Memang bukan hal yang mudah saat berhadapan dengan seorang teman atau keluarga yang sedang merasa tertekan dan tidak baik-baik saja—atau yang biasanya lebih ringkas disebut dengan istilah ‘sedang stres’. Sering kali, kita malah bingung bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi mereka. Berikut 6 tips yang dapat kamu aplikasikan dalam menghadapi orang stres dengan tepat!
Mendengarkan adalah kunci utama dalam menghadapi orang stres
Photo by Andrea Piacquadio from Pexels
First thing first, kamu tidak akan pernah bisa merespons dengan baik tanpa mendengarkan terlebih dahulu. Terkadang, yang dibutuhkan oleh orang-orang yang sedang merasa kacau dan tertekan sama sekali tidak muluk-muluk—mereka hanya butuh didengarkan!
Cobalah untuk mendengarkan mereka dari awal hingga akhir cerita. Pastikan dirimu benar-benar hadir di sampingnya dan menyimak, ya—be present. Berikan juga mereka sinyal bahwa kamu memang benar-benar sedang mendengarkan, misalnya dengan menjaga kontak mata dan sesekali mengangguk kecil.
Ketulusan yang kamu tunjukkan sangat besar pengaruhnya dalam menghadapi orang stres
Orang yang sedang berada dalam fase stres akan merasa sedikit lebih baik dengan mengetahui bahwa ada orang lain yang sungguh-sungguh bersedia menemani, mendukung, atau membantu mereka—hal inilah yang biasa kita sebut dengan istilah ketulusan.
Kamu dapat selalu menunjukkan ketulusanmu dari hal-hal terkecil sekalipun. Cobalah memulainya dari memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti, “Kamu nggak apa-apa?”, “Kamu mau cerita?”, atau, “Ada yang bisa kubantu?”.
Untuk menghadapi orang stres, kamu juga perlu membantu mereka menyadari keadaannya
Photo by Anna Shvets from Pexels
Terkadang, orang-orang yang sedang berada dalam fase stres bahkan tidak menyadari dan menerima keadaan mereka sebagaimana adanya. Saat kamu berhadapan dengan seseorang yang jelas-jelas sedang terlihat tidak baik-baik saja namun selalu menyangkal dengan seruan “I’m okay!”—kamu dapat mulai membantunya dari titik ini.
Kamu dapat memulai dengan mengingatkannya bahwa tidak ada yang salah untuk merasa tertekan, kacau, atau lelah sewaktu-waktu. Stres adalah respon yang normal atas suatu kejadian yang tidak normal atau ‘tidak baik-baik saja’ bagi orang yang bersangkutan—maka dari itu, stres merupakan sesuatu yang sangat wajar untuk dialami oleh setiap manusia.
Kata-kata yang keluar dari mulutmu punya dampak besar, maka berhati-hatilah!
Ada pepatah yang mengatakan bahwa mulutmu adalah harimaumu. Pernyataan ini sangat valid, lho—terutama saat kamu sedang berhadapan dengan orang yang sedang berada dalam fase stres. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam keadaan stres, biasanya gejolak emosi juga cenderung lebih sensitif.
Maka dari itu, saat menanggapi dan menghadapi orang stres diperlukan kehati-hatian yang ekstra dalam berucap. Hindari mengucapkan hal-hal yang memberikan kesan bahwa kamu menyepelekan permasalahannya—misalnya, “Ah, masalahmu belum ada apa-apanya dibandingkan punyaku!”.
Selain itu, pastikan bahwa ucapan-ucapan baik yang sebenarnya kamu maksudkan untuk menyemangatinya bukanlah bentuk dari toxic positivity, ya—misalnya, “Kamu kurang bersyukur, tahu. Coba deh lebih banyak bersyukur, aku yakin kamu pasti akan baik-baik aja kok!”.
Dalam menghadapi orang stres, ajakan untuk melakukan kegiatan relaksasi bisa juga membantu
Ada banyak jenis teknik relaksasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres, lho. Menulis jurnal, melakukan latihan pernapasan, dan bermeditasi merupakan beberapa di antaranya.
Tidak jarang jika seseorang sekadar diberikan rekomendasi atau saran untuk melakukan ini dan itu, hanya akan ditanggapi sebagai angin lalu. Untuk memastikan bahwa kamu benar-benar membantu orang yang sedang stres untuk merasa lebih baik, kamu dapat mengajaknya untuk melakukan dan mempraktikkan hal-hal tersebut langsung bersamamu!
Misalnya, jika kamu hendak mengajak temanmu yang sedang terjebak dalam fase stres untuk bermeditasi bersama denganmu, aplikasi Riliv selalu siap membantu! Dengan berbagai panduan meditasi yang tersedia di dalamnya, kamu dan temanmu dapat bermeditasi di mana pun dan kapan pun!
Dukung mereka untuk mencari bantuan profesional jika dibutuhkan
Photo by Polina Zimmerman from Pexels
Jika kamu mulai melihat dan mengidentifikasi tanda-tanda bahwa permasalahan yang sedang dihadapi oleh seseorang sudah bukan lagi sesuatu yang dapat ia tangani sendiri, jangan ragu mendukungnya untuk mencari bantuan dari tenaga profesional.
Mungkin tidak semua orang akan merasa nyaman untuk bercerita dan berkonsultasi mengenai masalah-masalah yang sedang dihadapi dengan orang asing secara tatap muka langsung. Melalui aplikasi Riliv, setiap orang dapat mendapatkan layanan konseling daring dengan psikolog-psikolog yang sepenuhnya terpercaya dan tersertifikasi.
Nah, kini saatnya kamu mencoba mengaplikasikan tips-tips di atas saat sedang berhadapan dengan teman, keluarga, atau orang lain yang sedang stres. Tidak perlu lagi bingung harus berbuat apa—ingat, kamu dapat selalu membuat orang lain merasa sedikit lebih baik bahkan dengan hal terkecil sekalipun! Selamat menebarkan kebaikan, Dear!
Disadur dari:
- CABA. (TT). “7 ways to help someone who is stressed”. Dilansir dari https://www.caba.org.uk/help-and-guides/information/7-ways-help-someone-who-stressed
- Tetrault, S. (2020). “16 Helpful Things to Say to Someone Experiencing Stress”. Dilansir dari https://www.joincake.com/blog/what-to-say-to-someone-who-is-stressed/