Tidak Bisa Fokus – Kita tentu pernah melalui hari-hari di mana kita merasa pikiran dan jasmani seperti sedang benar-benar enggan berkoordinasi. Sudah memantapkan jadwal—inginnya hari ini belajar sekian jam. Eh, tahu-tahunya saat belajar malah tidak ada materi yang bisa masuk ke otak! Tidak jarang pula, pada akhirnya kita malah kesal pada diri sendiri—“kok dari tadi tidak bisa fokus sama sekali sih?”
Jangan khawatir, kamu tidak sendirian kok!
Kali ini, Riliv akan membahas 5 penyebab—yang sebenarnya sederhana namun juga kerap diacuhkan—kamu tidak bisa fokus, sekaligus langkah untuk mengatasinya!
1. Kurang tidur bisa jadi alasan dasar kamu tidak bisa fokus
Photo by Kha Ruxury from Pexels
Fakta bahwa tidur sangat penting dalam kehidupan manusia memang sudah tidak terbantahkan lagi. Tidur merupakan fase krusial bagi tubuhmu, untuk kembali me-recharge energi, memperbaiki otot-otot, dan memperbarui sel-sel.
Selain itu, tidur juga memiliki dampak yang besar terhadap otakmu, lho! Saat kamu tidur, kamu juga memberikan kesempatan bagi otakmu untuk melatih dan mengembangkan koneksi neuronnya.
Maka dari itu, tidak perlu heran bila pikiran dan tubuhmu tidak fit di saat kamu sedang tidak mendapatkan tidur yang cukup—karena nyatanya tidur memang sepenting itu!
Coba pastikan dahulu takaran ‘cukup tidur’ bagi tubuhmu. Dikutip dari Mayo Clinic, rata-rata orang dewasa membutuhkan 7-9 jam tidur setiap malamnya—kamu sendiri butuhnya berapa jam?
Setelah mengetahui kebutuhan tubuhmu, kini saatnya bagimu kamu untuk merealisasikan jatah waktu tidur yang sepadan. Hal ini dapat secara perlahan-lahan kamu wujudkan dengan membangun kebiasaan disiplin untuk tidur dan bangun di waktu yang telah kamu tentukan sesuai kebutuhan.
2. Kesulitan mengatur prioritas juga dapat membuatmu gagal fokus
Saat kamu memiliki banyak antrean pekerjaan yang menanti dan kesusahan dalam mengurutkan tingkat urgensi pekerjaan yang harus kamu lakukan, kamu akan cenderung mengerjakan sesuatu secara terburu-buru.
Saat sedang dalam proses mengerjakan satu hal, pasti ada perasaan tidak tenang yang muncul—“aduh, kayaknya kerjaan yang satu itu harus aku selesaikan duluan deh!”. Jika sudah begini, kamu hanya akan berakhir melakukan pekerjaan-pekerjaanmu dengan cara melompat bolak-balik, atau malah memborong semua sekaligus!
Nah, hal ini tentu akan membuatmu keteteran dan membuyarkan fokusmu untuk mengerjakan sesuatu dengan mindful. Maka dari itu, menentukan prioritas itu sangat penting, lho!
Coba terapkan Matriks Eisenhower yang bisa membantumu dalam hal ini.
Sederhananya, matriks ini dapat membantumu untuk mendiskriminasi tugas-tugas yang ada di agendamu berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya. Bentuk dari matriks ini adalah sebuah kotak 4 kuadran—penting dan mendesak, mendesak tapi tidak penting, penting tapi tidak mendesak, serta tidak mendesak dan tidak penting.
Nah, kamu dapat menggambar sendiri matriks sederhana ini dan menyusun tugas-tugasmu ke dalam 4 kuadaran tersebut. Hal ini akan membantumu menentukan pekerjaan apa yang harus kamu selesaikan paling awal.
3. Terlalu banyak multitasking bisa jadi bumerang, lho!
Secara sekilas, mengerjakan banyak hal sekaligus dalam satu waktu mungkin terlihat keren dan super produktif. Tapi pada kenyataannya, banyak hasil yang didapatkan dari berbagai studi ilmiah yang mengkaji multitasking malah terbalik, lho.
Tidak hanya membuyarkan fokus pada setiap pekerjaan yang ingin kita tuntaskan, namun multitasking juga dapat menurunkan produktivitas kita hingga 40%, lho! Selain itu, kebiasaan multitasking yang berat pun dapat mengganggu kemampuan kognitif kita.
Oleh karena itu, pastikan dirimu melakukan aktivitas apa pun itu secara satu per satu dengan mindful, ya—one at a time.
Kamu bisa mencoba teknik Pomodoro.
Konsep dasar dari teknik ini adalah untuk bekerja dengan penuh perhatian pada satu jenis aktivitas saja selama interval waktu yang sudah ditentukan (biasanya 25 menit), kemudian dilanjutkan dengan sesi istirahat singkat (biasanya 5 menit).
