Mungkin kamu sudah tahu apa itu meditasi, namun apakah kamu tahu apa itu meditasi transendental?
Meditasi pertama kali dikembangkan di India ribuan tahun yang lalu, yaitu sekitar 5000-3500 SM. Meditasi membutuhkan beberapa waktu untuk menjadi populer di seluruh dunia. Tetapi, saat ini meditasi telah digunakan sebagai media terapi untuk meredakan stres, kecemasan, depresi, dan kecanduan.
Dalam beberapa tahun terakhir, meditasi juga telah diakui sebagai media yang baik untuk meningkatkan kesehatan mental.
Ketika kita memikirkan tentang meditasi, kita biasanya memikirkan tentang apa yang disebut dengan “meditasi mindfulness”. Namun selain itu, ada tujuh jenis meditasi lain yang dipraktikkan di seluruh dunia, yaitu :
- Meditasi cinta kasih
- Pemindaian tubuh atau relaksasi progresif
- Meditasi mindfulness
- Yoga kundalini
- Meditasi zen
- Meditasi transendental
Selama satu dekade terakhir, meditasi transendental telah berkembang menjadi begitu populer. Ada sekitar 5 juta orang yang melakukan meditasi transendental setiap harinya. Kamu mungkin pernah mendengar mengenai manfaat meditasi transendental dan penasaran akan semua manfaatnya.
Meditasi transendental merupakan jenis meditasi mantra yang telah diperkenalkan ke seluruh dunia pada tahun 1950 oleh Maharishi Mahesh Yogi. Beliau mengajar praktik meditasi transendental selama 40 tahun untuk menyebarkan gerakannya, menjaring semua kalangan, mulai dari politisi hingga musisi, seperti The Beatles.
Saat ini, banyak selebritas dunia seperti Jerry Seinfeld, Hugh Jackman, Ellen Degeneres, dan Howard Stern yang secara terbuka menyatakan bahwa meditasi transendental telah mengubah hidup mereka.
Bahkan sutradara film terkenal David Lynch membangun sebuah yayasan untuk membantu menyebarkan meditasi transendental ke seluruh dunia.
Beberapa nama besar tersebut tentu saja berkontribusi banyak pada keberhasilan meditasi transendental (bersamaan dengan sejumlah besar penelitian yang telah membuktikan manfaatnya), tetapi alasan untuk popularitas meditasi transendental yang begitu besar adalah kesederhanaannya.
Jika kamu sudah mencoba untuk melakukan meditasi di masa lalu, tetapi kamu tidak bisa bertahan cukup lama untuk merasakan manfaatnya, teruslah membaca.
Dalam artikel ini, Riliv akan menyoroti perbedaan utama antara meditasi mindfulness dan meditasi transendental beserta manfaatnya.
Meditasi Transendental vs Meditasi Mindfulness
Photo by Markus Spiske from Pexels
Untuk memahami keunikan dari meditasi transendental, kita perlu mengambil langkah mundur dan mencari tahu bagaimana meditasi mindfulness bekerja.
Semua tipe meditasi lainnya menggunakan mekanisme yang mirip dengan meditasi mindfulness kecuali meditasi transendental. Jadi, Riliv hanya akan menjelaskan perbedaan antara kedua jenis meditasi tersebut agar lebih sederhana ya, Dear.
Meditasi mindfulness, dalam budaya populer saat ini, mendorong penanaman kesadaran yang tidak menghakimi dan kesadaran akan momen ke momen, baik selama melakukan meditasi maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kita semua tentu mengalami banyak pikiran yang mengalihkan perhatian kita dari apa yang ada di depan mata.
Mungkin kita sedang memikirkan tugas-tugas yang harus kita lakukan, atau sekadar mendengarkan sebuah lagu yang membawa kembali ingatan-ingatan di masa lalu; bagaimanapun, kita cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di kepala daripada di momen saat ini.
Dengan meditasi mindfulness, dengan berulang kali mengembalikan kesadaran kita ke momen sekarang (misalnya fokus pada napas, bagian tubuh, atau objek) kita menjadi dapat mengamati pola pikir kita yang cemas atau depresi.
Dengan kata lain, hal ini berarti memperhatikan pikiran yang kamu miliki dan belajar untuk melepaskannya dengan mengubah fokus dari pikiran tersebut kepada sesuatu, seperti gerakan napas atau sebagainya.
