Ketika mendengar kata pernikahan, biasanya yang terlintas di benak adalah sesuatu yang berkaitan dengan kebahagiaan seseorang melepas masa lajang. Namun, tahukah kalian bahwa ada orang yang menghindari pernikahan karena trauma menikah?
Trauma adalah suatu respon psikologis seseorang terhadap suatu peristiwa traumatis yang mengganggu dan menyulitkan, yang tidak dapat diatasi oleh seseoran, dan kemudian menyebabkan perasaan tidak berdaya, trauma menikah adalah salah satunya. Mereka memiliki rasa cemas yang berlebihan terhadap pernikahan.
Seseorang yang mengalami trauma menikah mengalami pengalaman traumatis yang berhubungan dengan pernikahan, misalnya perceraian, kekerasan dalam rumah tangga atau pengalaman tidak langsung dari orang terdekat yang mengalami kegagalan dalam berumah tangga.
Tentu saja trauma ini harus ditangani. Dalam menangani trauma ini, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan. Mari simak cara mengatasi trauma menikah yang akan Riliv bahas di bawah ini!
1. Cari tahu apa penyebab trauma menikah
Trauma pasti memiliki penyebab, yaitu pengalaman traumatis. Pengalaman ini dapat dialami secara langsung atau tidak langsung.
Secara langsung yaitu ketika seseorang mengalami perceraian atau kekerasan dalam rumah tangga. Sedangkan tidak langsung yaitu ketika seseorang melihat orang terdekatnya (misalnya ibu) mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Nah, jika kamu mengalami trauma menikah, coba cari tahu apa penyebab traumamu. Jika kamu merasa kesulitan mengenang pengalaman traumatis itu, tidak apa-apa. Ingatlah perlahan.
2. Terimalah kondisimu, dan yakin bahwa kamu pasti bisa sembuh
Tidak apa-apa bagi seseorang melakukan kesalahan, begitu kamu yang mengalami trauma ini. Kamu harus mencoba menerima kondisimu saat ini, dan sadar betul kamu mengalami trauma. Kemudian, yakinlah bahwa kamu dapat sembuh dari trauma itu.
Menerima suatu kondisi yang tidak diinginkan terkadang memang terasa sulit, tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan.
3. Tidak ada hubungan yang sempurna
Tidak ada hubungan yang sempurna. Bahkan hubungan yang terlihat sempurna pun, mungkin memiliki duri di dalamnya. Jadi, tidak apa-apa jika kamu mengalami pengalaman tidak menyenangkan itu, kamu tidak sendiri.
Kamu tidak harus terbelenggu oleh ingatan tentang pengalaman traumatis itu. Terima dan lepaskan perlahan. Yakinlah bahwa kamu dapat sembuh darinya.
4. Lihat sisi positif dari trauma menikah dan belajarlah dari pengalaman itu
Pengalaman adalah guru terbaik. Petiklah pelajaran dari apa yang telah kamu alami di masa lalu. Pasti ada sisi positif darinya, dan kamu perlu mencarinya.
Dengan kamu menemukan sisi positif dari suatu pengalaman menyakitkan, akan memudahkanmu menerima kondisimu atau mungkin mensyukuri kondisimu saat ini.
5. Kelilingi dirimu dengan orang-orang baik
Kamu tidak sendiri. Dari sekian juta orang di muka bumi ini, pasti ada yang dapat memahami kondisimu. Kelilingi dirimu dengan orang-orang baik yang dapat mengerti kondisimu saat ini.
Mungkin kamu juga dapat bergabung pada suatu komunitas penyintas trauma. Mereka dapat menjadi social support untukmu yang akan semakin menyadarkanmu bahwa kamu tidak sendiri. Melalui mereka pula, kamu dapat belajar tentang bagaimana mengatasi trauma.
6. Komunikasikan trauma menikah yang kamu alami ke orang terdekat
Jangan pernah ragu menceritakan apa yang kamu alami pada orang terdekat. Dengan bercerita, kamu dapat merasa lebih nyaman dan lega.
7. Maafkan dan cobalah untuk move on
Memaafkan memang tidak selalu mudah. Terlebih memaafkan orang yang membuatmu trauma. Perlahan, cobalah untuk memaafkannya. Selalu ingat bahwa setiap orang dapat melakukan kesalahan.
Dan jangan lupa untuk memaafkan dirimu sendiri pula. Katakan pada dirimu,
“Tidak apa-apa melakukan kesalahan pada masa lalu, saat ini aku tidak boleh mengulanginya”
8. Konsultasikan trauma menikah yang kamu alami kepada ahli
Apabila kamu merasa traumamu menganggu aktivitas sehari-hari, atau membuatmu kesulitan menerima kejadian traumatis yang pernah kamu alami, jangan pernah ragu untuk mengkonsultasikannya kepada psikolog ahli ya.
Mereka akan memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat melalui psikoterapi atau penanganan lainnya.
Nah, segitu dulu tips dan cara mengatasi trauma menikah. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami trauma ini, ayo perlahan coba atasi dan jangan sampai trauma tersebut semakin parah.
Have a nice day!
Disadur dari:
- Hutchinson, E. (2018, April 19). How Long Will It Take My Spouse to Heal from My Betrayal? Retrieved September 9, 2019, from Covenant Eyes: https://www.covenanteyes.com/2018/04/19/how-long-will-it-take-my-spouse-to-heal-from-my-betrayal/
- Taibbi, R. (2016, January 22). 3 Things to Do After Relationship Trauma. Retrieved September 9, 2019, from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/fixing-families/201601/3-things-do-after-relationship-trauma
Written by Syarifah Muadzah, seorang mahasiswa psikologi yang sedang berusaha untuk lulus tepat waktu.