Permasalahan Keluarga – Setiap anggota keluarga pasti selalu ingin keluarganya adem ayem tanpa masalah, bukan? Namun kenyataannya, terkadang beberapa permasalahan keluarga datang begitu saja dan tidak dapat dihindari. Lalu, apa saja sih permasalahan keluarga yang biasanya terjadi?
Persoalan finansial menjadi permasalahan keluarga paling umum
Masalah finansial bisa dimulai dari berbagai bentuk. Permasalahan bisa berupa ketika Ibu/Ayah merasa bahwa pendapatan keluarga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan anak dan orang tua, bisa juga berupa pasangan yang menganggap gaji pasangannya terlalu kecil, sampai kepada prasangka bahwa pasangannya boros dalam membelanjakan barang.
Permasalahan keluarga terkait karir
Di zaman kesetaraan gender diperjuangkan, wanita bekerja tidak lagi dipandang aneh dalam masyarakat. Dalam pernikahan, konflik tentang ‘siapa yang bekerja, siapa yang di rumah’ kerap terjadi.
Bagi keluarga yang terbuka dengan konsep ini, persoalan karir mungkin tidak dianggap sebagai permasalahan keluarga. Namun, jika keluargamu tidak fleksibel dan menganut sistem patriarki yang cukup kuat, kamu harus berhati-hati.
Bagi mereka, konsep ‘ibu bertugas di dapur’ dianggap paling ideal. Selain itu, persoalan karir juga bisa berupa suami yang merasa minder karena pekerjaan istrinya menghasilkan gaji yang lebih tinggi dibanding gajinya.
Persoalan kebiasaan pasangan
Pernahkah kamu mengetahui pasangan yang sering mengeluh tentang kebiasaan suami/istrinya? Biasanya, kebiasaan itu disembunyikan sehingga tidak diketahui selama pacaran. Tak jarang, masa berumah tangga bisa menjadi tempat untuk menyesuaikan kebiasaan pasangan.
Ada yang berhasil melewati, ada pula yang semakin gerah. Kebiasaan mungkin terlihat sepele, tapi coba bayangkan apa yang harus dialami oleh seseorang jika harus menghadapi kebiasaan pasangan yang tidak bisa berubah setelah berulang kali diberitahu?
Persoalan pandangan
Untuk membuat keluarga tetap bergerak stabil, dibutuhkan kesamaan pandangan antar anggota keluarga. Contohnya saja ketika kamu dan pasangan telah memiliki anak. Kamu ingin gaya pengasuhan yang fleksibel dengan alasan a, b, dan c, tapi pasangan kekeh mau membesarkan dengan gaya otoriter karena ia menganggap dirinya yang sukses sekarang adalah hasil didikan orang tua yang keras.
Kalau sudah begini, kalian tak bisa memutuskan untuk tetap pada pilihan masing-masing, karena dampaknya tidak akan baik ke anak. Di keluarga lain, ada juga pasangan yang berselisih karena perbedaan budaya dan agama.
Permasalahan keluarga besar
Pernah mencurigai bahwa kakak sepupu iparmu tidak menyukaimu? Atau absennya tante dari pasanganmu dari setiap acara yang kamu buat, menambah asumsi bahwa ia tak menyukaimu? Pengalaman-pengalaman ini terbilang wajar, apalagi di Indonesia.
Di Indonesia, menikahi pasangan berarti sepaket dengan menikahi keluarga. Jadi, perasaan tidak diterima di keluarga pasangan tentu menyakitkan.
Dari berbagai persoalan tersebut, mana yang pernah kamu alami?
Pemicu mayoritas permasalahan keluarga berasal dari kurangnya komunikasi antar keluarga. Penyebab lain bisa berasal dari stres yang dialami oleh anggota keluarga secara pribadi, seperti anak yang mengalami bullying, atau usaha orang tua yang sedang krisis.
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari permasalahan diantaranya adalah dengan mengenali perilaku mereka saat tidak ada masalah, yang biasa mereka tunjukkan sehari-hari, dan ketika ada masalah. Sehingga ketika adikmu tiba-tiba selalu mengurung diri di kamar, kamu bisa curiga.
Nah, kalau berbagai upaya rasanya sudah kamu lakukan tapi tak ada perubahan yang terlihat, kamu bisa melakukan konsultasi psikologi dengan psikolog melalui aplikasi konseling online Riliv ya! Semangat!
Disadur dari:
- http://lifestyleprowess.com/common-family-problems/
- https://www.lifeline.org.au/get-help/topics/family-relationship-problems
Ditulis oleh Elvira Linda Sihotang.
Baca juga:
Sertakan Karir dalam Planning Hidup, Ini Caranya!