Tindakan mengamati pikiran secara aktif tanpa penilaian, dan upaya untuk melepaskan pikiran-pikiran itu dengan berfokus pada tubuh, bertindak sebagai semacam latihan untuk melatih otak.
Semakin berhasil kita melakukan hal itu (baik selama meditasi dan dalam kehidupan normal), semakin kita dapat memberdayakan diri untuk membuat suatu pilihan dengan sadar daripada dikendalikan tanpa pikiran oleh pikiran negatif kita.
Untuk membantumu agar lebih memahami konsep ini, kamu dapat membayangkan pikiran kamu seperti lautan.
Di permukaan, kamu memiliki gelombang dengan ketinggian dan bentuk apa pun, tetapi jauh di lubuk hati, tidak ada yang lain selain ketenangan dan keheningan total. Di sini, pikiran kamu adalah ombaknya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu akan berenang di sekitar ombak pikiranmu dan mencoba untuk menghadapinya secara langsung.
Kadang-kadang, kamu bisa melewati mereka dan berenang, kadang-kadang kamu merasa kewalahan oleh kekuatan mereka dan akhirnya tenggelam atau merasa dikalahkan oleh kekuatan mereka.
Meditasi mindfulness seperti memiliki papan selancar yang memungkinkanmu untuk mengendarai ombak dengan mudah. Semakin banyak kamu berlatih, semakin baik kamu berselancar, dan semakin mudah bagimu untuk dapat mengelola pikiran.
Kadang-kadang, saat melalui proses ini, orang-orang pada akhirnya bisa mencapai kondisi ketenangan mental yang utuh. Keadaan ini adalah “keadaan meditasi kedua” atau transendensi. Perlu diperhatikan bahwa tujuan meditasi mindfulness bukanlah untuk mencapai kondisi ini.
Sebaliknya, tujuannya adalah untuk secara aktif melatih pikiranmu dalam melepaskan pikiran dan mengembangkan kemampuan untuk membuat pilihan dengan sadar dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang membedakan meditasi ini dengan meditasi mindfulness?
Kembali ke contoh di mana pikiranmu menjadi seperti lautan, namun kali ini bayangkan bahwa kamu memiliki kapal selam, bukan papan selancar.
Meditasi transendental adalah seperti kapal selam yang dapat dengan aman membawamu ke kedalaman pikiran, di mana ketenangan dan kedamaian berada. Sekarang, kamu mungkin penasaran, mari kita cari tahu bagaimana meditasi transendental bekerja.
Jika tujuan dari meditasi mindfulness adalah untuk melatih otak dalam kesadaran, tujuan meditasi transendental adalah untuk melampaui proses berpikir.
Jika meditasi transendental dilakukan dengan benar, dia bisa menjadi kelanjutan sederhana dan otomatis dari meditasi mindfulness. Lalu, kendaraan yang digunakan oleh meditasi ini untuk mencapai keadaan tersebut adalah mantra.
Jika kita kembali ke contoh lautan, sekarang kita telah memiliki kapal selam (mantra) kita dan dapat perlahan-lahan mencapai kedalaman lautan, di mana tidak ada yang lain selain ketenangan dan keheningan.
Di sana, kamu akan menemukan keadaan kesadaran yang tenang, di mana kamu dapat memanfaatkan sumber energi, pikiran, dan kreativitas (juga disebut ketidaksadaran kolektif oleh Carl Jung).
Ketika kita mencapai kedalaman ini, kita mengalami keadaan istirahat yang mendalam dan bahkan melepaskan stres yang paling dalam.
Manfaat dari meditasi ini akan terjadi secara spontan (tidak secara sadar) ketika kamu dapat mencapai keadaan transendensi. Mereka yang secara teratur berlatih meditasi transendental menunjukkan peningkatan mindfulness dan kelegaan yang sangat mendalam terhadap stres.
Para guru meditasi transendental menekankan fakta bahwa pikiran memiliki kecenderungan alami untuk memasuki keadaan tenang ini. Sayangnya, pikiran juga memiliki kecenderungan untuk selalu mencari apa yang menarik di sekitar kita.
Inilah sebabnya, dengan meditasi mindfulness, yang fokus pada pengamatan pikiran secara aktif, lebih sulit untuk mengandalkan otak untuk menetap dalam ketenangan yang mendalam.
Sekarang, kamu sudah mengetahui cukup banyak mengenai meditasi ini beserta manfaatnya. Selanjutnya, yuk segera dipraktikkan!
Disadur dari:
- https://www.lifehack.org/848704/how-to-do-transcendental-meditation