Punya Teman Asperger – Punya teman asperger tidaklah sesulit yang kamu bayangkan. Asperger’s Syndrome (AS) adalah jenis gangguan spektrum autisme. Dokter tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan sindrom ini. Gangguan neurologis yang melibatkan komunikasi dan gangguan sosial.
Anak-anak dengan SA kesulitan memahami isyarat nonverbal dan bahasa tubuh, dan mereka sering terpaku pada satu bidang yang diminati.
Penderita SA mungkin memiliki IQ tinggi dan tidak memiliki gangguan belajar, menciptakan tantangan untuk lingkungan belajar yang cocok.
Nah jika kamu punya teman asperger, Yuk simak cara berteman dengannya atau cara menghadapinya!
1. Memahami sensor yang berlebihan
Anak-anak dengan SA memiliki sistem sensorik sensitif. Apa pun dapat memicu sensor yang berlebihan. Dari suara keras hingga cahaya terang atau terlalu banyak orang berbicara di dalam ruangan.
Anak-anak dengan SA dapat menutup diri dalam situasi ini atau merangsang diri sendiri untuk menenangkan diri. Stimulasi diri umumnya dikenal sebagai “stimming,” dapat berkisar dari goyang hingga mengepak tangan.
Penderita AS merasa lega ketika melakukan stimming, yang dapat membantunya mengelola stres dan kecemasan dari kelebihan sensorik.
2. Gunakan struktur untuk kemudahanmu
Semua anak mendapat manfaat dari struktur dan rutinitas dalam kehidupan mereka dan anak-anak dengan SA tidak terkecuali. Stres karena perubahan atau peristiwa yang tidak terduga dapat menyebabkan kecemasan bagi banyak anak dengan AS dan memicu kehancuran.
Mengikuti jadwal memungkinkan mereka untuk memahami apa yang akan terjadi. Struktur dapat memungkinkan orang tua untuk bekerja selama waktu istirahat, yang memungkinkan anak mereka dengan AS berkesempatan untuk pulih setelah periode sensorik yang berlebihan.
3. Berikan lingkungan belajar terbaik jika kamu punya teman asperger
Mengingat tantangan memiliki anak dengan AS, menyediakan lingkungan belajar yang tepat sangat penting untuk kesuksesan mereka.
Anak-anak dengan SA membutuhkan lebih banyak istirahat, hari-hari yang terstruktur lebih baik, lebih banyak perhatian satu-satu, dan kecepatan belajar yang berbeda.
Sekolah daring dapat menawarkan pembelajaran yang dirancang secara individual yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anakmu.
Hal ini memungkinkan anak-anak dengan SA untuk belajar dalam keamanan dan kenyamanan rumah mereka sendiri dan dapat meningkatkan keberhasilan belajar.
4. Ketahuilah bahwa 2 anak penderita sindrom asperger tidak ada yang sama
Walaupun ada karakteristik umum anak-anak dengan AS, tidak setiap anak dengan AS adalah sama. Karena gejalanya dapat bervariasi, banyak orang memiliki kesalahpahaman mereka sendiri tentang seperti apa AS itu.
Luangkan waktu untuk mendidik diri sendiri tentang perbedaan gejala.
5. Jaga dirimu juga jika punya teman asperger
Jika kamu hidup dengan seorang anak yang menderita SA, kamu harus paham bahwa masa-masa sulit tidak bisa dihindari. Sangat penting untuk menjaga diri sendiri sehingga kamu siap secara mental dan emosional untuk menangani masa-masa sulit itu.
Bergabunglah dengan kelompok pendukung sehingga kamu memiliki outlet untuk berbagi frustrasi dan solusi curah pendapat. Bersabarlah sebanyak mungkin dengan diri kamu sendiri seperti halnya terhadap anakmu.
Dan ingat bahwa interaksi yang penuh tekanan dengan penderita SA adalah alasan yang sah untuk memberi dirimu waktu istirahat juga.
Nah jadi jika kamu punya teman asperger atau hidup dengannya atau mengajarnya, nikmati saja pahala bahwa kamu bisa melihatnya tumbuh dan berkembang. Itu memang tantangan tersendiri.
Masalah dengan sensorik yang berlebihan, kurangnya struktur yang memadai, dan kesalahpahaman tentang AS membuat sulit menemukan lingkungan kelas yang tepat.
Mungkin kamu bisa mengajaknya melakukan konseling online melalui aplikasi curhat online Riliv! Riliv menyediakan layanan konseling dengan psikolog professional loh!
Disadur dari :
- https://www.learningliftoff.com/5-things-to-know-about-living-with-asperger-syndrome/
Written By Dessyafa Aulia Wardana
Baca juga:
3 Cara Menghadapi Orang Dengki yang Ampuh