Menjalin hubungan asmara dengan seseorang tentu seharusnya membuat kita merasa lebih bersemangat. Hubungan sehat juga seharusnya membuat kita jadi termotivasi untuk menjadi versi terbaik dari diri kita. Eh, tapi, kalau hubungan asmara sudah mulai menunjukkan tanda toxic relationship, apakah masih perlu diteruskan?
Sebuah hubungan asmara yang toxic ditandai oleh beberapa hal, Dear! Nah, berikut ini, Riliv telah merangkum beberapa tanda toxic relationship yang perlu diwaspadai:
1. Kurangnya dukungan yang diberikan antara satu sama lain
Tentu tidak mudah menyatukan dua orang yang memiliki perbedaan latar belakang dan pemikiran. Namun, hal tersebut bukanlah penghalang. Di sanalah dukungan yang positif berperan.
Hubungan yang sehat seharusnya diisi dengan saling memberikan dukungan satu sama lain. Meskipun memiliki impian atau cita-cita yang berbeda, kedua belah pihak tetap bisa saling memberikan energi positif.
Nah, kalau yang terjadi justru tidak pernah ada dukungan dan saling menjatuhkan, wah, kita perlu teliti ulang nih, Dear! Apakah hubungan kita masih termasuk hubungan yang sehat? Atau justru sudah bergeser ke arah toxic relationship?
2. Toxic relationship juga ditandai dengan toxic communication
Toxic relationship juga ditandai dengan toxic communication (Photo by Polina Zimmerman from Pexels)
Komunikasi adalah kunci utama dalam hubungan, terlebih lagi hubungan asmara. Isi pikiran dan perasaan yang berbeda hanya dapat disambungkan melalui komunikasi. Maka dari itu, komunikasi jadi sangat penting untuk pasangan.
Toxic relationship salah satunya ditandai dengan mulai menurunnya kualitas komunikasi dalam hubungan. Sudah mulai jadi toxic dengan saling sindir, membentak, berkata kasar, hingga memaki. Akhirnya, kedua belah pihak jadi malas berkomunikasi lagi.
Wah, padahal, menghindari komunikasi juga bukan hal yang baik, loh, Dear! Jadi, saat kita menyadari kalau hubungan kita sudah dipenuhi oleh komunikasi yang toxic, yuk, mulai waspada!
3. Mulai bersikap tidak jujur juga termasuk tanda toxic relationship, loh!
Kejujuran merupakan hal yang sangat penting, termasuk dalam hubungan asmara. Hubungan dapat berjalan dengan sehat hanya jika ada kejujuran di dalamnya. Kalau sudah mulai saling main rahasia, nggak mau jujur dan terbuka, wah, perlu waspada, nih!
Melalui sikap jujurlah kita akan bisa menumbuhkan kepercayaan. Tanpa kejujuran, gimana, dong caranya untuk saling percaya? Tentu susah, kan!
4. Manajemen finansial yang buruk
Apabila kita sudah mulai ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, kita harus mengenali kebiasaan pasangan secara lebih mendalam, khususnya pada bagian manajemen finansial. Karena, hal tersebut pasti akan sangat berdampak ke kehidupan setelah menikah nanti.
Kita bisa coba dengan saling terbuka dan berjanji untuk saling mengkomunikasikan perihal pengelolaan keuangan.
Nah, tapi, yang perlu diwaspadai adalah kalau mulai ada yang nggak jujur. Menutup-nutupi pemasukan, pengeluaran, hingga membeli barang secara sembunyi-sembunyi tanpa berkomunikasi terlebih dahulu.
Manajemen finansial yang buruk memang tidak bisa terlihat seketika, Dear! Terkadang, butuh waktu hingga kita bisa mengenali karakter pasangan dalam mengatur keuangan.
Namun, kalau ternyata kita sudah sadar bahwa pasangan punya manajemen finansial yang buruk, nggak mau terbuka, dan nggak mau belajar mengelola keuangan, hmm, sebaiknya kita pertimbangkan ulang, ya!
5. Tanda toxic relationship berikutnya: Mengabaikan kebutuhan dan keinginanmu
Mengabaikan kebutuhan dan keinginan (Photo by Ketut Subiyanto from Pexels)
“Udah, deh. Kamu nggak usah minta aku buat luangin waktu. Aku sibuk banget! Nggak sempet kalau harus nurutin maunya kamu!”
