Meditasi untuk Anak – Sudah menjadi rahasia umum bahwa meditasi memberikan banyak manfaat untuk manusia. Meditasi bisa dilakukan oleh siapa saja dan umur berapa saja. Biasanya meditasi dilakukan oleh remaja atau orang dewasa yang membutuhkan ketenangan pikiran dan jiwa. Lalu, bagaimana dengan anak? Yuk, kita simak penjelasannya berikut!
Mengapa meditasi untuk anak diperlukan?
Bagi orang dewasa, meditasi dapat meningkatkan kesadaran dan memusatkan perhatian pada kondisi sekarang. Dengan berfokus pada kondisi saat ini, kita bisa mendapatkan ketenangan dan tidak berfikir negatif. Pada anak, meditasi juga dapat memberikan ketenangan. Meditasi akan membantu anak untuk lebih cepat tanggap pada hal-hal yang menyebabkan stress dan membantu mengontrol diri anak agar tidak tantrum. Tantrum adalah kondisi anak meluapkan emosinya secara berlebihan seperti menangis kencang, berteriak, berguling-guling dan lainnya.
Apa saja manfaat meditasi untuk anak?
Photo by Annie Spratt on Unsplash
Anak-anak jaman sekarang hidup berdampingan dengan gadget dan teknologi. Tidak jarang anak menjadi ketergantungan dengan teknologi dan melupakan keadaan sekelilingnya. Dengan meditasi, anak akan diajarkan untuk tidak terlalu berfokus pada teknologi. Jika sudah menjadi kebiasaan, anak dapat mengubah perhatian mereka dari teknologi ke hal-hal positif lain dengan lebih mudah.
Selain itu, salah satu permasalahan tidur yang bisa muncul pada anak adalah belum tidur saat jam malam sehingga dapat mengganggu aktivitasnya di esok hari. Dengan meditasi, anak akan lebih tenang sehingga dapat membantu mereka tidur lebih lelap.
Beda umur, beda cara bermeditasi bagi anak
Anak tentu saja belum mengerti apa itu meditasi dan lebih memilih bermain daripada menenangkan pikiran. Namun sisi positifnya, anak memiliki rasa penasaran yang lebih terhadap suatu hal yang baru.
Meditasi yang merupakan hal baru bagi anak dapat menarik perhatian anak untuk mencobanya. Tugas orangtua adalah memberi contoh, mengajak, dan mendorong anak untuk melakukan meditasi dengan cara yang menyenangkan. Pada anak bayi atau batita, anak dapat diajarkan meditasi dengan memberikan stimulus-stimulus tertentu pada anak.
Orangtua dapat berkomunikasi dengan anak mengenai hal-hal yang membuat anak bahagia. Dalam meditasi, orangtua juga dapat menuntun anak untuk menyentuh serta memahami tubuhnya. Kemudian ajak anak untuk memikirkan atau membayangkan hal-hal yang membuatnya tidak bahagia dan dimana dia merasakannya. Untuk mengatasi perasaan tidak menyenangkan tersebut, anak dapat diajari menarik nafas panjang untuk menenangkan diri. Dengan begitu, anak dapat belajar membedakan stimulus-stimulus yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, serta mengetahui bagaimana cara meresponnya.
Kamu bisa mulai berlatih meditasi online bersama aplikasi meditasi Riliv, lho. Riliv memiliki layanan meditasi mandiri yang bisa diakses kapanpun kamu mau. Dengan 9 topik meditasi, kamu bisa memilih meditasi mana yang paling kamu butuhkan. Jika kamu sudah terbiasa melakukan meditasi, maka anak secara tidak langsung juga dapat mencontoh perilakumu dan ikut bermeditasi.
Kamu juga harus ingat ya, jangan paksa anak untuk melakukan meditasi. Jika kamu memaksannya secara berlebihan, anak justru akan menunjukan sikap bertahan dan enggan melakukannya. Ajak dengan kasih sayang dan cara yang menyenangkan. Tunjukkan juga bahwa meditasi merupakan aktivitas yang menggembirakan dan memberikan efek yang positif.
Disadur dari:
- https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/behavioral/meditation-for-kids-a-beginner-s-guide/
- https://mindworks.org/blog/meditation-for-children/
Artikel ini ditulis oleh Tazakka Putri Oktoji dan disponsori oleh Indika Foundation.
Baca juga:
Cara Menghadapi Tekanan Kerja: Tips Mudah Bagi HR!
Cara Meningkatkan Self Love: Rahasia Kebahagiaan Banyak Orang