anggur atau jus buah.
Kalau terlalu awal, kamu justru beresiko merusak asam yang sebenarnya masih berpotensi untuk menyerang email gigi dalam keadaan yang rentan.
4. Sakit hati bisa saja sebentar, sakit gigi bisa terus-terusan
Kamu hanya belum terbiasa saja, dan sebentar saja kok proses galaunya. Tapi, lain lagi kalau kamu lagi sakit gigi, ini nggak bisa sebentar sakitnya.
Selama kamu nggak mengobatinya (tambal atau cabut gigi), ya kamu nggak bakalan nyaman deh tuh sepanjang hari.
5. Patah hati bisa menghasilkan uang
Nah ini nih yang paling menarik! Patah hati bisa menghasilkan uang tapi sakit gigi nggak bisa. Kok bisa? Coba deh kamu lihat para musisi, memangnya mereka bisa jago menulis lirik lagu galau karena apa?
Salah satunya pasti karena pernah mengalami dan merasakan sendiri rasanya patah hati. Kalau sakit gigi emangnya menguntungkan? Malah harus ngeluarin uang lagi untuk berobat. Wah nasib!
6. Sakit hati tidak selalu bisa mematikan aktivitasmu
Ketika sakit hati, kamu mungkin akan kehilangan semangat untuk beberapa hari, tapi masih bisa makan banyak, lakukan hobi untuk cari kesibukan, bahkan tidur nyenyak ‘kan?
Kalau sakit gigi nggak akan bisa, seakan dunia berhenti berputar. Mau makan sakit, mau minum juga sakit, mau tidur pun nggak akan bisa tenang. Bukan cuma gigi, rasanya tuh kepala dan telinga juga ikutan sakit saking tersiksanya.
Sudah percayakan kalau lebih baik sakit hati daripada sakit gigi? Secara teori pun sebenarnya kalian sudah tau ‘kan, tapi kenapa harus tunggu sakit gigi dulu sih baru bisa ‘tobat’? Ini untuk kamu juga kok! Pokoknya, nggak enak deh!
Disadur dari :
- https://www.youthkiawaaz.com/2010/02/toothache-vs-heart-break-which-is-severe/
- https://www.neogaf.com/threads/toothache-really-is-the-worst-pain-out-there.557058/
Written By Anisya Pramesti D.I, not special but limited edition.