Psikolog pernikahan – Rumah tangga tidak selamanya senang-senang. Seiring dengan bertambahnya usia pernikahan, rasa bosan hidup bersamanya membuatmu merasa menyesali pernikahan. Belum lagi melihat sifat-sifat terpendamnya yang mulai terkuak satu persatu, bikin pusing!
Tenang! Ini bukan akhirnya. Selalu ada jalan keluar dari setiap masalah, begitu pula dengan masalah dalam pernikahanmu. Memang tidak mudah mencairkan kembali suasana pernikahan yang sudah redup, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa mengembalikan keadaan seperti sediakala.
Kamu tidak sendiri, sebab ada psikolog pernikahan di sisimu.
Psikolog pernikahan, apa tugasnya?
Psikolog pernikahan bertugas membantumu mengembalikan keharmonisan pernikahan, dan mengatasi masalah dalam rumah tangga. Semua tujuan itu direalisasikan dalam berbagai cara, misalnya konseling.
Kapan harus ke psikolog pernikahan?
Ada 5 kondisi pernikahan yang menjadi tanda bahwa kamu harus segera mengunjungi psikolog pernikahan. Apa saja, ya?
1. Kamu dan pasangan sering bertengkar
Jika kamu dan pasanganmu terlalu sering bertengkar, waspadalah. Pertengkaran yang terlalu sering menandakan ada yang tidak beres dalam rumah tanggamu.
Melakukan konsultasi dengan psikolog adalah hal wajib jika rumah tanggamu penuh pertengkaran. Bersama dengan psikolog, kamu dan pasangan akan mencari tahu akar masalah serta belajar memahami satu sama lain dan manajemen konflik.
2. Tanpa disadari, kamu semakin menjauh dari pasangan
Ada kalanya kamu berpikir hubunganmu dengannya kelihatan baik-baik saja. Sebab, tidak ada pertengkaran yang terjadi. Adem ayem, katanya sih begitu. Namun, kamu harus menyadari aspek lain yang nggak kalah pentingnya dari hubungan, yaitu kualitas komunikasi. Kualitas komunikasi yang baik dapat mendukung kualitas hubungan dalam pernikahan.
Coba kaji lagi, yuk! Bagaimana komunikasimu dengannya selama ini? Apakah kamu sudah lama tidak berbincang dari hati ke hati dengannya? Apakah tanpa sadar kamu jadi menjauh darinya? Saat masalah dalamm komunikasi terjadi, segeralah hubungi psikolog, ya!
3. Kamu tak lagi merasa sayang padanya
Riset membuktikan bahwa menghabiskan waktu bersama pasangan dapat meningkatkan kualitas hubungan pernikahan. Namun, seberapa sering kamu merasa bosan setelah hidup bertahun-tahun dengannya? Kebosanan itu sebetulnya hal yang wajar. Kehidupan pernikahan yang jauh berbeda, bahkan lebih berat, dibandingkan saat masih pacaran membuatmu sulit menemukan passion atau gairah yang serupa.
Tapi, apakah itu benar? Belum tentu. Bisa saja perasaan cinta itu terkubur oleh rutinitas harian yang membosankan. Jika kamu merasakan kebosanan ini, psikolog pernikahan bisa membantumu menemukan kembali passion itu. Dengan demikian, kamu bisa kembali lengket dengan pasangan.
4. Saat terjadi kekerasan dalam rumah tangga
Mengunjungi psikolog pernikahan tak harus dilakukan berdua. Kamu bisa mengunjunginya sendiri, terlebih jika masalah rumah tanggamu terancam karena kasus KDRT. Melapor ke pihak berwajib karena KDRT itu nggak mudah, lho! Sering kali korban KDRT tidak tega melakukannya karena takut di-judge oleh orang lain atau takut akan memutus pernikahan, padahal nyatanya mereka merasa tersakiti oleh perilaku pasangannya. Kalau kamu butuh dukungan dan saran, psikolog bisa menyediakannya untukmu dengan senang hati.
Namun, psikolog pernikahan juga tak melulu bisa membantu mempertahankan rumah tangga ketika kekerasan atau ketidakadilan rumah tangga terjadi. Jika sudah tak memungkinkan lagi ditangani, berpisah bisa menjadi solusi terbaik.
5. Kamu butuh pihak netral untuk menangani masalah rumah tangga
Terkadang masalah rumah tangga antara kamu dan pasangan bisa jadi nggak selesai selesai karena kalian berdua sudah sulit berpikir jernih. Di saat itulah kalian butuh pihak netral untuk menengahi permasalahan yang terjadi antara kamu dan pasangan. Psikolog pernikahan bisa melakukannya untukmu. Psikolog akan memberikan pandangan netral yang tidak berpihak ke suami maupun istri. Dengan pandangan netral tersebut, barulah masalah bisa diatasi.
Kamu dan pasangan sibuk? Coba psikolog online!
Masalahnya, kamu dan pasangan punya kesibukan masing-masing yang membuat kalian tidak bisa menemui psikolog pernikahan secara langsung.
Namun, sibuk bukan alasan. Sekarang, kamu dan pasangan bisa menggunakan layanan psikolog online yang disediakan oleh aplikasi konseling online Riliv. Mudah dan praktis, masalah rumah tanggamu bisa diselesaikan lewat konsultasi psikologi online.
Referensi:
Hogan, J. N., Crenshaw, A. O., Baucom, K. J. W., & Baucom, B. R. W. (2021). Time Spent Together in Intimate Relationships: Implications for Relationship Functioning. Contemporary family therapy, 43(3), 226–233. https://doi.org/10.1007/s10591-020-09562-6
Lavner, J. A., Karney, B. R., & Bradbury, T. N. (2016). Does Couples’ Communication Predict Marital Satisfaction, or Does Marital Satisfaction Predict Communication?. Journal of marriage and the family, 78(3), 680–694. https://doi.org/10.1111/jomf.12301
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Editor oleh Neraca Cinta D