Tips Mencegah Self Harm – Berita tentang seseorang terdekat melakukan perilaku menyakiti diri sendiri selalu menyayat hati. Hal ini menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi kamu yang mendengarkan langsung kisah mereka.
Namun sebelum kamu buru-buru menyimpulkan alasan mereka melakukan hal tersebut, ada baiknya kamu memahami mengapa seseorang melakukan self harm.
Dengan demikian, kamu juga bisa mengetahui langkah tepat untuk mencegah perilaku self injury dan meminimalisir risiko yang mungkin muncul.
Self Harm Sebagai Bentuk Penyaluran Stres
Pada dasarnya, mereka yang melakukan self harm tidak ingin bunuh diri, lo!
Hal ini berbeda dengan pendapat masyarakat umumnya bahwa self harm merupakan bentuk dari perilaku percobaan bunuh diri.
Pada dasarnya, mereka yang melakukan self-harm ini tidaklah ingin menyakiti diri sendiri. Tetapi, terkadang mereka bingung untuk bisa mengkomunikasikan perasaannya saat itu.
Sehingga, perasaan negatif yang dirasakannya semakin menumpuk dan menyakiti diri sendiri menjadi pilihan yang dianggap tepat.
Selain itu, self-harm juga menjadi pilihan untuk bisa melepaskan stres yang dirasakan. Dirinya bisa mengeluarkan kecenderungan yang agresif dan kejam tanpa harus menyakiti orang atau benda di sekitarnya, tetapi menyakiti diri sendiri.
Benarkah Bisa Dicegah Oleh Orang Terdekat? 5 Tips Mencegah dan Mengobati Kebiasaan Self Harm
Meskipun kamu mengikuti tips mencegah self harm di bawah ini, namun tidak ada jaminan bahwa mereka akan mencegah melakukan tindakan tersebut.
Namun, tentunya langkah-langkah di bawah ini merupakan tindakan tepat untuk membantu mereka menuntaskan permasalahannya dan juga mengurangi risiko untuk melakukan perilaku self injury.
Bukan hanya kamu atau kerabat dan sahabat yang hendak melakukan self injury, namun pencegahan ini harus dilakukan olehs emua pihak seperti keluaranya dan juga lingkungan sekitarnya.
Apa saja langkah yang bisa dilakukan?
Identifikasi Risiko Benda-benda Tajam Di Sekelilingnya
Saat kamu mengenali adanya risiko perilaku self injury melalui cerita atau pun gerak-geriknya, kamu harus segera melihat apakah mereka memiliki risiko perilaku tersebut.
Coba amati apakah ada benda-benda tajam maupun benda berbahaya di sekitarnya. Apakah mereka tinggal sendiri? Apakah ada bantuan yang bisa segera dipanggil jika dia mulai melakukan perilaku self injury?
Kamu bahkan bisa meminta mereka untuk menyembunyikan semua barang tajam di rumahnya sebagai langkah pencegahan terbaik.
Ajak Mereka Bicara denganmu dan Tantang Pikiran Irasionalnya
Umumnya pelaku self harm tidak memiliki teman dan terjebak dalam pikiran irasionalnya sendiri.
Mulai dari stres atau pun pikiran emosional yang tidak dapat diselesaikan, kamu bisa mengajak mereka untuk bercerita. Dengarkan tanpa perlu dihakimi, karena yang mereka butuhkan adalah orang untuk mendengarkan.
Kamu juga bisa meminta mereka untuk tidak selalu menyakiti diri sendiri dengan mengajaknya beraktivitas yang lain, lo!
Dengan begini kamu juga memperkenalkan dunia yang lebih luas kepada dia sebagai alternatif dari perilaku self injury.
Latihan Pernafasan Bisa Menjadi Langkah yang Kamu Ajarkan
Buat distraksi setiap kali pikiran self harm muncul.
Kamu bisa mengajak mereka untuk mendengar suara alam di luar, mencari udara segar, atau pun latihan pernafasan untuk mengajarkan mereka grounding.
Latihan pernapasan bisa dilakukan bahkan jika mereka pemula. Caranya, ambil posisi yang nyaman, lalu ajak untuk merasakan nafas dengan mengalir sendiri.
Setelah itu, bernapaslah melalui hidung dan keluarkan lewat mulut. Secara perlahan, lakukan pernapasan dalam hitungan satu sampai lima. Lakukan ini selama 3 hingga 5 menit.
Untuk belajar bersama-sama, kamu bisa mencoba latihan pernafasan dengan aplikasi Riliv di bawah ini:
Menulis Agar Lebih Tercurahkan
Menulis adalah salah satu cara efektif untuk meluapkan perasaan. Kamu bisa meminta mereka untuk menuliskan, menggambar, atau bahkan merekam cerita-cerita secara mandiri
Kamu bisa mengingatkan bahwa saat kamu menulis, mereka mungkin akan merasa sangat menggebu-gebu. Tetapi setelah itu, yakinlah bahwa mereka akan merasa lebih tenang.
Tentunya, Segera Atasi dengan Konsultasi Psikolog Profesional
Tentunya hal ini bisa segera diobati dengan mengonsultasikan masalah pribadi tersebut kepada profesional yang terlatih mengatasi masalah ini.
Pergi ke psikolog akan segera membantu pulih karena ada orang yang mendengarkan serta mampu menunjukkan inti permasalahan yang perlu untuk diselesaikan.
Terapi serta konseling akan sangat membantu untuk mengatasi masalahnya. Jika sakit fisik saja harus diobati dokter, maka permasalahan psikologis juga harus ditangani oleh profesional, bukan?
Kamu bisa menemani mereka untuk konseling secara online melalui aplikasi Riliv. Dengan harga terjangkau dan tak harus keluar rumah, kamu bisa mengajak mereka untuk mendiskusikan kondisinya sekarang.
Sumber:
- Coe, Lauren. (2017). 15 Things to Do Instead of Self-Harming. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-truth-about-exercise-addiction/201708/15-things-do-instead-self-harming
- National Health Services UK. (n.d.). Ways to help avoid self-harm. https://www.nhs.uk/mental-health/feelings-symptoms-behaviours/behaviours/self-harm/ways-help-avoid-self-harm/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/self-injury/symptoms-causes/syc-20350950
- https://www.nami.org/About-Mental-Illness/Common-with-Mental-Illness/Self-harm
- https://www.webmd.com/balance/stress-management/stress-relief-breathing-techniques