“Pokoknya kamu nggak boleh jalan bareng sama temen-temen kamu!”
Apakah kamu pernah mendengar kalimat-kalimat di atas terucap dari pasanganmu, Dear?
Kita semua punya keinginan. Dalam hubungan asmara, sangat wajar kalau kita punya keinginan yang berbeda dengan pasangan. Di sanalah nanti komunikasi seharusnya berperan.
Kalau kita sudah berusaha mengutarakan keinginan kita dengan baik, tapi pasangan nggak mau mengerti, yup, ini sudah termasuk tanda toxic relationship, Dear! Apalagi kalau sikap pasangan sudah membuat kita nggak nyaman.
Eh, tapi, bukan berarti kita harus terus menuruti keinginan pasangan ataupun sebaliknya, ya! Jika memang kita belum bisa memenuhi keinginan pasangan, kita bisa coba menyampaikan penolakan dengan baik dan disertai alasan yang jelas.
Begitu pula sebaliknya. Kalau memang pasangan sedang tidak bisa menuruti keinginan kita karena alasan tertentu, kita pun harus coba untuk memahami keputusan tersebut.
6. Berhati-hatilah kalau si doi sudah membuatmu jauh dari keluarga, teman-teman, dan dunia yang kamu miliki
Ketika menjalin hubungan asmara, bukan berarti lantas kita mengabaikan kehidupan kita yang lainnya, ya! Bukan berarti kita jadi harus bersama dengan pasangan sepanjang waktu. Apalagi, sampai membuat kita jauh dari keluarga, teman, atau orang-orang terdekat.
Justru, pasangan seharusnya menjadi salah satu bagian dari orang-orang terdekat kita, sama seperti keluarga atau teman. Kita tetap bisa, kok, menjaga hubungan baik dengan semua pihak!
Jadi, kalau pasangan malah melarang kita untuk membatasi pergaulan dengan teman atau hingga membuat kita jauh dari keluarga, yuk, coba pikirkan ulang! Sebenernya, hubungan ini masih sehat, nggak, sih?
7. Tanda ketujuh dari toxic relationship: Kamu menyadari ada sesuatu yang salah, tapi kamu masih terus berharap dia bisa berubah
Tetap bertahan dengan berdalih bahwa si dia pasti berubah (Photo by Chris Benson on Unsplash)
Terkadang, kita sudah menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dari hubungan. Kita sadar kalau sudah mulai jarang berkomunikasi dengan pasangan, pasangan mulai bersikap kasar dan nggak mau menghargai kita, hingga sepertinya sudah saling nggak punya perasaan satu sama lain.
Namun, yang sering muncul justru adalah ungkapan, “Nggak, kok. Ini cuma sementara aja. Kami cuma lagi sama-sama jenuh aja. Aku yakin dia bisa berubah. Aku yakin hubungan ini akan balik kaya’ dulu lagi,”
Berpikir positif dan tetap berusaha memperbaiki keadaan memang tindakan yang baik, Dear. Namun, bukan berarti kita harus buang-buang waktu hanya untuk menunggu seseorang yang nggak layak untuk kita tunggu.
Kalau kita sudah coba memperbaiki keadaan dan berusaha memperbaiki komunikasi dengan pasangan, tapi pasangan kita nggak mau berubah, ya, tetap saja. Mau kita menunggu hingga bertahun-tahun pun, hubungan tersebut akan tetap sama.
Jadi, di sinilah pentingnya memasang batas sejauh mana kita akan mempertahankan hubungan. Kalau memang segala usaha sudah dicoba dan tetap nggak ada perubahan, apa lagi yang kita harapkan?
Jangan sampai kita jadi kehilangan diri sendiri hanya karena mencintai seseorang yang nggak pasti.
Ingat, mencintai dan dicintai seseorang memang menyenangkan. Namun, kita nggak boleh lupa kalau yang paling utama adalah mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Diri kita punya hak untuk bahagia. Entah itu dengan atau tanpa si dia.
Yuk, berani ambil langkah untuk tinggalkan toxic relationship demi kebahagiaan dan kesejahteraan mental kita!
Referensi:
- Lamothe, C. (November 11, 2019). Is Your Relationship Toxic?. Healthline. Disadur dari https://www.healthline.com/health/toxic-relationship