Ditulis oleh Yogie Andreas. Disunting oleh Adismara Putri Pradiri, S.Psi., kandidat psikolog klinis Universitas Airlangga.
Menolong diri sendiri– Jordan Peterson dalam bukunya yang berjudul 12 Rules for Life: An Antidote to Chaos (2018) mengatakan bahwa kita seharusnya memperlakukan diri kita layaknya seseorang yang wajib kita tolong (treat yourself like someone you are responsible for helping).
Kita rajin mengingatkan orang lain untuk minum obat ketika mereka sakit. Kita begitu telaten menanyakan kabar dan mengunjungi sahabat kita ketika mereka sedang dirawat di rumah sakit.
Tapi, apakah kita melakukan hal itu pada diri kita sendiri? Sudahkah kalian menelisik diri? Sudahkah kalian menolong diri sendiri selama ini?
Kita kadang menunda minum obat bahkan menunda mengunjungi dokter. Kita jarang membelikan makanan yang sehat pada diri sendiri seperti kita memberikannya untuk orang lain saat mereka sakit.
Kita membangun kepekaan untuk orang lain, tapi tidak untuk diri sendiri.
Alangkah baiknya kita mengambil jeda waktu untuk belajar menolong diri sendiri, dimulai dari menerima diri sendiri terlebih dahulu.
Mengenal Self Help, Langkah Mandiri untuk Pertolongan Pertama
Pertolongan diri sendiri secara mandiri atau self help bukan hanya berlaku saat mengalami masalah besar, tetapi juga membantu kamu mencapai tujuan juga, lo.
Secara kontemporer, istilah ini dapat berarti aksi dan intervensi yang dapat dilakukan seseorang secara mandiri atau melalui panduan tertulis.
Self help bisa membantu kamu untuk mencapai tujuan dan juga mengurainya menjadi beberapa to do list kecil yang bisa menciptakan rutinitas sehat untukmu!
Prinsip Dasar Self Help Pada Diri Sendiri
Memulai sebuah perubahan itu sangat sulit, apalagi mempertahankannya!
Self help muncul didasari dari keinginan diri sendiri untuk berubah atau mencapai sebuah tujuan hidup yang lebih baik.
Hal ini juga diikuti dengan lingkungan yang tepat dan juga sumber daya yang cukup agar kamu bisa terus berbuat baik pada dirimu sendiri.
Tentunya, kamu juga harus menerapkan self care yang baik juga, ya! Seperti tidur yang baik, makanan yang sehat, olahraga fisik yang cukup.
Pentingnya Berbuat Baik Pada Dirimu Sendiri
Self help akan sangat membantu menciptakan kebiasaan baik yang dapat menurunkan risiko seperti kecemasan. Kamu bisa melakukan seperti mindfulness dengan meditasi atau visualisasi secara mudah dengan mandiri.
Selain itu, self help akan membantu meningkatkan self awareness sehingga kamu akan menyadari kondisi tubuh dan kesehatan mentalmu.
Jika kamu tidak bisa menghadapinya sendiri, kamu bisa segera mencari bantuan profesional.
1. Berbuat baik pada diri sendiri

Kita boleh merasakan berbagai emosi negatif atas sebuah situasi negatif yang menimpa. Emosi itu valid adanya dan mengabaikannya justru menyakiti kita lebih dalam.
Berbuat baik pada diri sendiri adalah mendatangkan berbagai macam hal positif dalam hidup kita. Jika bercerita dengan sahabat membuatmu bahagia, maka lakukanlah. Jika menulis, mendengarkan musik dan bermeditasi membuatmu bahagia, maka lakukanlah.
Apa pun kebiasaan yang mendatangkan kebahagiaan, jangan ragu untuk dilakukan. Melakukan kegiatan positif merupakan tindakan menolong diri sendiri.
Jika kita sering memberikan dukungan emosional kepada orang lain ketika mereka gagal, kita juga bisa melakukannya pada diri sendiri. Kamu boleh memiliki ‘mantra’ untuk diri sendiri ketika sedih, marah, ataupun kecewa.
Mantra adalah kalimat yang mendatangkan optimisme dalam hidup. Mantra bisa berupa quotes atau pesan dari orang-orang yang mencintaimu.
Katakan dan tulis semua hal baik untuk dirimu agar kamu bisa bangkit dan ceria. Kadang kita lupa betapa berharganya diri kita.
2. Bersinergi dengan lingkungan
Kegagalan membuat kita merasa frustasi. Kita seolah merasa tidak berdaya. Kita mulai menyesali semua yang terjadi.
Kamu bukan satu-satunya manusia yang merasakan kegagalan di muka bumi ini. Berapa banyak kamu menyaksikan dan merasakan kegagalan yang menimpa orang lain? Berapa banyak kamu mendengar cerita orang sukses tentang kegagalannya?
Setiap orang memiliki peluang untuk gagal. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Belajarlah dari cara orang sukses bangkit dari kegagalan. Temukan cara efektif untuk menolong diri sendiri bangkit dari kegagalan.
Kesuksesan tidak tentang hal yang besar. Ketika sahabatmu berhenti melakukan kebiasaan buruk ataupun anggota keluarga yang mulai memaafkan orang lain, bahkan, berani meminta maaf.
Kamu akan menyadari bahwa kamu juga memiliki peranan penting selama proses mereka mencintai diri sendiri.
Sudah saatnya untukmu menolong diri sendiri dengan melakukan kebiasaan yang baik.
3. Menerima kekurangan diri
Kita bukan makhluk yang sempurna. Kita bisa mencintai pasangan kita termasuk kelebihan dan kekurangan mereka, tapi bagaimana dengan kekurangan kita sendiri?
Kita bisa menghadirkan cinta yang sempurna untuk orang lain, tapi sulit untuk kita sendiri. Jika ini terjadi padamu, sudah saatnya kamu menolong diri sendiri dengan menerima diri sendiri terlebih dahulu.
Menerima diri sendiri bukanlah tugas orang lain. Semakin kita menuntut orang lain untuk menerima kita justru membuat kita haus akan pengakuan. Kita akan merasa tidak dicintai selamanya.
Menerima cinta dari orang lain tidak membuat kia utuh. Kita harus menjadi pribadi yang utuh terlebih dahulu, lalu bisa mencintai orang lain.
Kita menolong diri sendiri dahulu, kemudian menolong orang lain.
4. Membantu orang lain setelah berhasil menolong diri sendiri

Setelah kita berhasil membantu diri sendiri, kita bisa membantu orang lain. Membantu orang lain mengasah simpati dan empati dalam diri. Apresiasi dari orang yang kita bantu membuat kita memahami diri kita lebih jauh.
Kita juga sadar bahwa kita berharga di mata orang lain.
Hapuskan ketakutan untuk mencari bantuan dengan memanfaatkan Riliv Konseling. Mencari bantuan psikolog atau tenaga kesehatan mental profesional adalah salah satu cara yang baik untuk menolong diri sendiri.
Referensi:
- Psychology Today. Self-Help. https://www.psychologytoday.com/intl/basics/self-help
- Chen, S. (2018). Give Yourself a Break: The Power of Self-Compassion. hbr.org
- Neff, K. (2021). Three Elements of Self-Compassion. self-compassion.org
- Peterson, J. B. (2018). 12 rules for life: An antidote to chaos. Penguin UK
- Rafisna, Z. (2020). Membangun Self Compassion dalam Diri. yayasanpulih.org
Baca Juga:
5 Rekomendasi Film untuk Bangkitkan Self-love Kala Self-Quarantine