Wanita Karir – Berdasarkan data World Bank, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan Indonesia relatif stagnan selama 20 tahun terakhir.
Belakangan ini, jumlah angkatan kerja wanita berjumlah 54 persen. Jumlah ini bisa dibilang bisa menyaingi tingkat partisipasi angkatan kerja pria, yang tercatat sebesar 85 persen. Dengan jumlah sebesar itu, semestinya memang ada perubahan-perubahan sendiri di dunia kerja.
Karena dinamisnya dunia kerja, stres kerja bisa menyerang kapan saja. Maka dari itu, sebagai wanita karir, kamu perlu banget menjaga kesehatan mentalmu.
Masalah Kesehatan Mental Wanita Karir
Dilansir dari Corporate Wellness Magazine, pria dan wanita merespons stres dengan cara yang berbeda, sama seperti kemampuan mereka untuk mengelola stres dan rintangan yang mereka hadapi berbeda dalam cara yang sangat berbeda. Tidak hanya stres, masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan trauma juga melanda wanita yang bekerja. Apalagi, jika mereka bekerja lebih dari 55 jam per hari. Selain itu, studi mengungkapkan bahwa wanita yang bekerja di semua atau sebagian besar akhir pekan memiliki rata-rata 4,6% lebih banyak gejala depresi dibandingkan dengan wanita yang hanya bekerja di hari kerja.
Beberapa penyebab gejala-gejala masalah kesehatan mental yang dialami wanita karir tersebut antara lain sebagai berikut:
Kesenjangan pendapatan antara wanita dan pria
Sudah jadi rahasia umum bahwa di Amerika Serikat, tingkat penghasilan pria jauh lebih tinggi daripada wanita. Kesenjangan berbasis gender ini masih diperjuangkan sampai sekarang, terutama oleh wanita dengan ambisi mengejar karirnya. Di Indonesia pun juga tidak lebih baik. International Labour Organzation (2020) mencatat bahwa pendapatan wanita 23% lebih rendah daripada pria dikarenakan upah yang jauh lebih rendah, serta pekerjaan dengan posisi tinggi seperti manajer atau direktur didominasi laki-laki.
Lingkungan kerja yang kurang baik
Keamanan di lingkungan kerja sangatlah minim, apalagi menyangkut pelecehan seksual. Selain itu, kurangnya dukungan emosional dari rekan kerja bisa membuat wanita merasa tersisihkan.
Beban kerja yang berat
Setiap waktu, pekerjaan dengan tanggung jawab tinggi membuat para karyawati sulit menyisihkan waktu dengan diri sendiri dan keluarga, apalagi wanita di masyarakat kita juga dituntut untuk melayani kebutuhan rumah tangga.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Wanita Karir
Memang benar bahwa menjadi wanita karir itu sulit, namun bukan berarti kita tidak bisa memperkuat diri dalam menghadapi dunianya pekerjaan. Nah, berikut ini tips untuk menghadapi dunia kerja dengan sehat mental bagi wanita karir!
Bangun hubungan baik dengan rekan kerja
Membangun hubungan yang positif dengan rekan kerja adalah keharusan. Jika kamu punya relasi sosial yang baik, kamu akan lebih bahagia. Penelitian terkini mengungkapkan bahwa menjalin pertemanan erat di masa dewasa akan meningkatkan emosi positif.
Gunakan waktu luang sebaik-baiknya untuk beristirahat
Memang, beristirahat adalah kebutuhan primer, namun menyepelekan waktu istirahat bisa merugikan bagi kamu. Penelitian terkini telah menjelaskan pentingnya tidur cukup terhadap kesehatan mental dan produktivitas kerja. Jika kamu punya waktu tidur yang cukup, metabolismu tubuhmu akan stabil sehingga kamu juga akan tidak mudah terjangkit penyakit. Jika kamu kurang tidur, potensi mengidap obesitas akan tinggi karena kemampuan tubuh memproduksi hormon yang bisa memperlancar pencernaan dan memproduksi insulin, sehingga diabetes pun akan rentan dialami olehmu.
Pergi ke profesional
Psikolog dan konselor terdekat bisa jadi opsi untuk mengatasi stres yang kamu alami. Kamu tidak harus malu untuk pergi berkonsultasi untuk kesehatan mentalmu. Semua orang pasti pernah mengalami apa yang kamu alami, sehingga kamu juga akan mendapatkan tips yang bagus untuk menjaga dirimu agar tidak termakan pikiran negatif atau kepercayaan diri yang menurun.
Mau bicara dengan konselor dan psikolog terpercaya tanpa ribet?
Riliv bisa jadi solusinya buat kamu! Yuk, buat wanita karir yang sedang dilanda stres kerja, daftar konsultasinya sekarang!
Referensi:
- International Labour Organization (ILO). (2020). Kesenjangan Upah Berbasis Gender di Indonesia. Retrieved from ILO: https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/—asia/—ro-bangkok/—ilo-jakarta/documents/publication/wcms_755542.pdf
- Magnavita, N., & Garbarino, S. (2017). Sleep, Health and Wellness at Work: A Scoping Review. International journal of environmental research and public health, 14(11), 1347. https://doi.org/10.3390/ijerph14111347
- Pezirkianidis, C., Galanaki, E., Raftopoulou, G., Moraitou, D., & Stalikas, A. (2023). Adult friendship and wellbeing: A systematic review with practical implications. Frontiers in psychology, 14, 1059057. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1059057