Menjadi seorang ibu menjadi impian setiap wanita. Menantikan kelahiran sang buah hati adalah hari yang sangat dinantikan. Bagi wanita, rasanya lengkap sudah untuk menjadikannya wanita seutuhnya. Tapi, kasus yang terjadi beberapa waktu lalu terasa sangat pilu. Seorang ibu meminumkan air segalon pada bayinya yang baru berusia 2,5 bulan. Dear, kira-kira kenapa ya hal itu bisa terjadi? Sebelum kamu berpikir negatif dan menghakiminya sebagai ibu yang tidak baik, kita pelajari yuk jenis stres yang sering dialami ibu muda, baby blues. Apa penyebab baby blues dan apa bedanya dengan postpartum depression?
Baby blues dan postpartum depression, apa bedanya?
Mayoritas ibu umumnya mengalami gejala baby blues setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena perubahan hormon yang dikombinasikan dengan stres, kurang tidur, dan kelelahan. Seorang ibu baru, bisa menjadi sangat emosional, mudah menangis, dan kewalahan.
Baby blues biasanya terjadi 2-3 hari setelah melahirkan dan dapat bertahan hingga 2 minggu. Ini sangat normal terjadi, dan biasanya akan pergi sendiri tanpa memerlukan perawatan khusus. Tapi jika gejalanya tidak hilang dan memburuk, ibu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter karena kemungkinan ibu menderita postpartum depression.
Apa penyebab baby blues?
1. Kelelahan mengurus bayi
Mengurus bayi yang baru lahir membuat ibu menjadi kurang tidur. Bayi menangis tengah malam, harus bangun beberapa jam sekali untuk menyusui, padahal tubuh sangat lelah. Saking lelahnya, ibu bisa merasa sangat kesulitan menangani masalah kecil dan merasa khawatir tidak bisa mengurus buah hatinya dengan baik.
2. Kurangnya bantuan dari orang-orang terdekat
Sebelum punya anak, ibu punya banyak me-time. Tapi saat ini, ada bayi mungil yang selalu membutuhkannya. Mulai dari mengganti popok, menyusui, mandi, semuanya membutuhkan bantuan ibu.
Sebagai ibu baru yang belum berpengalaman, ibu sangat membutuhkan bantuan. Minimnya bantuan dari orang-orang terdekat, seperti suami dan keluarga, bisa membuat ibu sangat rapuh secara emosional dan lelah berlebihan.
3. Perubahan bentuk tubuh yang signifikan
Kamu naik berapa kilo? atau Kok nggak kurus-kurus sih?
Pertanyaan-pertanyaan seperti di atas bisa sangat menyakitkan bagi ibu. Sudah berjuang keras mengandung, mempertaruhkan nyawa saat melahirkan, masih dikomentari pula setelah melahirkan. Keadaan tersebut memperburuk kondisi psikologis ibu. Membuatnya merasa tidak menarik lagi pasca persalinan.
Dear, menjadi ibu tidaklah mudah. Banyak perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan. Kalau ada teman atau keluargamu yang baru saja melahirkan dan not feeling well, jangan menghakimi mereka ya. Yang mereka butuhkan adalah bantuan dan dukunganmu. Wanita yang sudah puluhan tahun menjadi ibu pun, masih bisa membuat kesalahan. Apalagi ibu baru kan?
Kalau ibu butuh bantuan, tidak ada salahnya untuk mengkonsultasikannya ke psikolog, Dear!
Disadur dari:
- https://www.helpguide.org/articles/depression/postpartum-depression-and-the-baby-blues.htm
- https://www.marchofdimes.org/pregnancy/baby-blues-after-pregnancy.aspx
- https://americanpregnancy.org/first-year-of-life/baby-blues/
Ditulis oleh Ayu Yuni Afifah.