Nah, loop dari gabungan interval waktu kerja dan waktu istirahat inilah yang kamu ulang-ulang dan pertahankan hingga pekerjaanmu selesai.
4. Tidak bisa fokus juga bisa disebabkan banyaknya distraksi di sekitarmu
Pernah tidak saat sedang mengerjakan tugas, tiba-tiba notifikasi Instagram muncul di layar HP-mu? Lalu, tanpa kamu sadari, tahu-tahu kamu sudah menghabiskan satu jam hanya untuk scrolling feed!
Pada dasarnya, distraksi hanya dapat terjadi jika kamu mengizinkan dirimu untuk menaruh perhatian pada hal-hal lain, yang bukan menjadi tujuan utamamu. Tidak hanya membuat kamu semakin tidak bisa fokus dengan pekerjaan prioritasmu, namun distraksi juga memperlama waktu kita dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut!
Yuk, pelan-pelan kita kurangi kebiasaan yang membiarkan perhatian kita teralihkan dengan begitu mudahnya!
Mulai dengan menentukan satu jenis aktivitas yang ingin kamu kerjakan dan tuntaskan—and simply put your mind into that one thing only. Untuk menjaga agar perhatianmu tidak mudah terdistraksi dan pindah ke mana-mana, wujudkanlah lingkungan kerja yang kondusif dan mendukung.
Misalnya, selama bekerja kamu dapat mengatur HP-mu ke dalam mode silent, mematikan notifikasi sosial media, dan bahkan memanfaatkan aplikasi atau fitur HP yang dapat mengunci aplikasi-aplikasi tertentu yang paling sering menjadi sumber distraksimu.
5. Lingkungan kerja yang tidak nyaman menjadi pemicu tidak bisa fokus
Photo by cottonbro from Pexels
Mungkin sebagian dari kita masih merasa tidak keberatan harus mengerjakan sesuatu di atas meja yang berserakan—“ah, enggak ada hubungannya dengan pekerjaanku!”.
Eits, tunggu dulu—sebenarnya secara sadar ataupun tidak sadar, lingkungan kerja yang berantakan dan kacau dapat menjadi sumber pencuri perhatianmu juga, lho. Ingat, mata adalah gerbang utama dalam proses mempersepsi hal-hal di sekitar kita.
Misalnya, barang-barang random yang terlihat olehmu di saat kamu bekerja, bisa saja malah membawa pikiran dan imajinasimu berkelana ke mana-mana, hingga akhirnya membuatmu tidak bisa fokus dengan pekerjaan utamamu.
Oleh karena itu, pastikan lingkungan kerjamu kondusif dan nyaman selama kamu bekerja agar lebih fokus, ya!
Pada dasarnya, caranya memang hanya ada satu: bereskan. Sebenarnya penekanan poinnya di sini lebih ke masalah ‘mau-tidak-mau’, bukan ‘bisa-tidak-bisa’.
Sebelum mulai bekerja, kamu dapat selalu memulai 5-10 menit lebih awal untuk membersihkan dan merapikan area kerjamu. Entah itu mengembalikan barang-barang yang tidak berada di posisi semestinya, membuang sampah-sampah yang bertebaran, atau merapikan tempat tidur yang selimutnya masih kusut—tidak selama itu kok untuk melakukannya, percayalah!
Itulah beberapa penyebab potensial kamu tidak bisa fokus melakukan suatu pekerjaan hingga tuntas. Pada dasarnya, kita dapat selalu mengakali penyebab-penyebab ini agar tidak lagi mengganggu kita, lho.
Di sisi lain, kita juga dapat perlahan-lahan untuk mempertajam fokus kita dari dalam diri dengan berlatih mindfulness.
Salah satu cara sederhananya adalah dengan melakukan meditasi sejenak sebelum kita mulai bekerja. Nah, dalam hal ini, aplikasi meditasi online Riliv selalu siap mendukungmu, lho. Melalui aplikasi Riliv, kamu dapat mengakses berbagai panduan meditasi online ringan dan singkat di mana saja, kapan saja!
Disadur dari:
- Kendra, C. (2020). How Multitasking Affects Productivity and Brain Health . Dilansir dari https://www.verywellmind.com/multitasking-2795003.
- Michael, P. (2014). 12 Reasons You Can’t Focus — And How to Fix It Now. Dilansir dari https://www.wisebread.com/12-reasons-you-cant-focus-and-how-to-fix-it-now.
- Pemberton, C. (2019). Why Can’t I Focus? 8 Reasons and Solutions for the Distracted Brain. Dilansir dari https://freedom.to/blog/why-cant-i-focus-8-reasons-and-solutions-for-the-distracted-brain/.
- Olson, E. J. (2016). How many hours of sleep are enough for good health?. Dilansir dari https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/expert-answers/how-many-hours-of-sleep-are-enough/faq-20057898.
Ditulis oleh Winnie dan disponsori oleh Indika Foundation.
Baca juga:
Tips Fokus Bekerja: Coba Lakukan 5 Hal Ini di Rumah!